Menu

Minggu, 28 Agustus 2022

BAJU KEHINAAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Senin, 1 Safar 1444 H / 29  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Bertubi-tubi penghinaan dan penzaliman diterima umat Islam. Diganjalnya salah satu aspirasi paling minim, yakni tujuan pendidikan membentuk peserta didik menjadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cerdas dan kreatif, serta pendidikan agama disampaikan guru seagama, adalah salah satu contoh. Pelecehan atas tekad pemberantasan pornografi, hingga tidak dihargainya Masjid Al-Aqsa sebagai tempat ibadah, serta hak hidup dan merdeka umat Islam Palestina, Irak, dan Chechnya, adalah cantoh yang lain. 

Firman Allah :, ''Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada agama Allah dan perjanjian dengan manusia.'' (QS Ali Imran : 112). Ayat ini cukup menjelaskan bahwa kita seakan-akan memakai Baju Kehinaan, sehingga dalam urusan apa pun kepentingan umat selalu terganggu.

Umat tidak lagi teguh memegang agama Allah sebagai satu-satunya pandangan hidup, sumber hukum, dan nilai dalam kehidupan. Ajaran Islam dinodai sekularisme, sinkretisme, materialisme, dan lain-lain. Akibatnya, banyak yang minder dan merasa terhina bila diajak kembali kepada Islam karena telah menganggap hukum dan nilai peradaban Barat lebih unggul. 

Bagaimana mungkin umat akan mulia bila pola pikir dan sikapnya selalu mengekor kepada peradaban Barat yang berbasis hawa nafsu dan godaan setan? Bagaimana tidak kalah dan terus terhina jika umat mengikuti kaum tanpa Akal dan Iman, padahal akal dan keimanan itulah yang membedakan insan dengan hewan dan setan? 

Sementara itu, sistem pemerintahan dan para pejabat pemerintah yang melingkupi kehidupan umat juga jauh dari Islam. Bahkan tidak sedikit yang menentang Islam. Mereka menjauhi rakyatnya, bahkan mencurigai dan menzaliminya. Mereka juga kehilangan rasa cinta negerinya, padahal itu perintah Islam. Akibatnya, mereka tidak segan-segan menggadaikan wilayah, perusahaan negara, dan kekayaan alam negerinya, demi kepentingan pribadi. Maka kian terhinalah negara itu, sehingga menghadapi negara kecil, seperti Singapura pun tidak berwibawa lagi. 

Dalam sistem ekonomi misalnya, kita wajib mengikuti semua petunjuk Rasulullah SAW dan menjauhi segala larangannya, Sebagaimana Firman Alloh Subhanahu Wata Alla (QS. Al Hashr [59] : 7). 

مَآ اَفَاۤءَ اللّٰهُ عَلٰى رَسُوْلِهٖ مِنْ اَهْلِ الْقُرٰى فَلِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ كَيْ لَا يَكُوْنَ دُوْلَةً ۢ بَيْنَ الْاَغْنِيَاۤءِ مِنْكُمْۗ وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِۘ

Artnya : Harta rampasan (fai') dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al Hashr [59] : 7). 

Itulah syarat terbentuknya pemerataan ekonomi agar perekonomian negara kuat, mandiri, mempunyai tabungan dan konsumsi yang besar, serta investasi dan produksi yang tidak membutuhkan utang berbunga. 

Jadi, ketika tali Allah (hablum minallah) dan tali manusia (hablum minannas) tidak lagi dijalin dengan peradaban Islam, maka kehinaan demi kehinaan pasti datang menerpa.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Republika
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar