MEMAKSIMALKAN IBADAH DI BULAN ZULHIJAH
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Ahad 5 Dzulhijah 1446 H /1 Juni 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Bulan
Zulhijah adalah salah satu bulan haram yang Allah muliakan dalam Al-Quran.
Tahukah Anda bahwa sepuluh hari pertamanya memiliki keistimewaan yang bahkan
melebihi jihad di jalan Allah? Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ
“Tidak
ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah daripada
hari-hari ini.” Yakni, 10 hari pertama dari bulan Zulhijah. Mereka (para
shahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah, dan tidak juga berjihad di jalan Allah
(lebih utama darinya)?” Beliau bersabda, “Dan tidak juga berjihad di jalan
Allah (lebih utama darinya), kecuali seseorang yang berjuang dengan dirinya dan
hartanya, lalu ia tidak kembali dengan apa pun.” (HR. Bukhari no. 969 dan Abu Dawud no.
2438)
Allah
Ta’ala bersumpah dengan sepuluh malam dalam Al-Quran,
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi
fajar. Dan malam yang sepuluh.” (QS.
Al-Fajr: 1-2)
Menurut
mayoritas ulama, ayat tersebut merujuk pada sepuluh hari pertama Zulhijah.
Sumpah Allah Ta’ala terhadap sesuatu menunjukkan betapa agungnya waktu
tersebut. Lalu, amalan apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak melewatkan
kesempatan emas ini?
Syekh Al-Utsaimin rahimahullah menegaskan
bahwa keutamaan ini berlaku untuk semua amalan saleh, baik wajib maupun
sunah [1]. Namun, ada amalan khusus yang pahalanya berlipat
ganda jika dilakukan di waktu ini. Apa saja? Mari kita bahas satu per satu!
Mengapa
sepuluh hari pertama Zulhijah begitu istimewa?
Saudaraku,
ketahuilah bahwa Allah Ta’ala tidak bersumpah kecuali atas hal-hal yang agung.
Berkaitan dengan makna ayat kedua dari surah Al-Fajr di atas, Ibnu
Abbas, Mujahid, dan para ulama lainnya menjelaskan bahwa “malam yang
sepuluh” ini adalah sepuluh hari pertama Zulhijah [2]. Maka,
hal ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan hari-hari ini di sisi Allah.
Rasulullah
ﷺ juga menegaskan dalam hadis sahih bahwa tidak ada hari yang lebih dicintai
Allah untuk beramal saleh daripada sepuluh hari ini. Bahkan, amalan di
hari-hari ini lebih utama daripada jihad, kecuali jihad syahid. Bayangkan,
salat sunah, sedekah, atau puasa kita bisa lebih bernilai daripada berperang di
jalan Allah!
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menyatakan
bahwa siang hari di sepuluh pertama Zulhijah lebih utama daripada sepuluh hari
terakhir di bulan Ramadan. Mengapa demikian? Karena di dalamnya terdapat hari
Arafah (9 Zulhijah), hari Nahr (Iduladha), dan hari Tarwiyah
(8 Zulhijah), hari-hari yang penuh dengan amalan istimewa.
Lalu,
bagaimana dengan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan yang memiliki Lailatul
Qadar? Maka, tentu keutamaan Ramadan terletak pada malamnya, sedangkan
Zulhijah unggul pada siang harinya. Ini adalah rahasia yang jarang diketahui
oleh banyak orang!
Persiapan
menyambut datangnya bulan Zulhijah
Sebelum
memasuki bulan Zulhijah, menjadi penting bagi kita untuk melakukan taubat
nasuha. Tobat bukan sekadar ucapan istigfar, tetapi juga meninggalkan
maksiat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Karena, meskipun kita
telah melakukan berbagai amalan di bulan suci Ramadan, tidak menutup
kemungkinan bahwa kekhilafan dan dosa masih kita lakukan setelahnya. Maka,
bersegeralah bertobat dengan taubat nasuha. Rasulullah ﷺ
bersabda,
إِنَّ اللهَ يَغَارُ، وَإِنَّ الْمُؤْمِنَ
يَغَارُ، وَغَيْرَةُ اللهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya
Allah itu cemburu dan orang beriman juga cemburu. Kecemburuan Allah terjadi
jika seorang mukmin melakukan apa yang diharamkan Allah kepadanya.” (HR. Muslim no. 2761)
Tanpa
tobat, amalan kita bisa tertolak!
Selain
tobat, persiapan ilmu juga wajib. Banyak orang beramal di bulan Zulhijah tanpa
tahu tata caranya, sehingga terjerumus dalam bid’ah. Misalnya,
takbir bersama-sama secara serentak atau ritual tertentu yang tidak diajarkan
oleh Nabi ﷺ.
Persiapan
fisik dan finansial juga tidak kalah penting. Puasa Arafah, salat malam, dan
kurban membutuhkan stamina yang baik. Sementara itu, bagi yang ingin berkurban,
sunah untuk tidak memotong rambut dan kuku sejak tanggal 1 Zulhijah hingga
hewan disembelih. Sudah siapkah Anda?
Terakhir,
atur niat dengan ikhlas. Bukankah amalan sedikit tapi ikhlas itu lebih baik
daripada banyak tapi riya?. Buatlah jadwal harian untuk memaksimalkan ibadah,
seperti puasa, sedekah, dan tilawah. Jangan sampai hari-hari ini berlalu begitu
saja!
Amalan
sunah yang pahalanya dilipatgandakan
Salah
satu amalan utama di sepuluh hari Zulhijah adalah puasa, terutama puasa Arafah
(9 Zulhijah). Rasulullah ﷺ bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى
اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ
يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa
Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan
datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun
yang lalu.” (HR.
Muslim no. 1162)
Namun,
tahukah Anda bahwa puasa ini hanya dianjurkan bagi yang tidak berhaji? Syekh
Bin Baz rahimahullah menjelaskan hal ini dalam fatwanya.
Takbir
juga menjadi amalan khas Zulhijah. Ada dua jenis takbir: (1) takbir
muthlaq (bebas kapan saja); dan (2) takbir muqayyad (setelah
salat fardu). Hendaknya kita menghindari takbir berjamaah secara serentak
karena tidak dicontohkan oleh Nabi ﷺ. Cukup ucapkan sendiri dengan khusyuk!
Berkurban
adalah puncak ibadah di hari Nahr. Allah Ta’ala berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
“Maka
dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Syekh
Abdullah Alu Bassaam menyebutkan bahwa sebagian ulama ahli tafsir berpendapat
bahwa yang dimaksud dengan ‘menyembelih hewan’ adalah menyembelih hewan kurban
setelah salat Iduladha. Pendapat ini dinukil dari Qatadah, Atha’, dan Ikrimah.
(Taisirul ‘Allaam, hal. 534 dan Taudhihul Ahkaam, 4: 450.
Lihat juga Shahih Fiqih Sunnah, 2: 366)
Hewan
kurban akan menjadi saksi di akhirat nanti. Sudahkah Anda menyiapkannya?
Jangan
lupa perbanyak sedekah, baca Al-Quran, dan jaga silaturahmi. Syekh Al-Fauzan hafizhahullah menyarankan
untuk membagi waktu: pagi untuk tilawah, siang untuk puasa, dan malam untuk
tahajud. Dengan manajemen waktu yang baik, pahala berlipat bisa diraih, insyaa
Allah.
Panduan
praktis agar tidak rugi
Pertama,
utamakan ibadah wajib
Prioritas
harus diberikan kepada yang diwajibkan oleh syariat. Ibadah sunah memiliki
nilai besar, namun tidak bisa menggantikan kewajiban. Maka, pastikan terlebih
dahulu bahwa salat lima waktu dilaksanakan secara tepat waktu, lebih baik lagi
jika berjamaah. Jangan sampai semangat mengejar pahala amalan sunah justru
melalaikan kita dari kewajiban. Ini adalah prinsip dasar dalam menyusun
prioritas ibadah: sempurnakan yang fardu, lalu perkuat dengan yang sunah.
Kedua,
hindari bid’ah
Kita
harus berpegang teguh pada tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Tidak setiap hal yang dianggap baik menurut akal bisa
dijadikan sebagai ibadah. Misalnya, membuat ritual khusus menyambut bulan
Zulhijah atau merutinkan zikir tertentu tanpa ada dasar dari syariat termasuk
perkara yang harus diwaspadai. Ibadah adalah bentuk penghambaan, maka ia harus
sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam. Inovasi dalam urusan dunia dipersilakan, tetapi dalam agama,
semua harus ada dalilnya.
Ketiga,
jaga keikhlasan
Amalan
sebesar apapun tidak akan bernilai jika tidak dilandasi keikhlasan. Berpuasa,
bersedekah, atau berzikir bisa jadi hanya menjadi rutinitas kosong jika
tujuannya bukan karena Allah, melainkan untuk pencitraan atau ingin mendapat
pujian. Keikhlasan adalah ruh dari ibadah; ia yang menjadikan amal kecil
menjadi besar di sisi Allah; dan sebaliknya, amal besar menjadi sia-sia jika
tidak tulus. Maka, evaluasi niat sebelum beramal, dan perbarui terus semangat
beribadah hanya karena mengharap rida-Nya.
Terakhir,
manfaatkan setiap detik. Waktu adalah anugerah yang tidak bisa diulang.
Zulhijah datang hanya sekali setahun, dan tidak ada jaminan kita akan bertemu
lagi dengannya. Oleh karena itu, manfaatkan setiap hari, bahkan setiap jam,
dengan amal saleh. Buatlah jadwal ibadah harian, perbanyak doa, dzikir,
tilawah, dan sedekah. Jangan biarkan hari-hari berlalu begitu saja. Setiap
detik bisa menjadi pemberat amal kita di akhirat. Momentum ini terlalu berharga
untuk disia-siakan.
Saudaraku,
sepuluh hari pertama Zulhijah adalah hadiah Allah bagi hamba-Nya yang ingin
bertobat dan meningkatkan ibadah. Dengan persiapan matang, ilmu yang benar, dan
keikhlasan, kita bisa meraih pahala yang bahkan melebihi jihad. Mari sambut
Zulhijah dengan semangat baru!
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
_________________
Penulis: Fauzan Hidayat
Artikel Muslim.or.id
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Penulis: Fauzan Hidayat
Artikel Muslim.or.id
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar