Menu

Minggu, 08 Agustus 2021

BERAPA LAMAKAH KITA DI KUBUR..? 

(Momentum Untuk Berhijrah di Awal Tahun Hijriyah)

السـلام عليكم ورحمة الله وبركات 

Saudaraku...!

Hari ini, Senin, 30 Dzulhijah 1442 H / 09 Agustus 2021.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan Menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yang kebesaran melambai lambai di tiup angin. Tangan kanannya memegang es krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicipi, sementara tangan kirinya mencengkram ikatan sabuk celana ayahnya. 

Yani dan ayahnya memasuki wilayah Pemakaman Umum Karet, berputar sejenak ke kanan dan kemudian duduk di atas seonggok nisan. "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1905 : 20-01-1965"

"Nak, ini Makom Nenekmu mari kita berdo'a untuk Nenekmu" 

Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya yang mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk neneknya.

"Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya yah."

Ayahnya mengangguk sembari tersenyum sembari memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, berarti nenek sudah meninggal 36 tahun ya yah..." kata Yani berlagak sambil matanya menerawang dan jarinya berhitung.

"Ya, Nenekmu sudah di dalam kubur 36 tahun. "

Yani memutar kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana. Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini : 19-02-1882 : 30-01-1910"

"Hmm.. kalau yang itu sudah meninggal 91 tahun yang lalu ya Yah" jarinya menunjuk nisan disamping kubur neneknya. 

Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengelus kepala anak satu-satunya.

"Memangnya kenapa Nak?" kata Sang ayaqh menatap teduh mata anaknya.

"Hmmm, Ayah khan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa di neraka." Kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan Yah?"

Ayahnya tersenyum, "Lalu?"

"Iya, kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 36 tahun dong yah di kubur? Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 36 tahun nenek senang di kubur, ya nggak yah?"

Mata Yani berbinar karena bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya. Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas.

"Iya Nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek.

Pulang dari Pemakaman, Ayah Yani tampak gelisah di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 36 tahun... hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi... 136 tahun disiksa... atau bahagia di kubur... Lalu ia menunduk... meneteskan air mata... Kalau ia meninggal... lalu banyak dosanya... lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti ia akan disiksa 1000 tahun? Innalillaahi wa inna ilaihi rooji'un ... air matanya semakin banyak menetes... Sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan... kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur .. lalu setelah dikubur? Bukankah akan lebih parah lagi? Tahankah? Padahal melihat adegan preman dipukuli massa ditelevisi kemarin ia sudah tak tahan?

Ya Allah... ia semakin menunduk... tangannya terangkat keatas... bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri jenggotnya.

Allahumma as aluka khusnul khootimah berulang kali di bacanya doa itu hingga suaranya serak... dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani.

Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan bambu... dibetulkannya selimutnya. Yani terus tertidur ...tanpa tahu, betapa sang Ayah sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya, arti sebuah Kehidupan, dan apa yang akan datang di depannya.

Saatnya kita berhijrah

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...! 
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugerah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Jika saat ini Saudara-saudaraku Tersenyum, semoga menjadi ibadah buatnya...

Jika Ia Marah... Semoga tak melampaui batasnya...

Jika Ia Bersedih... Semoga kesedihannya bisa menghidupkan hati dan jiwanya...

Jika Ia Sakit,... semoga menjadi penggugur dosa-dosanya dan mudahkan dalam berikhtiar saat berobat dengan izin-Mu ya Rabb... Engkau cabut sakitnya Engkau ganti dengan kesehatan yang Prima...

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-Do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, Karena hanya kepada-MU lah tempat kami Bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar