Menu

Jumat, 22 Maret 2024

Hari ke - 12

Hari ke - 12
RAHASIA DI BALIK MAKNA DOA BUKA PUASA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Sabtu, 12 Ramadan  1445 H /23 Maret 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Hadirin yang dirahmati Allah....

Dalam hadits, kita temukan beberapa doa buka puasa. Yang paling shahih di antara doa-doa itu adalah riwayat Ibnu Umar dalam Sunan Abu Dawud:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Artinya : "Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala akan kekal insya Allah. (HR. Abu Dawud)

____________________________________________________________________
Doa Romadhan Hari Ke- 12

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

اَللَّهُمَّ زَيِّنِّيْ فِيْهِ بِالسِّتْرِ وَ الْعَفَافِ وَ اسْتُرْنِيْ فِيْهِ بِلِبَاسِ الْقُنُوْعِ وَ الْكَفَافِ وَ احْمِلْنِيْ فِيْهِ عَلَى الْعَدْلِ وَالإِنْصَافِ وَ آمِنِّيْ فِيْهِ مِنْ كُلِّ مَا أَخَافُ بِعِصْمَتِكَ يَا عِصْمَةَ الْخَائِفِيْنَ

Yaa Allah! Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian, tutupilah diriku dengan pakaian qana'ah dan kerelaan. Tempatkanlah aku diatas jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti dengan penjagaan-Mu. Wahai Penjaga orang-orang yang takut.

_________________________________________________________________

Hadirin yang dirahmati Allah....

Doa yang biasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baca setelah minum air saat berbuka ini mengajarkan kepada kita bahwa rasa haus itu hanya sebentar. Ia hilang saat kita berbuka. Sedangkan pahala puasa akan abadi selamanya.

Syaikh Majdi bin Abdul Wahab Al-Ahmad menjelaskan dalam Syarah Hisnul Muslim, selesai berbuka maka hilanglah rasa haus dan hilanglah kepayahan serta teraihlah pahala. Kepayahan hanya berlangsung sebentar karena akhirnya lenyap dan pergi. Yang kemudian muncul adalah pahala yang banyak, kekal dan abadi.

Saat puasa, kita merasa lapar, kita merasa haus, tetapi kita mendapat pahala. Saat berbuka, Allah cabut rasa lapar, Allah cabut rasa haus, tetapi Allah tidak mencabut pahalanya. Lapar dan haus hilang, tinggal kenangan. Sedangkan pahala puasa akan abadi.

Hilang Lelah, Abadilah Pahala

Demikian pula saat kita beribadah dan beramal. Ibadah apa pun. Amal shalih apa pun. Kadang kita lelah. Kadang kita letih. Namun percayalah, itu hanya sementara. Sebentar saja. Sedangkan pahalanya akan abadi selamanya.

Ketika kita shalat, termasuk tarawih dan sholat tahajud, mungkin kita lelah. Kaki kita mungkin pegal saat berdiri lama. Namun, lelah itu akan hilang. Rasa pegal juga akhirnya tak terasa. Sedangkan pahalanya abadi. Lelahnya berdiri dalam shalat semoga menjadi pengurang lelah kita berdiri di yaumul mahsyar nanti.

Kita juga bisa lelah saat tilawah. Semakin banyak kita membaca Al-Qur’an, semakin banyak energi yang kita butuhkan. Semakin banyak kita mengkhatamkan Al-Qur’an, wajar kita lelah fisik kita bertambah. Namun, lelah itu akan sirna. Yang abadi adalah pahalanya.

Pun saat kita bekerja, mencari nafkah untuk keluarga. Tentu ada letihnya, tentu ada lelahnya, apalagi di bulan Ramadhan dalam kondisi berpuasa. Namun percayalah, letih akan sirna. Lelah akan hilang tak lagi terasa. Yang abadi adalah pahalanya.

Karenanya, kita tingkatkan semangat mujahadah kita. Lebih bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan yang Allah lipatgandakan pahala seluruh amal kebaikan.

Imam Syafi’i biasanya membagi malamnya menjadi tiga bagian. Satu bagian untuk menulis, satu bagian untuk istirahat, satu bagian untuk shalat. Di bulan Ramadhan, beliau mengkhatamkan Al-Qur’an hingga 60 kali.

Dan inilah nasihat Imam Syafi’i: “Ketika engkau sudah berada di jalan yang benar menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka berlari kecillah. Jika kamu lelah, berjalanlah. Jika itu pun tidak mampu, merangkaklah. Namun, jangan pernah berhenti atau berbalik arah.”

Istirahat Kita Kelak di Surga

Imam Ahmad bin Hanbal juga demikian. Malam hari beliau menulis kitab dan memperbanyak shalat. Hanya tiga sampai empat jam tidurnya. Siang hari nyaris tak bisa istirahat. Beliau berdakwah, mengajar, dan membina umat.

Hingga salah seorang murid yang merasa Imam Ahmad tak pernah istirahat bertanya, “Wahai Imam, kapankah waktunya istirahat?” Beliau pun menjawab, “Nanti, ketika kaki kita sudah menginjak surga.”

Masya Allah, jawaban ini laksana cambuk bagi kita yang jam tidurnya masih lama. Masih sedikit amal ibadahnya. Dan terkadang kurang sungguh-sungguh berusaha.

Maka Ramadhan ini menjadi momentum bagi kita untuk lebih sungguh-sungguh dalam mujahadah. Sebagaimana rahasia di balik makna doa buka puasa, lelah kita nanti akan hilang, tinggal kenangan. Sedangkan pahala, akan kekal abadi di sisi-Nya. Dan semoga kelak kita bersama-sama menuainya di surga

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)

Wallahu'alam Bishshowab
Semoga berkah untuk semuanya

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...... Yaa Allah! Hiasilah diriku dengan penutup dan kesucian, tutupilah diriku dengan pakaian qana'ah dan kerelaan. Tempatkanlah aku diatas jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dari setiap yang aku takuti dengan penjagaan-Mu. Wahai Penjaga orang-orang yang takut.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi taujiah kultum Ramadhan
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar