MEMPERBAIKI HATI DAN MENGOKOHKAN IMAN DENGAN AL-QURAN
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Senin 20 Dzulhijah 1446 H /16 Juni 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
Di
antara cara dan metode untuk memperbaiki kondisi hati kita, juga untuk
menambah, mempertebal, dan mengokohkan iman adalah dengan membaca Al-Quran dan
merenungi makna ayat-ayatnya. Karena Al-Quran diturunkan oleh Allah Ta’ala bagi
hamba-hamba-Nya sebagai rahmat, petunjuk, kabar gembira, serta pengingat bagi
orang-orang yang mau mengingat Allah. Allah Ta’ala juga
berfirman,
وَهَٰذَا
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ مُبَارَك فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
“Dan
Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia
dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. Al-An’am: 155)
Al-Quran
diturunkan sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman. Allah Ta’ala juga berfirman,
وَلَقَدۡ
جِئۡنَٰهُم بِكِتَٰب فَصَّلۡنَٰهُ عَلَىٰ عِلۡمٍ هُدى وَرَحۡمَة لِّقَوۡم يُؤۡمِنُونَ
“Dan
sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Quran) kepada mereka yang
Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-A’raf: 52)
Allah Ta’ala juga
berfirman,
وَنَزَّلۡنَا
عَلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ تِبۡيَٰنا لِّكُلِّ شَيۡء وَهُدى وَرَحۡمَة وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِينَ
“Dan
Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang mau berserah
diri.” (QS. An-Nahl: 89)
Allah Ta’ala pun
berfirman,
إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ
يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ
ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرا كَبِيرا
“Sesungguhnya
Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar.” (QS. Al-Isra’: 9)
Al-Quran
diturunkan dengan penuh keberkahan. Allah Ta’ala juga
berfirman,
كِتَٰبٌ
أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَك لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ
ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“Ini
adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai fikiran
bisa mendapatkan pelajaran.” (QS. Sad: 29)
Al-Quran
diturunkan sebagai obat (penawar), baik untuk penyakit badan dan juga penyakit
hati. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَنُنَزِّلُ
مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآء وَرَحۡمَة لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ
إِلَّا خَسَارا
“Dan
Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra’: 82)
Demikian
pula, Al-Quran diturunkan sebagai peringatan bagi orang-orang yang mau
merenunginya. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ فِي
ذَٰلِكَ لَذِكۡرَىٰ لِمَن كَانَ لَهُۥ قَلۡبٌ أَوۡ أَلۡقَى ٱلسَّمۡعَ وَهُوَ شَهِيد
“Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang
mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya.” (QS. Qaf: 37)
Pada
ayat-ayat Al-Quran tersebut, Allah Ta’ala menjelaskan
keutamaan yang dimiliki oleh Al-Quranul Karim. Allah Ta’ala telah
menjadikan Al-Quran penuh berkah dan petunjuk bagi semesta alam. Allah Ta’ala menjadikan
di dalam Al-Quran penyembuh atas berbagai penyakit, lebih-lebih penyakit
syubhat dan syahwat yang terdapat di dalam hati. Allah Ta’ala pun
menjadikan Al-Quran sebagai kabar gembira dan kasih sayang bagi semesta alam,
juga menjadi pengingat bagi orang-orang yang mau ingat dan menjadikan di
dalamnya terdapat ayat-ayat peringatan. Semua itu agar manusia mau bertakwa dan
bisa menjadi pengingat bagi mereka.
Oleh
karena itu, tidaklah mengherankan apabila orang yang menekuni Al-Quran adalah
di antara wali (kekasih) Allah. Dari sahabat Anas bin
Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ لِلَّهِ
أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ هُمْ أَهْلُ
الْقُرْآنِ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya
Allah mempunyai banyak ahli (wali) dari kalangan manusia.” Para sahabat
bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah mereka itu?” Beliau menjawab, “Mereka adalah
ahlul Quran, mereka adalah para ahli dan orang khusus Allah.” (HR. Ahmad no.
12293, An-Nasa’i dalam Al-Kabir no. 7977, dan Ibnu Majah no. 215,
dinilai sahih oleh Al-Albani)
Demikian
pula, hamba Allah yang terbaik adalah mereka yang senantiasa tekun belajar
Al-Quran dan kemudian mengajarkan Al-Quran. Dari sahabat Utsman radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
خَيْرُكُمْ
مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Orang
yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Quran dan
mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 5027)
Sampai-sampai,
kita boleh hasad kepada orang yang telah diberi nikmat berupa
ilmu tentang Al-Quran. Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
لَا حَسَدَ
إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ
اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ فَسَمِعَهُ جَارٌ لَهُ فَقَالَ لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ
مَا أُوتِيَ فُلَانٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا
فَهُوَ يُهْلِكُهُ فِي الْحَقِّ فَقَالَ رَجُلٌ لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ مَا أُوتِيَ
فُلَانٌ فَعَمِلْتُ مِثْلَ مَا يَعْمَلُ
“Tidak
diperbolehkan hasad kecuali pada dua perkara, yaitu kepada seseorang yang telah
diajari Al-Quran oleh Allah, sehingga ia membacanya di pertengahan malam dan
siang. Sampai tetangga yang mendengarnya berkata, ‘Duh.., sekiranya aku
diberikan sebagaimana apa yang diberikan kepada si Fulan, niscaya aku akan
melakukan apa yang dia lakukan.’ Kemudian seseorang diberi karunia harta oleh
Allah, sehingga ia dapat membelanjakannya pada kebenaran. Lalu orang pun
berkata, ‘Seandainya aku diberi karunia sebagaimana si Fulan, niscaya aku akan
melakukan sebagaimana yang dilakukannya.’” (HR. Bukhari no. 5026)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam juga telah membuat perumpamaan bagi seorang mukmin
yang gemar membaca Al-Quran. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam umpamakan
seperti buah utrujah (semacam buah apel), buah
yang baunya harum dan ketika dimakan, rasanya pun enak. Dari sahabat Abu Musa
Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
مَثَلُ
الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ
وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ
التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ
الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا
مُرٌّ
“Perumpamaan
seorang mukmin yang suka membaca Al-Quran seperti buah utrujah, baunya
harum dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak suka membaca
Al-Quran seperti buah kurma, tidak berbau harum, namun rasanya manis.
Perumpamaan seorang munafik yang suka membaca Al-Quran seperti buah raihanah, baunya
harum tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafik yang tidak suka
membaca Al-Quran seperti buah hanzhalah, baunya tidak enak dan
rasanya pahit.” (HR. Bukhari no. 5427 dan Muslim no. 797)
Ketika
kita membaca Al-Quran, kita akan dapati bahwa di dalamnya terdapat berbagai
ilmu dan pengetahuan yang bisa memperbaiki dan mengobati hatinya; serta bisa
menguatkan serta mengokohkan imannya. Seseorang akan mengetahui bahwa isinya
adalah tentang Allah Ta’ala, kesempurnaan nama dan sifat
Allah Ta’ala. Dengan membaca Al-Quran dan merenungi maknanya,
seseorang akan semakin mengenal Allah Ta’ala. Seseorang
mengenal Allah sebagai pemilik langit dan bumi, yang memberikan rizki untuk
hamba-hamba-Nya, dan yang mengatur semua urusan di alam semesta. Allah pun
mengingatkan hamba-hamba-Nya atas kebutuhan mereka terhadap-Nya, dan besarnya
hajat mereka kepada-Nya dari segala sisi.
Di
dalam Al-Quran, Allah menyebutkan hal-hal yang bisa membahagiakan mereka dan
mengantarkan mereka kepada keberuntungan, berupa ibadah, ketaatan, dan amal
saleh. Allah memotivasi mereka atas hal tersebut. Sebaliknya, Allah Ta’ala pun
peringatkan mereka atas apa yang bisa mencelakakan mereka, berupa perbuatan
dosa, maksiat, dan keburukan. Allah peringatkan mereka dari kemurkaan-Nya.
Allah
ingatkan mereka tentang apa yang telah disiapkannya berupa kemuliaan bagi
mereka jika menaati-Nya, apa yang telah disiapkannya berupa hukuman bagi mereka
jika mereka tidak menaati dan mendurhakai-Nya. Allah Ta’ala memuji
para kekasih-Nya dengan sebab amal saleh dan sifat mereka yang mulia, lalu
mencela musuh-musuh-Nya dengan sebab keburukan amal dan jeleknya sifat-sifat
mereka. Allah Ta’ala juga mengabarkan bagaimana Allah telah
membalas para kekasih-Nya berupa kebaikan dan pahala; dan apa yang telah
Allah Ta’ala balas kepada musuh-musuh-Nya berupa azab dan
hukuman. Allah Ta’ala pun kabarkan tentang kesudahan kedua
kelompok tersebut. Allah mengajak kepada negeri keselamatan (surga),
menyebutkan sifat-sifat, keindahan, serta kenikmatannya. Juga memberi
peringatan tentang negeri kebinasaan (neraka), mengingatkan adzab serta kepedihan
di dalamnya.
Allah
telah mengabarkan bahwa Al-Quran bisa menambahkan keimanan bagi orang-orang
yang beriman jika mereka membaca dan mentadaburi ayat-ayatnya. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا
ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ
عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang apabila disebut nama Allah,
gemetarlah hati mereka. Dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman
mereka (karenanya). Dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (QS.
Al-Anfal: 2)
Semoga
Allah Ta’ala menjadikan kita termasuk ke dalam golongan ahlul
Qur’an.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
“Menulis
adalah nasihat untuk diri sendiri.”
__________________
Penulis: M.
Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.or.id
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel: Muslim.or.id
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar