BAHAYA DOSA DAN KEMAKSIATAN YANG WAJIB DIWASPADAI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Jum'at 2 Muharam 1446 H /27 Juni 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Khotbah pertama
Hadirin yang dirahmati Allah....
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ,
وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ,
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ
مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا
وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ
كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً
سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ
هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ,
وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Ma’asyiral
muslimin, jemaah
Jumat yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Pertama-tama,
khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada para jemaah sekalian.
Marilah senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Karena
ketakwaan merupakan benteng seorang muslim dari dosa, kemaksiatan, dan hal-hal
yang Allah haramkan. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah berkata,
لَيْسَ تَقْوَى اللهِ بِصِيَامِ النَّهَارِ ، وَلاَ بِقِيَامِ
اللَّيْلِ ، وَالتَّخْلِيْطِ فِيْمَا بَيْنَ ذَلِكَ ، وَلَكِنْ تَقْوَى اللهِ تَرْكُ
مَا حَرَّمَ اللهُ ، وَأَدَاءُ مَا افْتَرَضَ اللهُ ،فَمَنْ رُزِقَ بَعْدَ ذَلِكَ خَيْراً
، فَهُوَ خَيْرٌ إِلَى خَيْرٍ
“Takwa
bukanlah hanya dengan puasa di siang hari atau mendirikan salat malam atau
melakukan kedua-duanya. Namun, takwa adalah meninggalkan yang Allah haramkan
dan menunaikan yang Allah wajibkan. Siapa saja yang setelah itu dianugerahkan
kebaikan, maka itu adalah kebaikan pada kebaikan.” (HR. Al-Baihaqi
dalam Az-Zuhd Al-Kabir no. 964)
Jemaah
yang dimuliakan Allah Ta’ala, dosa dan kemaksiatan memiliki
pengaruh buruk dan berbahaya bagi seseorang, baik bagi badannya, hatinya,
kehidupan dunianya, atau bahkan kehidupan akhiratnya. Bahkan, bahaya-bahayanya
terkadang tidak diketahui langsung oleh pelakunya.
Pada
kesempatan Jumat yang berbahagia ini, akan kita pelajari bersama bahaya dosa
dan kemaksiatan yang dilakukan seorang hamba. Sehingga, ketika kita
mengetahuinya, maka akan lebih waspada dan berhati-hati agar tidak terjerumus
ke dalamnya.
Bahaya
dosa dan kemaksiatan yang pertama adalah terhalang dari mendapatkan hidayah dan
ilmu. Hidayah dan ilmu sejatinya adalah lentera yang Allah letakkan di hati
seorang hamba. Sedangkan kemaksiatan dan hawa nafsu, maka dia bagaikan angin
kencang yang akan mematikan lentera tersebut. Seorang tabiin, Ad-Dhahhak bin Muzahim rahimahullah, pernah mengatakan,
“Tidaklah
seseorang itu mempelajari Al-Qur’an kemudian melupakannya, kecuali itu karena
perbuatan dosa yang dilakukannya. Hal ini juga berdasarkan firman Allah Ta’ala,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30).
Lupa hafalan Al-Qur’an merupakan musibah terparah. Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengatakan.
وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ جَعَلَ مِمَّا يُعَاقِبُ بِهِ النَّاسَ
عَلَى الذُّنُوبِ: سَلْبَ الْهُدَى، وَالْعِلْمِ النَّافِعِ
“Dan
Allah, Maha Suci Diri-Nya, telah menjadikan hukuman untuk manusia karena dosa
yang dilakukannya: berupa dicabutnya petunjuk dan hidayah serta (dicabutnya)
ilmu yang bermanfaat dari mereka.”
Dampak
buruk lainnya adalah dosa dan kemaksiatan akan mempersulit urusan pelakunya.
Seperti yang kita ketahui, mereka yang bertakwa, maka Allah Ta’ala akan
mempermudah urusannya. Adapun mereka yang meremehkan takwa dan tidak
memperdulikannya dengan melakukan kemaksiatan dan dosa, maka tentu Allah Ta’ala mempersulit
urusannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ
مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. At-Talaq: 2-3)
Di
ayat tersebut, Allah Ta’ala juga menyebutkan bahwa takwa akan
mempermudah jalan rezeki. Maka sebaliknya, dosa dan kemaksiatan kepada
Allah Ta’ala akan menyempitkan rezeki pelakunya. Lalu, mengapa
sering kita saksikan orang-orang yang sering bermaksiat justru mendapatkan
rezeki berlimpah?!
Ketahuilah
wahai saudaraku, jika kita menyaksikan hal semacam ini, maka itulah definisi
dari istidraj yang yang Allah Ta’ala berikan
kepada pelaku kemaksiatan. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
إذا رأيْتَ اللهَ يُعْطي العبدَ مِنَ الدُّنيا على مَعاصيه
ما يُحِبُّ، فإنَّما هو استِدراجٌ. ثمَّ تلَا رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ:
{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ
حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}
“Apabila
engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang
disukainya, padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj. Lalu,
Rasulullah membaca ayat, ‘Maka, tatkala mereka melupakan peringatan yang telah
diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk
mereka. Sehingga, apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong. Maka, ketika itu
mereka terdiam berputus asa. (QS. Al An’am: 44).” (HR. Ahmad no. 17311)
Saat
mendapati bahwa hidup kita selalu diliputi masalah yang tak kunjung mendapatkan
solusi, rezeki kita sulit dan terhalang, maka patut kita curigai bahwa
ketakwaan kita masih banyak memiliki kekurangan, dosa-dosa kita bisa jadi juga
telah menumpuk. Maka, bersegeralah untuk bertobat dan beristigfar kepada
Allah Ta’ala.
Jemaah
Jumat yang senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala.
Dampak
buruk lainnya adalah terjadinya musibah dan malapetaka. Baik itu berupa banjir,
gempa, dan lain sebagainya. Dengarlah firman Allah Ta’ala,
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنۢبِهِۦ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا
عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ ٱلصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا
بِهِ ٱلْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ
وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka,
masing-masing (mereka itu), Kami siksa disebabkan dosanya. Maka, di antara
mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan di antara
mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada
yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami
tenggelamkan. Dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40)
Jemaah
Jumat yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala.
Apa
yang menimpa umat-umat terdahulu dari musibah banjir, kekeringan, gempa, dan
lain sebagainya, maka itu bisa saja menimpa kita di zaman sekarang karena
banyaknya dosa dan tersebarnya kemaksiatan di sekitar kita.
Semoga
Allah Ta’ala senantiasa melindungi negeri-negeri kaum muslimin
dari malapetaka, menjadikan kita semua hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan dan
takut serta khawatir untuk bermaksiat kepada Allah Ta’ala.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah
kedua
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ
الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ
إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ.
Jemaah
salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.
Dampak
buruk lainnya dari dosa dan kemaksiatan yang dilakukan seorang muslim adalah
terjadinya perpecahan dan perselisihan di antara kaum muslimin. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam pernah bersabda,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ؛ مَا تَوَادَّ اثْنَانِ فَفُرِّقَ
بَيْنَهُمَا، إِلاَّ بِذَنْبٍ يُحْدِثُهُ أَحَدُهُمَا
“Demi
Zat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah dua orang muslim saling
mencintai lalu keduanya berpisah, pasti disebabkan suatu dosa yang dilakukan
salah satu keduanya.” (HR.
Ahmad: 5357, diriwayatkan juga oleh Imam
Bukhari dalam kitabnya Adabul Mufrad no. 401)
Tentu
ini merupakan dampak buruk yang amat berbahaya bagi kaum muslimin. Karena
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat berhati-hati agar
tidak terjadi perpecahan di antara kaum muslimin. Bahkan, beliau senantiasa
mengingatkan para sahabatnya akan bahaya perpecahan ini setiap kali hendak
salat lima waktu. Di antaranya beliau bersabda,
عبادَ اللَّهِ لتسوُّنَّ صفوفَكم أو ليخالفَنَّ اللَّهُ بينَ وجوهِكُم
، وفي روايةٍ: قلوبِكُم.
“Wahai
hamba Allah, luruskan saf kalian, atau Allah benar-benar akan membuat hati-hati
kalian berselisih.” (HR.
Bukhari no. 717 dan Muslim no. 436)
Dalam
sirah dan kisah hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, juga
terdapat pelajaran akan dampak buruk dari kemaksiatan yang dilakukan oleh kaum
muslimin. Yaitu, kekalahan mereka dalam peperangan Uhud ketika melawan kaum
musyrikin.
Di
awal peperangan, kaum muslimin unggul dan menang. Akan tetapi, ketika pasukan
pemanah goyah melihat saudara-saudara lainnya sedang membagi-bagi harta
rampasan perang, lalu mereka pun turun. Maka terjadilah kekacauan dan
penyerbuan kaum musyrikin kepada kaum muslimin yang menyebabkan kekalahan bagi
kaum muslimin. Saudaraku, kekalahan tersebut terjadi karena kemaksiatan yang
dilakukan oleh pasukan pemanah karena tidak menaati perintah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam untuk tetap berada di atas bukit apapun keadaannya.
Jemaah
yang semoga senantiasa diliputi rahmat dan karunia Allah Ta’ala.
Ketahuilah!
Sesungguhnya kemaksiatan yang dilakukan seorang muslim itu akan membuatnya hina
di mata Allah Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
bersabda,
فَالنَّاسُ رَجُلَانِ بَرٌّ تَقِيٌّ كَرِيمٌ عَلَى اللَّهِ وَفَاجِرٌ
شَقِيٌّ هَيِّنٌ عَلَى اللَّهِ
“Manusia
terbagi dua: 1) baik, bertakwa, mulia bagi Allah dan 2) keji, sengsara, hina di
mata Allah.” (HR. Tirmidzi no.
3270)
Dan
ketika Allah Ta’ala telah menghinakan seseorang, maka tidak
akan ada lagi makhluk yang akan menghormatinya dan memuliakannya. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَن يُهِنِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن مُّكْرِمٍ
“Dan
barangsiapa yang dihinakan Allah, maka tidak ada seorang pun yang
memuliakannya.” (QS.
Al-Hajj: 18)
Betapa
banyak keburukan dan mara bahaya yang akan didapatkan oleh mereka yang
bermaksiat kepada Allah Ta’ala. Baik itu keburukan di dunia,
terlebih lagi keburukan dan ancaman di alam akhirat.
Saudaraku,
dengan mengetahui bahaya dan dampak buruk dari kemaksiatan dan dosa yang
dilakukan seorang hamba, semoga kita menjadi semakin takut untuk bermaksiat
kepada Allah Ta’ala, berpikir berulang kali ketika terbetik untuk
melanggar aturan-aturan Allah Ta’ala.
Ya
Allah, jagalah kami semua dari melakukan dosa dan kemaksiatan, ampunilah
dosa-dosa kami yang telah lalu, berikanlah kami ampunan-Mu yang luasnya
melebihi luas bumi dan langit, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang senantiasa
istikamah di dalam melakukan kebaikan dan ketaatan.
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا
وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ انصر إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْن الْمُسْتَضْعَفِيْنَِ
فِيْ فِلِسْطِيْنَ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُمْ وَأَخْرِجْهُمْ مِنَ الضِّيْقِ وَالْحِصَارِ
، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى
، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ
، والغِنَى
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ
وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرُ
___________________
Penulis: Muhammad
Idris, Lc.
Artikel: Muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel Abah Luky
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar