Menu

Rabu, 04 Juni 2025

WUKUF DI PADANG ARAFAH

”WUKUF DI PADANG ARAFAH : INSTROSPEKSI DAN TAUBAT MENSUCIKAN HATI DI HADAPAN ALLAH"

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Kamis 9 Dzulhijah  1446 H /5 Juni 2025

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Hadirin yang dirahmati Allah.... 

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Dalam rangkaian ibadah haji, terdapat berbagai rukun yang harus dipenuhi, salah satunya adalah wukuf di Padang Arafah. Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, dimana para jamaah berkumpul untuk berdiam diri, merenung, dan berdoa.

Padang Arafah bukan hanya sekadar tempat berkumpul, tetapi memiliki makna dan hakikat yang mendalam. Wukuf di Arafah mengandung pesan penting tentang kefanaan dunia, kesetaraan di hadapan Tuhan, kesadaran akan pengawasan Ilahi, dan pengenalan diri serta Tuhan. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang wukuf, diharapkan para jamaah dapat menjalani ibadah haji dengan lebih khusyuk dan penuh kesadaran spiritual.

Tulisan ini akan mengupas makna dan hakikat wukuf di Padang Arafah, dengan harapan dapat menambah wawasan dan memperkaya pemahaman tentang pentingnya wukuf dalam ibadah haji.

1.Wukuf : Sebuah Pemberhentian

Wukuf berasal dari kata "Waqafa" yang berarti berhenti atau berdiri. Secara filosofis, wukuf mengandung makna bahwa dalam kehidupan ini, setiap manusia harus menyadari bahwa segala sesuatu akan mengalami pemberhentian. Tidak ada yang abadi di dunia ini, semua akan berakhir pada waktunya. Wukuf di Padang Arafah mengingatkan manusia akan kefanaan dunia dan pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah mati.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Artinya : “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Ka'bah).” (QS. Al-Hajj : 29)

Ayat ini menunjukkan bahwa setelah menjalani berbagai ritual haji, umat Islam harus melakukan thawaf di Ka'bah, yang menunjukkan akhir dari perjalanan spiritual mereka. Ini mencerminkan pemberhentian sejenak dari kehidupan duniawi untuk merenungi kebesaran Allah.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

اَلْحَجُّ عَرَفَةُ

Artinya : “Haji itu (wukuf di) Arafah.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya wukuf di Arafah sebagai inti dari pelaksanaan haji. Wukuf adalah momen puncak di mana jamaah haji benar-benar merasakan kedekatan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, berhenti dari segala kesibukan duniawi untuk merenungi kebesaran-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali terlena dengan hiruk pikuk duniawi, pekerjaan, dan berbagai tanggung jawab. Wukuf mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, melakukan introspeksi, dan menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Ini adalah momen untuk mengingatkan diri bahwa ada kehidupan setelah mati yang lebih kekal dan lebih penting.

2. Lambang Padang Mahsyar : Kesetaraan di Hadapan Tuhan

Padang Arafah sering diibaratkan sebagai miniatur Padang Mahsyar, tempat dimana seluruh umat manusia akan dikumpulkan untuk menunggu keputusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada hari kiamat. Di sini, semua manusia sama di hadapan Tuhan, tanpa memandang status sosial, kekayaan, atau keturunan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ

Artinya : “Daging-daging (kurban) itu tidak akan sampai kepada Allah dan tidak pula darahnya, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu.” (QS. Al-Hajj : 37)

Ayat ini menegaskan bahwa di hadapan Allah, yang diukur adalah ketakwaan seseorang, bukan status atau harta. Di Padang Arafah, semua jamaah haji berdiri bersama, menunjukkan bahwa ketakwaan adalah satu-satunya yang membedakan mereka di hadapan Tuhan.

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا لِأَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى

Artinya : "Wahai manusia, ketahuilah bahwa Tuhan kalian adalah satu, dan ayah kalian adalah satu. Tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non-Arab, atau bagi orang non-Arab atas orang Arab, atau bagi orang yang berkulit merah atas orang yang berkulit hitam, atau bagi orang yang berkulit hitam atas orang yang berkulit merah kecuali dengan takwa." (HR. Ahmad)

Hadits ini mempertegas bahwa di hadapan Allah, semua manusia setara, yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya.

Kesetaraan ini mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, semua manusia akan kembali kepada Allah dalam keadaan yang sama. Ini mengajarkan pentingnya menjaga ketakwaan dan berbuat baik kepada sesama, tanpa memandang perbedaan. Di Arafah, umat Islam belajar untuk menghargai persamaan ini dan mengembangkan rasa persaudaraan yang kuat di antara mereka.

Wallahu'alam Bishshawab

Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat khususnya bagi dan juga segenap pembaca.

Barokallahu Fikum... Semoga Bermanfaat.

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏



Artikel Muslim.Or.Id
Edit:  Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar