Menu

Jumat, 27 Juni 2025

MUHARAM DAN HIKMAHNYA

DI ANTARA PERISTIWA BESAR DI BULAN MUHARAM DAN HIKMAHNYA
(NABI MUSA DAN PENGIKUTNYA YANG DISELAMATKAN DARI KEJARAN FIRAUN)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu 3 Muharam  1446 H /28 Juni 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Hadirin yang dirahmati Allah....

Mempelajari dan mengambil pelajaran dari kisah yang terjadi di masa lampau adalah salah satu metode pendidikan yang dijalankan para salaf terdahulu. Terlebih yang berkaitan dengan kisah perjalanan kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Zainal Abidin rahimahullahu pernah mengatakan,

كنا نُعلَّم مغازي رسول الله صلى الله عليه وسلم كما نُعلَّم السورة من القرآن

Artinya : “Kami diajari tentang peperangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama sebagaimana kami diajarkan surah dalam Al-Qur’an.” (As-Sirah An-Nabawiyah karya Ibnu Katsir, 2: 352)

Artinya, diajarkan kepada mereka secara rinci, urutan per urutan, kisah per kisah, pelajaran per pelajaran. Begitu pula yang diungkapkan oleh Ibnul Jauzi rahimahullahu,

رأيت الاشتغال بالفقه وسماع الحديث لا يكاد يكفي في صلاح القلب إلا أن يُمزج بالرقائق والنظر في سيرة السلف الصالح، وأصلح سيرةٍ سيرة نبينا صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم

Artinya : “Aku berpendapat bahwa menyibukkan diri dengan fikih dan hadis masih belum cukup untuk menjadikan hati benar-benar lembut, kecuali jika ditambah dengan belajar masalah hati dan kisah-kisah perjalanan hidup para salaf saleh. Dan sebaik-baik kisah adalah kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama.” (Shaidul Khathir, hal. 228)

Sehingga mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau memiliki faedah yang sangat besar bagi mereka yang mau merenunginya. Dan di antara kisah atau peristiwa yang terjadi di bulan Muharam adalah Nabi Musa dan pengikutnya yang diselamatkan dari kejaran Firaun.
Hal ini disebutkan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama. Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu menceritakan,

قَدِمَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ المَدِينَةَ واليَهُودُ تَصُومُ عَاشُورَاءَ، فَقالوا: هذا يَوْمٌ ظَهَرَ فيه مُوسَى علَى فِرْعَوْنَ، فَقالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لأصْحَابِهِ: أنتُمْ أحَقُّ بمُوسَى منهمْ فَصُومُوا.

Artinya : “Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama tiba di kota Madinah dan mendapati orang-orang Yahudi berpuasa di hari ke-10 bulan Muharram. Mereka beralasan, di hari ini Musa diselamatkan dari Firaun. Maka, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda kepada para sahabatnya, ‘Kalian jauh lebih berhak terhadap Musa dibandingkan orang Yahudi, maka berpuasalah.’” (HR. Bukhari no. 4680)

Diselamatkannya Musa ‘alaihissalam oleh Allah ‘Azza Wajalla dari kejaran tentara Firaun menyimpan hikmah di antaranya:

Pertama: Allah ‘Azza Wajalla pasti akan menguji setiap hamba-Nya yang beriman. Dan para nabi adalah orang yang paling beriman kepada Allah. Namun, mereka iringi ujian tersebut dengan kesabaran, sebagaimana Musa ‘alaihissalam bersabar terhadapnya.

Kedua: Orang-orang yang pasang badan memusuhi Allah, rasul-Nya, dan orang-orang beriman akan hancur binasa sebagaimana kehancuran yang dialami oleh Firaun dan bala tentaranya. Baik ketika di dunia, maupun di akhirat kelak.

Ketiga: Orang-orang yang menyerahkan urusannya hanya kepada Allah tidak akan pernah kecewa. Perhatikan bagaimana perkataan Musa ‘alaihissalam yang menunjukkan seberapa bersandarnya beliau hanya kepada Allah,

قَالَ كَلَّا ۗاِنَّ مَعِيَ رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ

Artinya : “Dia (Musa) berkata, ‘Tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan menunjukiku.’” (QS. Asy-Syu’ara: 62)

Keempat: Iman yang menancap kuat di dalam diri seorang mukmin akan menjadikannya tanpa gentar dan menganggap kerdil setiap gangguan yang terjadi di dalam dakwahnya. Kita belajar dari para penyihir yang memutuskan beriman setelah nampak di depan mereka tanda-tanda kebesaran Allah. Mereka dengan entengnya merespon ancaman Firaun kepada mereka. Hal ini difirmankan Allah ‘Azza Wajalla,

قَالُوْا لَنْ نُّؤْثِرَكَ عَلٰى مَا جَاۤءَنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالَّذِيْ فَطَرَنَا فَاقْضِ مَآ اَنْتَ قَاضٍۗ اِنَّمَا تَقْضِيْ هٰذِهِ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا ۗ

Artinya : “Mereka (para penyihir) berkata, ‘Kami tidak akan mengutamakanmu daripada bukti-bukti nyata (mukjizat) yang telah datang kepada kami (melalui Musa) dan daripada (Allah) yang telah menciptakan kami. Putuskanlah apa yang hendak engkau putuskan! Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan (perkara) dalam kehidupan dunia ini.’” (QS. Thaha: 72)

Kelima: Bahwa keselamatan Nabi Musa alaihissalam dan para pengikutnya dari kejaran tentara Firaun merupakan janji dan nikmat dari Allah ‘Azza Wajalla yang wajib untuk disyukuri. Termasuk apa yang kita dapatkan hari ini berupa iman, Islam, dan berjalan di atas sunah. Maka, hal tersebut adalah hal paling besar dalam hidup yang tidak boleh kita lupakan.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kita taufik untuk mengambil pelajaran dari apa yang telah berlalu. Amin

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
___________
Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag.
Artikel: Muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id/

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Artikel Abah Luky
Edit:  Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar