Menu

Senin, 29 Agustus 2022

KEMANA MEMBURU BAHAGIA?

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Selasa, 2 Safar 1444 H / 30  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Suatu ketika Imam Hasan Al Bashri ditanya seorang pemuda, “Kenapa orang yang gemar melakukan tahajud wajahnya enak dipandang?” 

Ia mengatakan, “Bagaimana tidak, mereka telah berkhalwat dengan Yang Maha Pengasih, kemudian Allah Yang Maha Pengasih itu pasti memberikan Cahaya-Nya kepada orang itu…” 

Dzikir dan semua Amal Shalih memang erat kaitannya dengan ketenangan bathin. Dan Ketenangan Bathin itu erat hubungannya dengan Kebahagiaan hidup. Lihatlah betapa ketenangan yang dirasakan Abu Bakar bin Ayash, salah seorang tokoh di zaman Tabi’in. Menjelang kematiannya, ia berkata pada anaknya, “Apakah engkau mengira Allah akan menyia-nyiakan ayahmu yang selama empat puluh tahun sudah mengkhatamkan al Qur`an hampir setiap beberapa malam?” 

Sementara, Adam bin Iyas, tokoh Tabi’in yang lain ketika akan meninggal mengatakan, “Dengan cintaku pada-Mu. Engkau pasti menemaniku saat ketakutan. Laa ilaaha Ilallah….” Kemudian ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. 

Begitulah. Ketenangan hati yang telah mereka miliki. Dan itulah tanda kehidupan mereka bahagia. Kebahagiaan hidup selamanya tak pernah dapat diperoleh di luar diri, melalui materi, melalui jabatan, melalui pekerjaan, melalui harta, melalui apapun. Karena obsesi hidup apapun tak pernah memberikan Kepuasan Jiwa. 

Keinginan jiwa, selalu bertambah setiap kali dipenuhi. Itu Aksioma hidup. Apalagi, semua tahu bila perjalanan hidup selalu dipenuhi dengan ragam masalah dan problematika yang banyak tidak sejalan dengan keinginan. Lalu dimanakah kebahagiaan? 

Kebahagiaan dan Kesenangan melalui keduniaan adalah mustahil. Kebahagiaan hidup hanya akan bisa diraih oleh orang-orang yang hatinya tentram. Dan ketentraman hati itu erat hubunganya dengan kuat tidaknya hati seseorang dengan Yang Maha Kuasa. Ketentraman itu akan datang dengan kedekatan pada amal amal ukhrawi yang mendekatkan orang pada Allah SWT. Sejauh mana kedekatan seseorang pada Allah SWT, sejauh itu pula kebahagiaan yang akan ia peroleh. Mari Kita sama-sama membuktikannya.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : era_muslim
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar