Menu

Senin, 01 Januari 2024

MENYAMBUT TAHUN BARU

MENYAMBUT TAHUN BARU DENGAN TETAP ISTIQOMAH DALAM KEBAIKAN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Selasa, 20 Jumadil-Akhir  1445 H /2 Januari 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang nulis itu lebih baik dari yang menerima atau membacanya. Terlepas dari itu semua, saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman untuk sama-sama belajar Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Manusia hidup di dunia selalu menandai segala sesuatu dengan waktu, karena dengan waktu kita bisa mengukur usia manusia, usia suatu benda dan suatu peristiwa (sejarah).

Waktu-waktu tersebut yang dijadikan patokan manusia merupakan hasil dari gerak alam semesta pada edarannya masing-masing. Sehingga edaran-edaran tersebutlah yang dijadikan manusia sebagai pokok untuk kelangsungan hidup di dunia.

Kita bisa mengetahui adanya pergantian hari Senin ke Selasa karena perputaran bumi pada porosnya dan kita mengetahui terjadinya pergantian tahun Masehi yakni perputaran Bumi terhadap Matahari. Semua itu merupakan penanda yang paling mudah digunakan oleh manusia, meski setiap manusia di masa lampau memiliki penandanya masing-masing, bisa karena edaran bulan, matahari dan planet yang lainnya.

Tahun 2023 baru saja berakhir, secara internasional manusia di muka bumi menggunakan kalender Masehi (Al Masih) yakni diawali dengan kelahiran Nabi Musa AS sebagai tahun pertama Masehi hingga berjalan sampai sekarang di awal tahun 2024 Masehi.

Di setiap penghujung tahun Masehi ini semua umat manusia di seluruh dunia pasti memiliki euforianya masing-masing, tak luput juga dengan umat Muslimnya. Meski ada sebagian Muslim yang melarang perayaan tahun baru Masehi, tak sedikit juga yang membolehkannya.

Karena penanggalan tahun merupakan karya agung umat manusia terkait astronomi (dalam Islam disebut dengan Falak), sehingga wajar saja para pewarisnya (umat manusia sekarang) melestarikan dengan tetap memakai dan merayakannya.

Sebaik-baiknya perayaan tahun baru yakni dengan tetap intropeksi diri dari perbuatan masa lampau dan tetap menjaga amal perbuatan yang baik di masa yang akan datang.

Jika perbuatan masa lampau merupakan perbuatan baik maka harus tetap dilestarikan, dan sebaliknya, jika perbuatan buruk maka cepat-cepat ditinggalkan. Jadikan perbuatan masa lampau sebagai pelajaran hidup yang berharga, sehingga bisa menjadikan nilai untuk kehidupan yang akan datang.

Abu Darda dan Al Hasan RA menuturkan : "Hari demi hari datang kepadamu dan meninggalkan kamu. Karena itu, ambillah pelajaran sebaik-baiknya, agar engkau tidak dalam keadaan lalai ketika ajalmu tiba."

Dari pernyataan Abu Darda tersebut maka sebaik-baik manusia ketika menghadapi tahun baru yakni manusia yang tetap mempersiapkan bekal (perbuatan yang baik) di masa yang akan datang.

 Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al Hasyr ayat 18 :

يا آيها الذين أمنوا اتقواالله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقواالله إن الله خبير بما تعملون (الحشر: ١٨).

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al Hasyr : 18).

Dengan tetap istiqomah dalam kebaikan berarti kita juga telah mempersiapkan bekal yang baik untuk pulang ke kampung halaman (negeri akhirat). Karena kebaikan akan mengantarkan kita kepada kampung halaman surga.

Seorang berkata kepada Dawwud Ath-Tha'i : "Berilah aku nasehat." Maka kedua mata Dawwud meneteskan air mata seraya berkata kepadanya: "Saudaraku, sesungguhnya malam dan siang datang kepada manusia silih berganti sampai usia seorang berakhir. Karena itu, jika engkau dapat menyiapkan bekal, maka lakukanlah segera, karena perjalanan usia seseorang akan segera berakhir. Karena itu, perbanyaklah perbekalanmu, laksanakan perintahku. Seorang yang pandai adalah orang yang selalu mempersiapkan dirinya untuk menghadapi segala sesuatu yang akan datang".

Maka sudah selayaknya kita sebagai Muslim yang baik selalu istiqomah dalam kebaikan dan meninggalkan keburukan, karena tetap melaksanakan kebaikan dan kebajikan merupakan mempersiapkan bekal yang akan datang (Akhirat).

Saudaraku...!

Di awal tahun yang baru ini sejenak kita panjatkan do'a seraya memohon keridhoan dan perlindungan Allah Subhanahu Wa Taala.

Berikut ini bacaan Do’a yang bisa kita panjatkan disaat Pergantian Tahun atau bisa juga dijadikan sebagai amalan sehari-hari sebagai Do’a Agar Semangat Beribadah Dan Menjauhi Maksiat

(1. ... ...)👇

اللَّهُمَّ حَرِّمْنِي لَذَّةَ مَعْصِیَتِكَ، وَارْزُقْنِي لَذَّةَ طَاعَتِكَ

Artinya : "Ya Allah, Haramkan ke atas aku menerima Lezat akan melakukan Maksiat kepadaMu, dan Karuniakan aku rasa Lezat akan melakukan ketaatan kepadaMu".

Catatan : Harrimni : untuk diri kita sendiri, sementara Harrimna : untuk Kita dan Keluarga Besar.

(2. ... ...) 👇


اللهم إني أسألك حسن الخاتمة

اللهم ارزقني توبتا نصوحا قبل الموت

اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Artinya : "Yaa Allah, aku mohon kepada-Mu, wafatkanlah Aku dalam keadaan Husnul Khatimah; "Yaa Allah, berikanlah aku rezeki Taubatan Nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat; "Yaa Allah, Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)." (HR. Tirmidzi no. 3522 dan Ahmad 6:315)

Catatan : Do'a ini biasa digunakan sebagai penutup pada saat Sujud Terakhir

(3. ... ...) 👇

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Al-Masih Al-Dajjal.” (HR. Muslim)

Catatan : Do'a ini biasa digunakan sebagai penutup pada saat Tasyahud Akhir

Wallahu'alam Bishshowab.
Barokallahu Fikum...
Semoga Bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar