HATI-HATI, INI AKIBAT ORANG YANG TIDAK MAU MINTA MAAF
Oleh: KH. Fahmi Amrullah Hadziq
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Sabtu 4 Dzulhijah 1446 H /31 Mei 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Sepanjang
hidup seorang manusia—siapapun dia—pasti pernah melakukan hal ini, yaitu
kesalahan. Manusia seperti kita, atau bahkan seorang Nabi pasti pernah berbuat
salah. Bahkan manusia pertama yang berbuat salah adalah Nabi Adam a.s., ketika
beliau melanggar larangan Allah untuk tidak memakan buah Khuldi.
Dikatakan al-insan mahallu al-khata’ wa al-nisyan (manusia itu
tempat salah dan lupa). Dalam sebuah hadis baginda Nabi juga bersabda:
كلُّ ابنِ
آدمَ خطَّاءٌ ، وخيرُ الخطَّائينَ التَّوَّابونَ
“Setiap manusia adalah orang yang berbuat salah. Dan sebaik-baik orang salah adalah mereka yang mau bertaubat.”
Kesalahan
manusia ini ada dua macam; hablu minallah dan hablu
minannas. Kesalahan kepada Allah ini bisa jadi karena meninggalkan
kewajiban seperti puasa Ramadan dan shalat. Atau karena melanggar larangan
seperti minum-minuman keras, narkoba, dan berzina. Untuk menghapus dosa ata
kesalahan ini adalah dengan taubat nasuha; menyesal, berjanji tidak mengulangi
lagi, serta memperbanyak amal-amal saleh. Kata baginda Nabi:
لو أخطأتُم
حتى تبلغَ خطاياكم السماءَ ثم تُبْتُمْ لتابَ عليكم
“Andaikata
kalian berbuat salah hingga dosa-dosa mencuat sampai langit, lalu kalian
bertaubat, maka Allah pasti mengampuni.”
Jadi
kesalahan kepada Allah tidak ada cara lain kecuali dengan taubat nasuha. Akan
tetapi ada kesalahan yang kedua, yakni habluminannas. Misalnya
ada seseorang meng-gibah, menzalimi, mengambil hak orang lain, atau
memiliki hutang tidak membayar. Kesalahan-kesalahan kepada manusia ini tentu
menghapus dosanya tidak seperti kesalahan kepada Allah. Kalau kesalahan kepada
manusia tidak akan terhapus dosanya meski dengan membaca istighfar, sebelum
kita meminta maaf kepada orang yang pernah kita zalimi.
Oleh
karena itu, mari kita jadikan bulan Ramadhan yang telah lalu sebagai sarana
untuk menghapus dosa-dosa kepada Allah SWT. Lalu kita jadikan bulan Syawal
untuk menghapus dosa-dosa kita kepada sesama manusia. Jangan sampai di
kesempatan bulan Syawal ini kita memutus silaturahmi. Karena ancaman orang yang
memutus silaturahmi itu tidak main-main, Nabi bersabda:
لا يَدْخُلُ
الجَنَّةَ قَاطِعٌ رَحِمٍ
“Tidak
akan masuk surga orang yang memutus silatarahmi.”
Betapa
pun banyak ibadah kita, sementara kita juga masih memutus silaturahmi dengan
seseorang, maka amal kita akan menjadi sia-sia. Sebab ada riwayat yang
mengatakan bahwa amal seseorang itu diangkat ke langit setiap malam Jum’at
kecuali satu orang, yakni orang yang memutus silaturahmi. Jangan sampai kita
menjadi orang merugi (muflis).
Kata
baginda Nabi kepada para sahabat, “Kalian tahu orang yang muflis (bangkrut)?”
para sahabat menjawab, “al-muflis fina man la mala lahu wa la
mata’” (orang yang bangkrut adalah mereka yang tidak punya uang dan
harta). Tentu Nabi tidak menyalahkan, melainkan meluruskan, “Kalau bangkrut di
dunia seperti yang kalian katakan. Ketahuilah bahwa ada orang yang bangkrut di
akhirat. Yakni mereka yang kelak pada hari kiamat datang menghadap kepada Allah
dengan pahala shalat, puasa, zakat, haji, dan sedekah yang banyak. Akan tetapi
ketika di dunia berbuat zalim kepada orang lain.
Sehingga
orang-orang yang dizalimi menuntut hak balasan di hadapan Allah. Oleh Allah
pahala-pahala amalnya diberikan kepada mereka yang pernah dizalimi. Hingga
semua pahalanya habis karena tuntutan semua orang yang pernah dizalimi. Tidak
sampai di situ, dosa-dosa orang yang dizalimi akan diberikan kepadanya.
Akhirnya di samping menanggung dosa sendiri, ia juga menanggung dosa orang
lain.”
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : https://tebuireng.online/
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar