Menu

Kamis, 03 Juli 2025

KHOTBAH JUM'AT

KEUTAMAAN PUASA TASUA DAN ASYURA DAN HUKUMNYA PUASA DI HARI SABTU

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Jum'at 9 Muharam  1447 H /4 Juli 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Hadirin yang dirahmati Allah....

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ:

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita kesempatan untuk hadir di hari yang mulia ini, hari Jumat. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad , keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Sidang Jumat yang dirahmati Allah,

Kita saat ini berada di bulan Muharram, salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah. Di antara hari-hari istimewa di bulan Muharram adalah tanggal 9 dan 10 Muharram, yang kita kenal sebagai Hari Tasu'a dan Hari Asyura.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa pada hari Asyura (10 Muharram) memiliki keutamaan yang luar biasa terkait dengan pengampunan dosa. Rasulullah  bersabda:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَيُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

 "Dari Abu Qatadah Al-Anshari radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah  ditanya tentang puasa hari Asyura, maka beliau menjawab: 'Ia menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.'" [HR. Muslim]

Ini adalah fadhilah atau keutamaan yang luar biasa. Dengan satu hari puasa, Allah mengampuni dosa-dosa kita selama setahun penuh yang telah berlalu. Tentu saja, dosa yang dimaksud di sini adalah dosa-dosa kecil.

Jemaah sekalian yang dimuliakan Allah

Hikmah Puasa Asyura

Hari Asyura adalah hari yang dimuliakan dalam sejarah karena pada hari itulah Allah menyelamatkan Nabi Musa Alaihi Salam dan Bani Israil dari Fir'aun dan tentaranya yang zalim. Nabi  ketika datang ke Madinah, melihat kaum Yahudi berpuasa pada hari itu, kemudian beliau bertanya terkait puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Setelah mengetahui alasannya, beliau bersabda:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَقَالَمَا هَذَا؟ قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ، هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَبَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى. فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: "Nabi  tiba di Madinah, lalu beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: 'Apa ini?' Mereka menjawab: 'Ini adalah hari yang baik, ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu.' Maka Nabi  bersabda: 'Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.' Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa." [HR. Bukhari dan Muslim]

 Mengapa Disunnahkan Puasa Tasu'a (9 Muharram)?

Untuk membedakan diri dari praktik kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, Rasulullah  berniat untuk menambah puasa pada tanggal 9 Muharram. Beliau bersabda:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَلَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُومَنَّ الْيَوْمَ التَّاسِعَ

"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Rasulullah  bersabda: 'Jika aku (masih) hidup sampai tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Muharram).'" [HR. Muslim]

Namun, Rasulullah  wafat sebelum sempat merealisasikan niatnya tersebut. Oleh karena itu, para ulama menyimpulkan bahwa puasa Tasu'a (9 Muharram) disunnahkan sebagai penyerta puasa Asyura (10 Muharram), dalam rangka menyelisihi kaum Yahudi dan mengikuti niat Rasulullah . Jadi, yang paling afdal adalah berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Jika tidak bisa, maka puasa pada tanggal 10 Muharram saja tetap dianjurkan.

Hukum Puasa di Hari Sabtu Ketika Bertepatan dengan Tasu'a dan Asyura

Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Tahun ini, puasa Tasu'a (9 Muharram) jatuh pada hari Sabtu, dan puasa Asyura (10 Muharram) jatuh pada hari Ahad. Muncul pertanyaan di benak sebagian kita: "Bukankah ada larangan berpuasa pada hari Sabtu secara khusus?"

Memang benar, ada hadis yang menyebutkan larangan berpuasa di hari Sabtu secara khusus, kecuali jika itu puasa wajib.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ عَنْ أُخْتِهِ الصَّمَّاءِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَلَا تَصُومُوا يَوْمَ السَّبْتِ إِلَّا فِيمَا افْتُرِضَ عَلَيْكُمْ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ أَحَدُكُمْ إِلَّا لِحَاءَ عِنَبٍ أَوْ عُودَ شَجَرَةٍ فَلْيَمْضُغْهُ

"Dari Abdullah bin Busr, dari saudara perempuannya Ash-Shamma', bahwa Rasulullah  bersabda: 'Janganlah kalian berpuasa pada hari Sabtu, kecuali pada puasa yang diwajibkan atas kalian. Jika salah seorang di antara kalian tidak mendapatkan (makanan) kecuali kulit anggur atau ranting pohon, maka hendaklah ia mengunyahnya (menunda puasanya).'" (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad; Al-Albani menilainya shahih).

Hadis ini telah menjadi bahan diskusi para ulama. Mayoritas ulama (Jumhur Fuqaha) berpendapat bahwa larangan dalam hadis ini bersifat makruh tanzih (makruh yang tidak sampai haram) jika berpuasa hari Sabtu itu diniatkan khusus hanya berpuasa di hari Sabtu saja.

Namun, jika puasa di hari Sabtu itu bertepatan dengan hari puasa sunnah lainnya yang disyariatkan, seperti puasa Arafah, puasa Daud, puasa Nazar, atau dalam kasus kita ini, puasa Tasu'a (9 Muharram), maka hukumnya boleh dan tidak makruh.

Imam Tirmidzi setelah meriwayatkan hadis larangan ini, menyatakan:

"وَمَعْنَى كَرَاهَةِ صَوْمِ يَوْمِ السَّبْتِ إِنَّمَا هُوَ إِذَا خَصَّ الرَّجُلُ يَوْمَ السَّبْتِ بِصِيَامٍ لأَنَّ الْيَهُودَ تُعَظِّمُهُ"

"Makna kemakruhan puasa pada hari Sabtu hanyalah jika seseorang mengkhususkan puasa pada hari Sabtu karena orang Yahudi mengagungkannya."

Imam Nawawi dalam syarah Muslimnya juga menjelaskan:

"Apabila bertepatan dengan kebiasaan seseorang (puasa Daud misalnya), atau bertepatan dengan hari Arafah atau Asyura, maka tidak makruh."

Maka dapat kita simpulkan bahwa Puasa Tasu'a dan Asyura yang jatuh pada Sabtu-Ahad adalah sebagai berikut:

  • Puasa Tasu'a (Sabtu, 9 Muharram) hukumnya BOLEH dan SANGAT DIANJURKAN. Karena niat puasa kita adalah mengamalkan sunnah puasa Tasu'a, bukan mengkhususkan puasa di hari Sabtu semata.
  • Puasa Asyura (Ahad, 10 Muharram) hukumnya BOLEH dan SANGAT DIANJURKAN.
  • Paling afdal adalah berpuasa pada hari Sabtu (Tasu'a) dan Ahad (Asyura) secara berurutan. Ini sesuai dengan sunnah Nabi  untuk menyertakan hari ke-9 dengan hari ke-10, dalam rangka menyelisihi kaum Yahudi dan meraih keutamaan penghapusan dosa setahun.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Janganlah kita ragu atau khawatir untuk berpuasa Tasu'a dan Asyura hanya karena salah satu harinya jatuh pada hari Sabtu. Niatkanlah karena mengikuti sunnah Nabi  dan mengharap ampunan dari Allah.

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersemangat dalam melakukan kebaikan.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، أَقُولُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.

 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Puasa Tasu'a dan Asyura adalah kesempatan emas yang Allah berikan kepada kita di awal tahun Hijriyah ini. Sebuah kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu dan memulai tahun baru dengan lembaran yang lebih bersih di hadapan Allah.

Mari kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Selain berpuasa, perbanyaklah amal saleh lainnya di bulan Muharram yang mulia ini, seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, bersedekah, dan mempererat tali silaturahim.

Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menganugerahkan kepada kita taufik dan hidayah-Nya untuk senantiasa taat dan mendekatkan diri kepada-Nya.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ.

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

أَقِمِ الصَّلَاةَ

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
Sumber : https://asamuslim.id/

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Sumber : https://asamuslim.id/
Edit:  Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar