Menu

Jumat, 10 September 2021

 BERMEGAH-MEGAH


السـلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Saudaraku...!

Hari ini, Sabtu, 04 Safar 1443 H / 11 September 2021.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk mperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Allah SWT, Berfirman...:

"Bermegah-megah telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur. Jangan begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu). Dan jangan begitu, kelak kamu akan mengetahui. Jangan begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim. Dan sesungguhnya kamu akan melihatnya dengan ainul yaqin. Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia)". (QS At-Takatsur): 

Empat belas abad yang lalu di sebuah kota yang sekarang disebut Madinah, dua buah kelompok massa, Bani Harits dan Bani Haritsah, saling unjuk kekuatan untuk menentukan siapa yang paling hebat dan pantas memperoleh supremasi dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. 

Perseteruan mereka sudah sedemikian memuncak, sampai-sampai untuk membuktikan bahwa merekalah kelompok dengan pendukung terbanyak, mereka pergi ke kuburan untuk menghitung anggota mereka yang sudah mati dan memasukkannya ke dalam kalkulasi. "Alhakum at-takatsur" (Kalian telah dilalaikan oleh bermegah-megahan). Demikian komentar Al Quran tentang peristiwa itu. Al Quran berkali-kali menegaskan agar manusia tidak terjebak dalam perbuatan tersebut dan mengancam pelakunya dengan neraka. 

Dalam pandangan Al Quran peristiwa seperti itu adalah peristiwa yang patut disesalkan karena dapat menyulut kebencian, dendam, dan pertikaian horizontal, serta merupakan biang kehancuran umat manusia. Peristiwa tersebut sengaja diabadikan dalam Al Quran karena sifatnya yang universal. Bisa terjadi kapan pun, di manapun dan oleh siapa pun. Bahkan bisa saja terjadi saat ini, di sini, di negeri ini, dan bisa jadi pelakunya adalah kita sendiri. 

Tapi benarkah penyakit At Takatsur itu sedang berjangkit di negeri ini? Kita berharap mudah-mudahan saja tidak. Hanya saja seandainya benar, maka tanyakanlah pada diri kita sendiri, kapan akan berhenti? Apakah kita baru akan berhenti setelah kita mati sebagaimana yang disindir Al Quran, ataukah kita akan menghentikannya saat ini juga, sebelum bangsa ini hancur-lebur karena rakyat dan terutama pemimpinnya terkena penyakit At Takatsur, yakni sering unjuk gigi, tapi tidak mempunyai hasil kerja yang berarti.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar