SEBAB
MERAIH KEMENANGAN DAN PERTOLONGAN ALLAH
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Jum'at 24 Dzulhijah 1446 H /20 Juni 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Khotbah pertama
Hadirin yang dirahmati Allah....
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ,
وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ,
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
أَمَّا بَعْدُ:
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ,
وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ
بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Ma’asyiral Muslimin, jemaah Jumat yang dimuliakan Allah
Ta’ala.
Pertama-tama,
khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada para jemaah sekalian,
marilah senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala. Karena
ketakwaan merupakan salah satu kunci dan jalan yang dapat ditempuh seorang
mukmin untuk mendapatkan kemenangan dan keberuntungan. Allah Ta’ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا
اللّٰهَ وَابْتَغُوْٓا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِه لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ
“Wahai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah wasilah (jalan
untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya
agar kamu beruntung.” (QS.
Al-Ma’idah 35)
Jemaah
yang dimuliakan Allah Ta’ala. Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala menceritakan
kepada kita tentang sikap permusuhan orang-orang kafir kepada kaum muslimin. Ia
berfirman,
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى
يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ
فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka
itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat. Dan mereka itulah
penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 217)
Sifat
ini sangatlah umum kita dapati dari orang-orang kafir. Mereka akan terus
memerangi kaum mukminin sehingga mereka (kaum mukminin) murtad dan keluar dari
ajaran Islam. Terkhusus lagi ahli kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang
menggerakkan yayasan-yayasan, menyebarkan propaganda, mengirim misionaris dan
dokter-dokter, mendirikan sekolah-sekolah untuk menarik seluruh umat kepada
agama mereka, dan memasukkan segala bentuk syubhat ke dalam
agama kaum mukminin. Sehingga seorang mukmin tidak mengenali lagi agamanya,
bahkan sampai pada tahapan membenci agamanya sendiri.
Jemaah
Jumat yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta’ala.
Kebenaran
dan kebatilan pastilah akan selalu dalam perseteruan dan perselisihan. Dan ini
merupakan sunnatullah kepada umat manusia. Di dalam ketetapan
tersebut mengandung hikmah yang sangat luas. Di antaranya adalah bolehnya
berjihad jika telah memenuhi syarat-syaratnya. Allah Ta’ala berfirman,
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ
لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا
شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi
kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah: 216)
Untuk
memperoleh kemenangan dan mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala, ada
beberapa sebab yang dapat diusahakan dan dikerahkan oleh seorang muslim.
Kesemuanya itu telah Allah jelaskan di dalam Al-Qur’an, kitab kita yang penuh
kemuliaan.
Yang
pertama, beriman dan beramal saleh.
Allah Ta’ala berfirman,
وَكَانَ حَقًّاۖ عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Dan
merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Rum: 47)
Allah Ta’ala juga
berfirman,
إنَّ اللَّهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِينَ آمَنُوا
“Sesungguhnya
Allah membela orang yang beriman.” (QS. Al-Hajj: 38)
Sungguh
Allah Ta’ala akan senantiasa bersama dengan orang-orang
mukmin, membantu mereka, dan menolong mereka. Allah Ta’ala juga
menjanjikan kepada mereka pembelaan-Nya dan Allah juga berjanji jikalau mereka
benar-benar merealisasikan keimanan mereka dalam setiap ucapan dan perbuatan,
maka Allah Ta’ala tidak akan memberikan peluang kepada orang
kafir untuk mengalahkan dan menyakiti mereka. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَنْ يَّجْعَلَ اللّٰهُ لِلْكٰفِرِيْنَ عَلَى
الْمُؤْمِنِيْنَ سَبِيْلًا ࣖ
“Allah
tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang
beriman.” (QS.
An-Nisa’: 141)
Jika
kaum muslimin mengalami kekalahan di beberapa kesempatan, maka itu disebabkan
oleh diri mereka sendiri. Baik itu karena dosa-dosa atau karena pelanggaran
mereka terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana hal ini Allah
sampaikan kepada kaum mukminin para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam peperangan Uhud,
اَوَلَمَّآ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَدْ
اَصَبْتُمْ مِّثْلَيْهَاۙ قُلْتُمْ اَنّٰى هٰذَا ۗ قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اَنْفُسِكُمْ
ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Dan
mengapa kamu (heran) ketika ditimpa musibah (kekalahan pada perang Uhud),
padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada
perang Badar) kamu berkata, ‘Dari mana datangnya (kekalahan) ini?’ Katakanlah,
‘Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.’ Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.” (QS. Ali
Imran: 165)
Sebab
kedua yang akan mengantarkan kaum muslimin untuk mendapatkan kemenangan adalah
menegakkan tauhid, menyembah Allah satu-satu-Nya, dan berlepas dari segala
macam bentuk kesyirikan.
Termasuk
dari kesyirikan yang harus kita hindari adalah riya’ dan
mengharapkap dunia dari jihad dan perjuangan yang kita lakukan. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ
دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
“Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan
rasa angkuh dan ingin dipuji orang (ria) serta menghalang-halangi (orang) dari
jalan Allah.” (QS.
Al-Anfal: 47)
Di
dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim juga
disebutkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Musa
Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu. Beliau bercerita,
جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه
وسلَّمَ فَقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، ما القِتَالُ في سَبيلِ اللَّهِ؟ فإنَّ أحَدَنَا
يُقَاتِلُ غَضَبًا، ويُقَاتِلُ حَمِيَّةً، فَرَفَعَ إلَيْهِ رَأْسَهُ، قالَ: وما رَفَعَ
إلَيْهِ رَأْسَهُ إلَّا أنَّه كانَ قَائِمًا، فَقالَ: مَن قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ
اللَّهِ هي العُلْيَا، فَهو في سَبيلِ اللَّهِ عزَّ وجلَّ.
“Seorang
laki-laki datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, apakah yang disebut dengan perang fisabilillah (di jalan Allah)?
Sebab di antara kami ada yang berperang karena marah dan ada yang karena
semangat?’ Beliau lalu mengangkat kepalanya ke arah orang yang bertanya, dan
tidaklah beliau angkat kepalanya, kecuali karena orang yang bertanya itu
berdiri. Beliau lalu menjawab, ‘Barangsiapa berperang untuk meninggikan kalimat
Allah, maka dia perperang di jalan Allah ‘Azza Wajalla.’” (HR. Bukhari no. 123)
Ketiga,
kompak bersatu di atas kebenaran, memperbaiki hubungan yang renggang di antara
kaum muslimin dan tidak berpecah belah serta berperang dalam satu panji dan
satu kepemimpinan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا
وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ
“Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai.” (QS.
Ali Imran: 103)
Allah Ta’ala juga
berfirman,
فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَصْلِحُوا۟ ذَاتَ بَيْنِكُمْ
ۖ
“Oleh
sebab itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara
sesamamu.” (QS.
Al-Anfal: 1)
Di
ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman,
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلا تَنَازَعُوا
فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ
“Dan
taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan
kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang.” (QS. Al-Anfal: 46)
أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah kedua
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ
عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ
أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ.
Jemaah
salat Jumat yang dirahmati Allah Ta’ala.
Sebab
keempat yang harus ditempuh seorang mukmin untuk meraih kemenangan adalah
mempersiapkan kekuatan sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing.
Islam
adalah agama yang kuat. Memerintahkan umatnya untuk mempersiapkan seluruh
bentuk kekuatan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ
قُوَّةٍ وَّمِنْ رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُوْنَ بِه عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمْ
وَاٰخَرِيْنَ مِنْ دُوْنِهِمْۚ لَا تَعْلَمُوْنَهُمْۚ اَللّٰهُ يَعْلَمُهُمْۗ
“Dan
persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan
yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah,
musuhmu, dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, tetapi
Allah mengetahuinya.” (QS.
Al-Anfal: 60)
Sebab
kelima, bersabar dalam perjuangan, tidak melupakan kewajiban salat, dan
senantiasa berzikir mengingat Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ
كَيْدُهُمْ شَيْئًا إنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
“Jika
kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak
mendatangkan kemudaratan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa
yang mereka kerjakan.” (QS.
Ali Imran: 120)
Allah Ta’ala juga
berfirman,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Wahai
orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Terkait
salat, Allah Ta’ala memerintahkan kaum muslimin untuk
menjaganya dan tidak ada keringanan untuk meninggalkannya, meskipun mereka
sedang dalam suasana mencekam karena peperangan. Allah Ta’ala berfirman,
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ
الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ * فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ
رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا
تَعْلَمُونَ
“Peliharalah
semua salat(mu), dan (peliharalah) salat wustha (yaitu, salat asar). Berdirilah
untuk Allah (dalam salatmu) dengan khusyuk. Jika kamu dalam keadaan takut
(bahaya), maka salatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila
kamu telah aman, maka sebutlah Allah (salatlah), sebagaimana Allah telah
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 238-239)
Allah Ta’ala juga
mengingatkan, bahwa satu-satunya Zat yang bisa memberikan kemenangan dan
menghilangkan rasa khawatir serta takut dari diri kita adalah Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ
وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاۤءَ الْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ
ۗقَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَۗ
“Bukankah
Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia
berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia)
sebagai khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang
lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.” (QS. An-Naml: 62)
Salat
dan zikir merupakan senjata ampuh bagi seorang muslim. Dengan keduanya,
pintu-pintu langit terbuka. Dan dengan keduanya pula, Allah Ta’ala kabulkan
doa-doa.
Sebab
kemenangan terakhir yang harus senantiasa kita tanamkan kepada diri kita adalah
mencintai dan menyayangi kaum mukminin serta berlepas diri dari orang-orang
kafir dan zalim. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَّتَوَلَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا
فَاِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْغٰلِبُوْنَ ࣖ
“Dan
barangsiapa menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai
penolongnya, maka sungguh, pengikut (agama) Allah itulah yang menang.” (QS. Al-Ma’idah: 56)
Jika
sikap Wala’ dan Barra’ ini tidak diterapkan
oleh kaum muslimin, kemudian mereka berpecah belah dan menjadi
kelompok-kelompok kecil, maka akan hilang kekuatan mereka dan kekacauan akan
terjadi di atas muka bumi ini. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ
بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِى ٱلْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ
“Adapun
orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang
lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah
diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan
kerusakan yang besar.” (QS.
Al-Anfal: 73)
Semoga
Allah Ta’ala menguatkan barisan kaum muslimin, menguatkan
hubungan di antara mereka, menumbuhkan kasih sayang di antara mereka dan
memberikan kemenangan dan pertolongan-Nya kepada kita semua.
Ya
Allah, Ya Rabb kami, berikanlah pertolongan-Mu untuk
saudara-saudara kami yang sedang berjuang meninggikan kalimat tauhid di mana
pun mereka berada. Ya Allah, tulislah kemenangan dan keamanan kepada seluruh
kaum muslimin yang berjuang melawan kezaliman orang-orang kafir yang
mendustakan-Mu. Sungguh engkau adalah sebaik-baik penolong bagi kami dan
saudara-saudara kami.
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا
وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا
رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ انصر إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْن الْمُسْتَضْعَفِيْنَِ
فِيْ فِلِسْطِيْنَ ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُمْ وَأَخْرِجْهُمْ مِنَ الضِّيْقِ وَالْحِصَارِ
، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى
، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ
قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ
، والغِنَى
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ
وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرُ
___________________
Penulis: Muhammad
Idris, Lc.
Artikel: Muslim.or.id
Sumber: https://muslim.or.id
Demikian sedikit tulisan yang Allah mudahkan bagi kami untuk menyusunnya, semoga bermanfaat bagi penulis dan juga segenap pembaca.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Artikel Abah Luky
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar