Menu

Selasa, 01 Juli 2025

PENYAKIT LALAI

LALAI PENYAKIT YANG MEMATIKAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Rabu 6 Muharam  1447 H /2 Juli 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Hadirin yang dirahmati Allah....

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan makhluk untuk beribadah kepada-Nya, dan menundukkan untuk mereka semua yang ada di langit dan bumi. Namun Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga memotivasi mereka dengan Surga dan mengancamnya atau menakuti mereka dengan Neraka. Allah  mengingatkan mereka tentang apa yang akan mereka hadapi setelah mati, seperti prahara dan kesulitan yang sangat besar. Namun kebanyakan manusia lupa dan melalaikan hakikat itu. 

Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :

اِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِيْ غَفْلَةٍ مُّعْرِضُوْنَ (¹)

مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ ذِكْرٍ مِّنْ رَّبِّهِمْ مُّحْدَثٍ اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ وَهُمْ يَلْعَبُوْنَ (²)

Artinya : "Telah dekat kepada manusia Hari Penghitungan (Hisab) mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (¹). Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Rabb mereka, melainkan mereka mendengarnya, dalam keadaan bermain-main. (²)" [QS. Al-Anbiya' : 1-2].

Siapa yang memperhatikan kondisi mereka, niscaya akan menemukan pada diri mereka kelancangan yang ajaib terhadap Allah, keterbuaian dalam kemaksiatan dan nafsu syahwat, dan sikap meremehkan perkara-perkara fardhu. Sehingga barangkali muncul pertanyaan dalam dirinya, apakah orang seperti ini mempercayai surga dan neraka? Ataukah mereka telah dijanjikan pasti selamat dari neraka, dan neraka itu--seakan- diciptakan untuk selain mereka?

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ  لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Artinya : "Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?. (QS. Al-Mu'minun : 115)

Di antara faktor kelalaian yang terbesar adalah kejahilan tentang Allah Azza Wa Jalla, nama, dan sifat-Nya. Dalam realita yang ada, kita temukan banyak orang yang tidak mengenal Rabbnya dengan benar. Seandainya mereka mengenal-Nya dengan benar, niscaya mereka tidak akan lalai dari mengingat-Nya, dan tidak akan melalaikan perintah dan larangan-Nya. Karena pengenalan yang benar terhadap Allah akan melahirkan pengagungan, rasa cinta, takut, dan penuh harap dalam hati seseorang terhadap Rabb. Sehingga dia menjadi malu jika dilihat oleh Rabbnya melakukan kemaksiatan, atau dilihat-Nya dalam keadaan lalai. Ketenangan orang-orang bodoh adalah dengan mengumbar kemaksiatan dan nafsu syahwat. Sedangkan ketenangan orang-orang yang mengenal Allah adalah dengan dzikir dan ketaatan.

Di antara faktor terbesar juga yang mendatangkan kelalaian adalah rasa ketertipuan oleh dunia, dan larut dalam syahwat duniawi. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوْا وَيَتَمَتَّعُوْا وَيُلْهِهِمُ الْاَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ

Artinya : "Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan, bersenang-senang, dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (QS. Al-Hijr : 3)

Kondisi orang-orang ini menunjukkan tentang kondisi mabuk cinta terhadap dunia. Mereka seakan diciptakan untuk dunia ini, kekal di dalamnya, dan tidak akan meninggalkannya tanpa perhiasannya. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyerukan dalam Al Qur’an :

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ

Artinya : "Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memerdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memerdayakan kamu tentang Allah." (QS. Fathir : 5)

Seorang yang mabuk dunia tidak akan sadar, kecuali jika dia sudah sampai di perkumpulan orang-orang mati dalam keadaan menyesal bersama orang-orang yang lalai.

Di antara faktor kelalaian juga adalah pergaulan yang buruk. Dalam sebuah ungkapan disebutkan, "Teman mempengaruhi, dan tabiat mencuri tabiat yang lain." Barangsiapa yang bergaul dengan orang-orang lalai dan lancang melakukan kemaksiatan, maka penyakit tersebut akan merasuk ke dalam dirinya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا (²⁷)

يٰوَيْلَتٰى لَيْتَنِيْ لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا (²⁸)

لَقَدْ اَضَلَّنِيْ عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاۤءَنِيْۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا (²⁹)

Artinya :

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, "Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.

Wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku),

Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Al-Qur'an) ketika (Al-Qur'an) itu telah datang kepadaku. Dan syetan memang pengkhianat manusia." (QS. Al-Furqan: 27-29)

Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Seseorang tergantung agama temannya."

Ibnul Qayyim Radhiyallahu Anhu berkata, "Sesungguhnya majelis-majelis Dzikir adalah majelis Malaikat, dan majelis-majelis kesia-siaan dan kelalalain adalah majelis syetan. Hendaklah setiap orang memilih mana yang lebih dia sukai dan lebih dia prioritaskan. Dan dia bersama dengan orang dekatnya di dunia dan akhirat."

Kelalaian adalah penutup yang besar bagi hati, menjadikan antara orang yang lalai dan Rabbnya kehampaan besar yang tidak akan hilang kecuali dengan mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Jika penduduk surga menyesali setiap detik yang mereka lewati di dunia karena tidak diisi dengan mengingat Allah, bagaimana kira-kira yang akan dilakukan oleh orang-orang yang lalai dan bersantai-santai?

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُوْنِ ۙ(⁹⁹)

لَعَلِّيْٓ اَعْمَلُ صَالِحًا فِيْمَا تَرَكْتُ كَلَّاۗ اِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَاۤىِٕلُهَاۗ وَمِنْ وَّرَاۤىِٕهِمْ بَرْزَخٌ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ (¹⁰⁰)

Artinya : "(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia); Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh-barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun : 99-100)

Ketika kematian menghampiri, mereka berharap ajal mereka ditunda beberapa saat. Demi Allah, pada saat itu mereka tidak ingin dipanjangkan usia karena cinta pada dunia dan ingin menikmatinya. Namun mereka minta ajal mereka ditunda agar mereka bisa bertaubat dan mengejar ketertinggalan mereka. Namun itu mustahil. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَحِيْلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُوْنَۙ  كَمَا فُعِلَ بِاَشْيَاعِهِمْ مِّنْ قَبْلُۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا فِيْ شَكٍّ مُّرِيْبٍ

Artinya : "Dan diberi penghalang antara mereka dengan apa yang mereka inginkan sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang sekelompok dengan mereka yang terdahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam". (QS. Saba : 54)

Saudaraku yang budiman, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan kita di dunia ini untuk mentaati-Nya, dan dunia bukanlah tempat tinggal. Mari kita menghadap Allah dengan ketaatan, memperbanyak dzikir kepada-Nya, memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang mendekatkan kita ke surga yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, atau didengar telinga, dan tidak pernah terlintas di dalam hati manusia.

Wallahu'alam Bishshowab

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.

Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Artikel Abah Luky
Edit:  Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar