Menu

Selasa, 14 Juni 2022

APA SALAHNYA MENANGIS...?
(Bagian 1)

الســلام عليكم ورحمة الله وبركات 

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...!

Hari ini  Rabu, 15 Zulkaidah 1443 H / 15 Juni 2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....?

Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu manusia menjadi sadar. Sadar akan kelemahan-kelemahan dirinya, saat tiada lagi yang sanggup menolongnya dari keterpurukan selain Allah Swt. Kesadaran yang membawa manfaat dunia dan akhirat. Bukankah kondisi hati manusia tiada pernah stabil? Selalu berbolak balik menuruti keadaan yang dihadapinya. Ketika seseorang menghadapi kebahagiaan maka hatinya akan gembira dan saat dilanda musibah tidak sedikit orang yang putus asa bahkan berpaling dari kebenaran.

Sebagian orang menganggap menangis itu adalah hal yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang. Bangsa Yahudi selalu mengecam cengeng ketika anaknya menangis dan dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya. Para orang tua di Jepang akan memarahi anaknya jika mereka menangis karena dianggap tidak tegar menghadapi hidup. Menangis adalah hal yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup. 

Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan buah kelembutan hati dan pertanda kepekaan jiwanya terhadap berbagai peristiwa yang menimpa dirinya maupun umatnya. Rasulullah Saw meneteskan air matanya ketika ditinggal mati oleh anaknya, Ibrahim. Abu Bakar Ashshiddiq ra digelari oleh anaknya Aisyah ra sebagai Rojulun Bakiy (Orang yang selalu menangis). 

Beliau senantiasa menangis, dadanya bergolak manakala sholat dibelakang Rasulullah SAW karena mendengar ayat-ayat Allah. Abdullah bin Umar suatu ketika melewati sebuah rumah yang di dalamnya ada sesorang sedang membaca Al Qur’an, ketika sampai pada ayat: 

يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ

Artinya : (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam. (QS. Al Muthaffifin : 6).

Pada saat itu juga beliau diam berdiri tegak dan merasakan betapa dirinya seakan-akan sedang menghadap Robbnya, kemudian beliau menangis. Lihatlah betapa Rasulullah SAW dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka. Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada derajat hamba Allah yang peka. 

Bukankah diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari dimana tiada naungan kecuali naungan Allah adalah orang yang berdoa kepada Robbnya dalam kesendirian kemudian dia meneteskan air mata? Tentunya begitu sulit meneteskan air mata saat berdo'a sendirian jika hati seseorang tidak lembut. Yang biasa dilakukan manusia dalam kesendiriannya justru maksiat. Bahkan tidak sedikit manusia yang bermaksiat saat sendiri di dalam kamarnya seorang mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdo'a kepada Tuhannya. Sadar betapa berat tugas hidup yang harus diembannya di dunia ini.

Wallahu 'Alam Bishshowab

bersambung.......

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...!,  Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...!, kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami mohon pertolongan. Tunjukkan kami ke jalan-Mu Yaa Allah..., jalan yang Engkau Ridhoi... 

Yaa Allah Yaa Ghoffaar...! Ampuni dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, dosa Isteri/Suami kami, dosa anak-anak kami, karena tiada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau Yaa Allah... 

Yaa Allah...!, Andaikan Rizki kami masih di langit maka turunkanlah, andaikan masih di dalam bumi maka keluarkanlah, andaikan masih jauh maka dekatkanlah, andaikan masih sulit maka mudahkanlah, andaikan haram maka halalkanlah... 

Yaa Allah...!, terimalah sholat kami, puasa kami, ibadah kami dengan sebaik-baiknya penerimaan, perkenanan maaf, kemurahan, pengampunan, dan hakikat keridhaan-Mu. Sehingga Kau memenangkan kami dengan segala kebaikan yang dituntut, segala anugerah yang Kau curahkan. Selamatkanlah kami di dalamnya dari kekhawatiran terhadap bencana yang mengancam atau dosa yang berlangsung terus 

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار 

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم 

آمين يا الله يا رب العالمين

🙏🙏



Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar