Menu

Jumat, 05 April 2024

Hari ke - 26

Hari ke - 26

MALAM 27 RAMADHAN,
(Peluang Besar Malam Lailatul Qadar)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu, 26 Ramadan  1445 H /6 April 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku  yang dirahmati Allah....

Di bulan yang mulia ini, ada manusia yang peduli dengan kemuliaan yang dimiliki oleh bulan ini dan ada manusia yang tidak peduli. Manusia yang tidak peduli ini cukup banyak. Sehingga di bulan suci ini dia tidak tergerak untuk menunaikan shalat lima waktu, tidak malu untuk menampakan bahwa dirinya tidak berpuasa di depan umum, dan masih banyak hal-hal lain yang menunjukkan ketidakpedulian dia dengan bulan Ramadhan.

____________________________________________________________________
Doa Romadhan Hari Ke- 26

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ سَعْيِيْ فِيْهِ مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبِيْ فِيْهِ مَغْفُوْرًا وَ عَمَلِيْ فِيْهِ مَقْبُوْلاً وَ عَيْبِيْ فِيْهِ مَسْتُوْرًا يَا أَسْمَعَ السَّامِعِيْنَ

Yaa Allah! Jadikanlah usahaku di dalam bulan Ramadhan sebagai usaha yang Engkau terima, dan dosa-dosaku diampuni, amal perbuatanku diterima, dan seluruh aibku ditutupi, Wahai Yang Maha Pendengar Dari Semua Yang Mendengar.

_________________________________________________________________

Namun di tengah-tengah manusia yang tidak peduli itu, masih ada manusia-manusia yang peduli, yang tahu bahwasanya bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala. Kesempatan emas untuk meraih ampunan Allah ‘Azza wa Jalla. Dan mudah-mudahan kita termasuk golongan tersebut.

Tapi, semaksimal apapun usaha kita, sekuat apapun kita menjaga ibadah kita di bulan suci ini, pasti di sana-sini ada kekurangan. Kadang mata kita terlepas untuk melihat hal-hal yang diharamkan Allah, kadang telinga kita terlewat untuk mendengar hal-hal yang diharamkan oleh Allah, kadang lisan kita mengucapkan kata-kata yang diharamkan oleh Allah atau minimal mengucapkan kata-kata yang tidak ada manfaatnya, kadang sebagian dari waktu kita digunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya; main game, nonton hal-hal yang tidak bermanfaat, kadang kaki kita mengeluh, ‘kenapa bacaan imam panjang sekali?’ Dan masih banyak hal-hal lain yang merupakan perbuatan-perbuatan yang bisa mengurangi usaha maksimal kita dalam meraih pahala di bulan suci ini.

Ada sebuah nasehat yang disampaikan oleh seorang ulama yang bernama Imam Al-Fudhail bin Iyadh Rahimahullah. Sebagaimana dinukil dalam kitab Hilyatul Auliya, beliau pernah mengatakan:

تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ ، يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ

“Seandainya di hari-hari terakhir yang tersisa ini, engkau berbuat baik, memanfaatkan secara maksimal hari-hari yang tersisa ini, maka kekuranganmu yang telah lampau dan yang akan datang akan diampuni oleh Allah.”

Kata beliau, andaikan di hari yang tersisa ini, jika beberapa hari ini kita maksimalkan ibadah kita, kita minimalkan kekurangan-kekurangan tadi, maka kesalahan-kesalahan kita, kekurangan-kekurangan kita yang telah lampau dan yang akan datang bakal diampuni oleh Allah.

Tapi kata beliau:

فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ

“Tapi seandainya di hari-hari yang terakhir ini justru engkau tutup dengan keburukan, semakin parah engkau tidak peduli dengan bulan Ramadhan, maka engkau akan diadzab atas dosa-dosa yang telah lampu dan yang akan datang.”

Maka nasihat ini yang disampaikan oleh Imam Al-Fudhail ini memberikan hiburan kepada kita. Andaikan memang kemarin-kemarin ada kekurangan dalam diri kita, maka ini kesempatan. Untuk mengejar ketertinggalan yang sudah kita lakukan pada hari-hari yang lalu. Apalagi malam ini, malam 27 Ramadhan.

Kata sebagian ulama malam 27 adalah malam yang peluangnya paling besar untuk menjadi malam Lailatul Qadar. Dari seluruh malam-malam ganjil yang ada, malam 27 adalah malam yang peluangnya paling besar. Maka malam ini, maksimalkan.

Dari ibadah yang fardhu, jauhi maksiat, tambah dengan ibadah-ibadah yang sunnah, shalat tarawih, qiyamul lail, baca Al-Qur’an, dzikir, do’a yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha:

اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.” (HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai dalam Amal Al-yaum wa lailah, dan Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 3426. Hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani)

Terus perbanyak ini. Waspada dari hal-hal yang bisa mengganggu kekhusyukan kita.

Matikan HP! Matikan HP!

Waktunya kita berkomunikasi dengan Allah. Kita sudah terlalu banyak berkomunikasi dengan manusia, bahkan sampai kita terabaikan dengan komunikasi kita terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sungguh kepentingan kita dengan Allah itu lebih besar daripada kepentingan kita dengan manusia, urusan kita dengan Allah lebih besar daripada urusan kita dengan manusia, kebutuhan kita kepada Allah lebih besar daripada kebutuhan kita kepada manusia, dan keperluan kita kepada Allah lebih besar dari kebutuhan kita kepada manusia.

Sangat tragis!

Seandainya malam-malam seperti ini kita habiskan waktu kita untuk nonton, main game, nonton bola, ini tragis! Matikan! Alat-alat komunikasi, televisi, matikan semuanya. Maksimalkan komunikasi kita dengan Allah. Mudah-mudahan seperti yang dikatakan oleh Imam Al-Fudhail tadi, bahwa kekurangan kita yang telah lampau dengan kebaikan dan perbaikan di akhir ini, mudah-mudahan bisa mengampuni apa yang sudah kita kerjakan.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah......!! Jadikanlah usahaku di dalam bulan Ramadhan sebagai usaha yang Engkau terima, dan dosa-dosaku diampuni, amal perbuatanku diterima, dan seluruh aibku ditutupi, Wahai Yang Maha Pendengar Dari Semua Yang Mendengar.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi taujiah kultum Ramadhan
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar