Menu

Jumat, 24 Februari 2023

TIDAK MEMPERKAYA DIRI


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini  Sabtu, 4 Sya'ban 1444 H / 25 Pebruari 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Dua Khalifah dari Bani Umaiyah, Umar bin Abdul Aziz, dan Abdul Malik bin Marwan, merupakan contoh penguasa yang benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan diri sendiri dan keluargannya. Khalifah Umar (berkuasa pada 717-720 M) bahkan sangat takut kepada Allah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya. 

Ketika datang kerabatnya atau tamu pribadinya ke istana pada malam hari, misalnya, Khalifah Umar memadamkan lampu milik negara dan menggantinya dengan lampu teplok (lampu tempel) miliknya dendiri. Alasannya, tamu itu datang untuk urusan pribadi dan bukan untuk urusan negara.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz memang memisahkan secara tegas antara kepentingan negara dan pribadi. Tak aneh bila ketika wafat, harta benda beliau justru semakin berkurang. Hal yang hampir sama juga dialami oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86 H atau 685-705 M). Yang terakhir ini dikenal dalam sejarah sebagai penguasa yang 'iffah (amat hati-hati memelihara diri). Beliau wafat meninggalkan 12 orang anak tanpa meninggalkan harta sedikit pun.

Menjelang wafatnya, Khalifah Abdul Malik bin Marwan memanggil 12 anaknya berkumpul di sekelilingnya. Sejenak semua anak itu ditatap dalam-dalam, lalu ia menengadah sambil air mata meleleh di pipi. Katanya, ''Hai anak-anakku! Diriku meninggalkan kalian dalam pilihan antara meninggalkan kalian fakir atau ayah kalian ini masuk ke neraka, lalu aku pilih meninggalkan kalian fakir.''

Lanjut Khalifah, ''Hai anak-anakku! Mudah-mudahan Allah memelihara kalian dan memberi kalian rezeki, aku sungguh bertawakal menyerahkan urusan kalian kepada Allah. Dan, Allah itu tempat berlindung orang-orang yang saleh.''

Ketika itu ada seorang sahabat menyaksikan dan ikut prihatin, namanya Maslamah. Kepada khalifah diserahkannyalah uang 40 dinar agar khalifah membagi-bagikan kepada anak-anaknya. Kata Maslamah, ''Ini aku lakukan ikhlas dari lubuk hatiku''.

Tapi, Khalifah Abdul Malik bin Marwan membalas, ''Aku nasihatkan kepadamu (hai Maslamah) agar uang yang kamu serahkan kepadaku untuk dibagi-bagikan kepada anak-anakku itu diambil kembali dan segera serahkan kepada siapa uang itu kamu ambil dulunya secara kejam.''

Apa yang dilakukan Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, sejalan dengan apa yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ketika semua istri beliau merasa berhak dan menuntut bagian dari harta rampasan perang, Rasulullah tidak mengabulkannya. 

Itu semua sesuai dengan ayat Al-Qur'an yang turun kepada beliau (QS. Al-Ahzab : 28-29): 

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ اِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتَهَا فَتَعَالَيْنَ اُمَتِّعْكُنَّ وَاُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيْلًا

Artinya : "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, “Jika kamu menginginkan kehidupan di dunia dan perhiasannya, maka kemarilah agar kuberikan kepadamu mut‘ah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik.” (QS. Al-Ahzab : 28)

وَاِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَالدَّارَ الْاٰخِرَةَ فَاِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْمُحْسِنٰتِ مِنْكُنَّ اَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya : "Dan jika kamu menginginkan Allah dan Rasul-Nya dan negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu." (QS. Al-Ahzab : 29)

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar