Menu

Selasa, 02 April 2024

Hari ke - 23

Hari ke - 23
MERAIH MALAM LAITUL QADAR

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Rabu, 23 Ramadan  1445 H /3 April 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku yang dirahmati Allah....

Semoga anda tidak kehilangan keistimewaan bulan Ramadhan, terlebih kita akan memasuki sepuluh akhir bulan ramadhan. Dalam kaidah kehidupan kita dalam beragama, Nabi kita mengatakan:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيم

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

____________________________________________________________________
Doa Romadhan Hari Ke- 23

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ فِيْهِ مِنَ الذُّنُوْبِ وَ طَهِّرْنِيْ فِيْهِ مِنَ الْعُيُوْبِ وَ امْتَحِنْ قَلْبِيْ فِيْهِ بِتَقْوَى الْقُلُوْبِ يَا مُقِيْلَ عَثَرَاتِ الْمُذْنِبِيْنَ

Yaa Allah! Sucikanlah aku dari dosa-dosa, dan bersihkanlah diriku dari segala aib. Tanamkanlah ketaqwaan di dalam hatiku. Wahai Penghapus kesalahan orang-orang yang berdosa.

_________________________________________________________________

Sehingga akhir Ramadhan menentukan baik-buruknya Ramadhan yang kita lalui. Sudah menjadi kebiasaan Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau setiap memasuki sepuluh akhir bulan Ramadhan:

شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya : “Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Beliau mengencangkan sarungnya dijelaskan para ulama inayah menjauhi para istrinya, dalam rangka untuk konsen beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, memaksimalkan dalam memperbanyak taqorrub kepada Allah Ta’ala.

Menghidupkan malamnya yakni lebih banyak begadang, dalam rangka untuk menghidupkan malam dengan berbagai macam amal yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, qiyamul lail, membaca Al-Qur’an, dzikrullah, istighfar dan semisalnya dari amal sholeh, menjadikan kebanyakan malamnya dihidupkan, tidak di posisi mati/tidur, tapi menghidupkan malamnya yaitu dengan memperbanyaj amal-amal sholeh.

Dan membangunkan keluarganya, yang menunjukkan perhatian Rasullullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam kepada keluarganya, agar tidak terluput dari keistimewaan, kebaikan yang banyak di sepuluh terakhir bulan Ramadhan.

Karena terlewatkan saat-saat spesial di akhir bulan Ramadhan, sungguh merupakan kerugian yang sangat besar:

مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya : “Barangsiapa yang dia terhalang dari kebaikan di malam-malam bulan Ramadhan -terlebih lailatul qadar-, sungguh dia telah terhalang dari kebaikan yang banyak”.

Para pemirsa yang di rahmati Allah.

Kebiasaan kita justru akhir Ramadhan, ibaratnya sudah buyar konsentrasi kita berkaitan dengan Ramadhan. Makanan kemudian baju baru dan semua hal yang baru, dalam rangka menyambuth Ramadhan, bahkan membuyarkan konsentrasi di akhir Ramadhan. Ini tentu sangat disayangkan, kesempatan istimewa bisa terlewatkan karena kesibukkan kita seputar masalah itu.

Para pemirsa yang di rahmati Allah.

Tentu ini membutuhkan persiapan yang lebih ekstra lagi, seandainya ketika kita memasuki Ramadhan, kita siap-siap masuk Ramadhan dengan segala macam yang harus kita siapkan, ilmu kita, hati kita, konsentrasi kita. Bagaimana kita bisa betul memasuki Ramadhan, sehingga tinggal tancap gas. Maka memasuki era sepuluh terakhir Ramadhan, kita bersiap untuk kedua kali. Karena kita ini akan menanjak lagi, akan masuk wilayah tanjakkan yang mesti lebib ekstra lagi kita siapkan.

Ada beberapa hal yang mesti kita lakukan.

1. Pancangkan niat, tancapkan niat, ‘saya mesti dapat lailatul qadar’, ‘saya harus berusaha keras mendapatkannya!’.

Sehingga apapun yang mesti dilakukan, dia siapkan. Siapkan niat baik-baik, tancapkan niat dalam hati kita.

2. Hendaknya kita semakin membersihkan hati kita. Lambatnya kita beramal, beratnya kita beramal, itu adalah merupakan dampak dari kemaksiatan, maksiat itu akan memberikan noktah hitam, mengotori hati, melambatkan semangat kita beramal sholeh. Maka semakin kita banyak beristigfar, banyak bertaubat, agar Allah Subhanahu wa ta’ala membersihkan hati kita, karena bersihnya hati itu modal yang paling pokok, lincahnya kita mendekat kepada Allah Ta’ala. Ibnu qoyyim berkata:

“Ketauhilah bahwa seorang hamba dalam meniti tangga-tangga menuju Allah Ta’ala dengan hati dan cita-cita kuatnya”.

Niat yang kuat, kemauan yang kuat, cita-cita yang tinggi, kemudian hati kita yang bersih, maka ini merupakan penentu kita, mendapatkan apa yang kita harapkan, kemuliaan yang besar di sisi Allah Ta’ala.

3. Segala kebaikan itu ada di tangan Allah Ta’ala, seandainya bukan karena pertolongan Allah, kita tidak akan bisa berbuat apapun. Maka berdo’alah kepada Allah Ta’ala, hendaklah kita berdo’a Allah Subhanahu wa Ta’ala, mintalah kepada Allah, dengan tangisan hati kita, dengan merendah, dengan penuh harap, dengan merengek, dijauhkan dari yang diharamkan, agar Allah memberikan kepada kita lailatul qadar, memberikan kepada kita maksimal amal di sepuluh malam yang terakhir, memberikan kepada kita yang terbaik pada penutupan Ramadhan.

4. Hendaknya kita benar-benar bersangka baik kepada Allah Ta’ala, kata Allah dalam sebuah hadits qudsi:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

“Saya bersama dengan sangkaan hambaku”. (HR. Bukhari)

Bagaimana sangkaan hambaku, aku akan berbuat seperti itu kata Allah. Bersangkalah baik kepada Allah, bahwa Allah akan memberikan dari apa yang kita inginkan, dari seribu bulan, amalan yang lebih baik dari seribu bulan, amalan yang istimewa. Barangsiapa, dia dengan jujur hatinya, bersangka baik kepada Allah, insya Allah Allah pun akan berikan apa yang kita inginkan.

Dan ingatlah:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيم

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari, no. 6607)

Bahwa amal kita selama Ramadhan, akan ditentukan nasibnya pada yang terakhir. Jadikan husnul khotimah Ramadhan anda, jadikan penutupan yang terbaik Ramadhan anda.

Semoga Allah mewujudkan cita-cita anda, dan cita-cita kita semuanya. Hanya Allah kita berharap, dan Allah yang bisa mewujudkan semua harapan kita.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah......!! Sucikanlah aku dari dosa-dosa, dan bersihkanlah diriku dari segala aib. Tanamkanlah ketaqwaan di dalam hatiku. Wahai Penghapus kesalahan orang-orang yang berdosa.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi taujiah kultum Ramadhan
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar