PEMIMPIN YANG SHOLEH
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku...!
Hari ini Kamis, 27 Muharam 1444 H / 25 Agustus 2022.
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku....!
Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Dinasti Umayah merupakan contoh Pemimpin yang Sholeh. Dikisahkan, pada hari pertama menjadi Khalifah, ia berpidato, ''Saya bukan lebih baik dari kalian, melainkan sayalah yang paling berat membawa beban.''
Kepemimpinan adalah tanggung jawab yang sangat berat. Tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Fatimah, istri Umar bin Abdul Aziz, selalu melihat suaminya menangis di masjidnya. Padahal, negara yang dipimpinnya telah benar-benar makmur. Semua rakyat merasa dipenuhi hak-haknya.
Ketika Fatimah menanyakan soal tangis suaminya itu, Khalifah Umar pun mengatakan, ''Saya lagi merenungi nasib rakyat, takut masih ada di antara mereka yang lapar, yang sakit tanpa pengobatan, yang tidak mempunyai pakaian, yang didzalimi, yang terasing, yang tua bangka tanpa ada bantuan, yang miskin dan mempunyai banyak keluarga, dan lain sebagainya di belahan negeri ini. Saya tahu di hari kiamat nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.
Saya takut kalau saya tidak mempunyai alasan yang benar. Karenanya saya menangis.'' Umar bin Dur meriwayatkan, suatu hari ia melihat Khalifah Umar bin Abdul Aziz sedang bersedih dan ia pun bertanya penyebabnya. Khalifah Umar menjawab, ''Siapa saja yang berada pada posisi seperti saya pasti akan bersedih. Bayangkan, saya selalu memikirkan bagaimana menyampaikan setiap hak kepada masing-masing rakyat, baik ia minta ataupun tidak.''
Setiap malam, seperti diriwayatkan Atha', Khalifah Umar mengumpulkan para ulama, duduk bersama-sama, merenung tentang kematian dan hari kiamat. Lalu mereka sama-sama menangis seakan menangisi seseorang yang baru saja meninggal dunia.
Rasa takut akan siksaan Allah di hari kiamat benar-benar terhunjam dalam diri Umar. Dari sinilah kemudian terpancar perilaku kepemimpinannya yang sungguh menyebarkan kesejahteraan bagi semua rakyatnya. Bila Umar berkhutbah di hari Jumat, ia pun selalu mengingatkan kepada jamaah, ''Wahai Saudaraku, perbaikilah apa yang tidak tampak dari perilakumu niscaya yang tampak akan baik dan berbuatlah untuk akhiratmu niscaya duniamu akan cukup.''
Wahib bin Al-Ward menceritakan, ketika sekelompok kerabat Umar datang dan minta tambahan harta, sang khalifah hanya menjawab, ''Saya takut akan siksaan Allah yang pedih bila saya berbuat maksiat.'' Dalam riwayat As-Suythi disebutkan, hanya dua tahun lima bulan Umar memimpin, tapi rakyat di seluruh negeri benar-benar menikmati buah keadilan yang ditegakkannya.
Juga disebutkan, sebelum menjabat Umar mempunyai empat puluh ribu dinar. Ketika wafat, ia hanya mempunyai empat ratus dinar. Amru bin Muhajir bercerita, Umar tidak pernah memakai hak milik negara untuk kepentingan pribadi. Hasan Al-Qashab menyebutkan, kesalehan Umar sebagai pemimpin ternyata telah memancarkan rahmat tidak hanya kepada rakyat melainkan juga kepada binatang.
Diriwayatkan, selama kemimpinan Umar, serigala dan kambing hidup berdampingan dalam satu padang gembala. Ketika ditanya bagaimana mungkin serigala itu tidak menyerang kambing, sang pengembala menjawab, ''Bila kepala baik, maka seluruh badan akan baik.''
Wallahu 'Alam Bishshowab
Wallahu 'Alam Bishshowab
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah...
Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah...
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar