Menu

Senin, 08 Agustus 2022

DOSA YANG MEMBUKAKAN PINTU SURGA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Selasa, 11 Muharam 1444 H / 9  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Hidup ini hanya curahan rahmat, kasih sayang dan bukti kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Betapapun keadaannya. Bagaimanapun kondisinya. Setiap sisi, dinding, celah dan rongga kehidupan ini sepenuhnya tak ada yang kosong dari kemurahan dan kasih sayang Allah SWT. Kita memang tak punya modal atau andil apapun dalam kehidupan ini. Karenanya, bersyukur dan berterima kasihlah pada Allah atas semuanya. 

Kalaupun ada amal-amal kebaikan yang kitalakukan dalam hidup, itu juga tak pernah lepas dari karunia Allah dan dengan pertolongan-Nya. Karena kita pasti beramal dengan pendengaran, penglihatan, pikiran, kekuatan, kesehatan, anggota tubuh, yang semuanya semata-mata adalah nikmat dan karunia Allah. Pantas dan sangat agung sekali perkataan Ahli surga yang dikutip Al Qur`an: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini." (QS. Al A'raf : 43). Mereka bersyukur pada Allah yang telah membimbing mereka melakukan amal-amal shalih dan memasukkan mereka ke dalam kenikmatan surga yang abadi. 

Karena itu saudaraku, Jangan pernah puas beramal. Jangan pernah berhenti beramal karena menengok dan menghitung amal dan ketaatan yang telah kita lakukan. Karena memperhatikan amal-amal kebaikan bisa menumbuhkan perasaan cukup dan kemudian menjadikan kita merasa puas. Padahal rasa puas itulah yang akan melemahkan semangat dan menghancurkan nilai-nilai amal itu sendiri. Ingatlah, kita tidak pernah tahu nilai dan kualitas amal itu di hadapan Allah SWT. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah menyinggung masalah ini. Katanya, setiap amal baik yang dilakukan, pasti ada bagian dari nafsu dan syetan di dalamnya. Ia mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW saat ia ditanya mengenai orang yang menoleh ke arah lain dalam shalatnya. Kemudian Rasul menjawab, "Itu adalah rampasan yang dilakukan syetan terhadap shalat seseorang..." (HR Bukhari, Abu Daud, Nasai dan Al Hakim). Ibnu Mas'ud mengomentari hadits ini dengan mengatakan, "Bagian kecil dan sedikit itu dianggap sebagai keuntungan dan andil bagi syetan terhadap sholat seseorang. Bagaimana dengan amal-amal yang lainnya?" 

Saudaraku...!, 

Ada alasan lain kenapa kita dianjurkan untuk tidak menghitung-hitung ketaatan dan kebaikan yang telah dilakukan. Seorang salafushalih pernah mengatakan, "Adakalanya seorang melakukan kesalahan kemudian lalu masuk surga dan adakalanya seorang hamba melakukan ketaatan lalu ia masuk neraka." Orang-orang yang mendengarkannya bertanya, "Bagaimana itu bisa terjadi?" Ia menjawab, "Dia berbuat dosa dan dosa itu selalu tampak di matanya. Jika berdiri, duduk dan berjalan ia selalu teringat dengan dosanya itu lalu membuat hatinya hancur, bertaubat, menyesal dan memohon ampunan kepada Allah, sehingga keadaan itu menjadikannya selamat. Sementara orang yang melakukan kebaikan, selalu melihat kebaikan itu di depan matanya. Jika ia berdiri, duduk dan berjalan ia selalu ingat dengan kebaikan yag ia lakukan, sehingga ia menjadi takabbur ujub dan merasa telah mendapatkan karunia Allah SWT. Padahal kondisi itu menjadi sebab kebinasaannya. 

Sungguh dalam makna perkatan yang diuraikan Ibnul Qayyim menanggapi perkataan salafushalih itu. "Jika Allah menghendaki suatu kebaikan pada seseorang hamba, maka Dia bisa saja akan memberinya dosa yang membuat hatinya hancur, kepalanya merunduk, tidak ujub dan tidak takabbur sehingga dosa ini lebih bermanfaat dari sekian banyak ketaatan. Taubatnya inilah yang akan menyelamatkannya. Seperti obat yang diminum untuk mengeluarkan penyakit di dalam tubuh." Hidup ini hanya curahan rahmat, kasih sayang dan bukti kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Betapapun keadaannya. Bagaimanapun kondisinya. Setiap sisi, dinding, celah dan rongga kehidupan ini sepenuhnya tak ada yang kosong dari kemurahan dan kasih sayang Allah SWT. Kita memang tak punya modal atau andil apapun dalam kehidupan ini. Karenanya, bersyukur dan berterima kasihlah pada Allah atas semuanya. 

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu : Karuniailah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan di Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sember : era_muslim
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar