Menu

Selasa, 12 November 2024

Bagian kedua

UMUR TERBATAS, NAMUN ADA PAHALA TANPA BATAS
(Bagian kedua)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Rabu 11 Jumadil-Ula 1446 H / 13 November 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Kemarin Selasa, 10 Jumadil-Ula 1446 H / 12 November 2024, kita sudah sampai No 2. Sedekah Jariyah). Mari kita lanjutkan pada uraian berikutnya sebagai :

3. Ilmu Yang Bermanfaat

Yang dimaksud dengan Ilmu jika disebutkan secara umum adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. As-Shan’ani Rahimahullah berkata, “Ilmu-ilmu yang menjadi sarana untuk memahami ayat yang Muhkam (jelas), sunah yang sahih, atau kewajiban yang adil, maka hukumnya sama dengan hukum ayat, sunah, atau kewajiban tersebut. Mengajarkan ilmu mencakup menulis, mengajar, menyalin, dan mengoreksi kitab-kitab karya ulama Islam.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ” – وَذَكَرَ مِنْهَا: “عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ”

Artinya : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali dari tiga perkara.” Beliau menyebutkan di antaranya: “Ilmu yang bermanfaat.” (HR. Muslim)

Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda :

خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ ثَلَاثٌ وَذَكَرَ مِنْهَا

عِلْمٌ يُعْمَلُ بِهِ مِنْ بَعْدِهِ

Artinya : “Sebaik-baiknya peninggalan seorang laki-laki setelah kematiannya ada tiga hal.” Beliau menyebutkan di antaranya: “Ilmu yang diamalkan setelah kematiannya.” (HR. Ibnu Majah)

Beliau Shallallahu 'Alaihi  Wasallam juga bersabda :

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ: عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ

Artinya : “Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan terus mengalir kepadanya setelah kematiannya adalah… ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan…” (HR. Ibnu Majah)

An-Nawawi Rahimahullah berkata, “Hadist ini menjelaskan keutamaan ilmu, anjuran untuk memperbanyaknya, dan dorongan untuk mewariskannya melalui pengajaran, penulisan, dan penjelasan. Hendaknya seseorang memilih ilmu yang paling bermanfaat di antara ilmu-ilmu yang ada.”

Dakwah kepada Allah Ta’ala termasuk dalam cakupan mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada manusia, yang akan memberikan manfaat kepada pemiliknya setelah kematiannya.

Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Artinya : “Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, bidang dakwah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah salah satu bidang yang paling besar dan paling subur dalam memperpanjang umur produktif, menambah kebaikan, dan keberlanjutannya setelah kematian.

4. Do'a Anak Shaleh Baik Laki-laki Maupun Perempuan

Do'a Anak Shaleh Baik Laki-laki Maupun Perempuan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

“إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ” – وَذَكَرَ مِنْهَا: “وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ”

Artinya : “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali dari tiga perkara.” Beliau menyebutkan di antaranya: “Anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).

Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda :

خَيْرُ مَا يُخَلِّفُ الرَّجُلُ مِنْ بَعْدِهِ ثَلَاثٌ: وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ

Artinya : “Sebaik-baiknya peninggalan seorang laki-laki setelah kematiannya ada tiga hal: anak shaleh yang mendoakannya…” (HR. Ibnu Majah)

Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga bersabda :

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ وَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ

Artinya : “Sesungguhnya di antara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan terus mengalir kepadanya setelah kematiannya adalah… anak shaleh yang ia tinggalkan.” (HR. Ibnu Majah)

An-Nawawi Rahimahullah berkata, “Hadist ini menunjukkan keutamaan menikah dengan harapan mendapatkan anak shaleh, dan bahwa pahala do'a sampai kepada orang yang meninggal berdasarkan kesepakatan ulama.”

Anak shaleh adalah perpanjangan usia bagi orang tua dan keberlanjutan kebaikan mereka setelah kematian. Oleh karena itu, orang tua harus bersungguh-sungguh dalam mendidik dan membesarkan anak-anak mereka dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Orang tua tidak akan mengetahui nilai anak shaleh, kecuali ketika mereka berada di dalam kubur, kemudian mereka melihat hadiah demi hadiah dalam timbangan kebaikan mereka, berupa pahala istigfar, sedekah, do'a, atau amalan lain yang dilakukan oleh anak-anak mereka.

Wahai kaum muslimin, sebagai bukti kebenaran hal tersebut, terdapat dalam hadist Ummu ‘Ala Radhiyallahu ‘Anha, beliau berkata, “Aku melihat ‘Utsman bin Mazh’un dalam mimpi, matanya mengalirkan air. Aku menemui Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan menceritakan hal itu kepadanya. Beliau bersabda, ‘Itulah amalannya yang terus mengalir kepadanya.’ ” (HR. Al-Bukhari)

Artinya, sebagian amalannya masih terus mengalir pahalanya seperti sedekah. Para ulama berkata, “‘Utsman bin Mazh’un Radhiyallahu ‘Anhu memiliki anak shaleh yang ikut dalam perang Badar dan perang-perang setelahnya, yaitu As-Sa’ib. Ia meninggal pada masa kekhalifahan Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu. Tidak diragukan lagi bahwa ia mendoakan ayahnya setelah kematiannya. Selain itu, ‘Utsman bin Mazh’un Radhiyallahu ‘Anhu adalah orang kaya, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa ia memiliki sedekah yang terus mengalir setelah kematiannya.”

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar