KHOTBAH IDULADHA: MEMETIK HIKMAH DARI HAJI WADAK NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Jum'at 10 Dzulhijah 1446 H /6 Juni 2025
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Hadirin yang dirahmati Allah....
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ،
مُكْرِمِ النَّاسِ بِمَوَاسِمِ الخَيْرِ وَأَيَّامِ الفَرَحِ وَالسَّعَادَةِ وَهُوَ
أَرْحَمُ الرّاحِمِينَ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ
لَهُ، مُفِيضُ النِّعَمِ لِلشَّاكِرِينَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ
وَرَسُولُهُ، مَنْ أَتَمَّ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ النِّعْمَةَ وَأَكْمَلَ بِهِ الدِّينَ،
ﷺ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ،
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ
الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ
إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أما بعد،
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ
وَخير الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمَّدٍ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ بِدْعَةٍ
ضَلاَلَةٌ وكل ضلالة في النار
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ
وَللهِ الحَمْدُ
Ma’asyiral mukminin, jemaah salat Iduladha yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Marilah
kita selalu meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah Ta’ala.
Dengan beriman dan bertakwa, kita akan meraih banyak sekali kenikmatan dan
keutamaan. Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala menyebutkan banyak
sekali keutamaan orang yang bertakwa. Di antaranya adalah firman-Nya,
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ
سَيِّاٰتِهٖ وَيُعْظِمْ لَهٗٓ اَجْرًا
“Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya
dan akan melipatgandakan pahala baginya.” (QS. At-Talaq: 5)
Sesungguhnya,
hari ini adalah hari yang sangat mulia. Hari di mana Allah Ta’ala masih
memberikan kesempatan dan kenikmatan kepada kita untuk bertemu dengannya. Hari
ini adalah hari yang Allah sebut dengan nama Al-Yaumu Al-Hajji
Al-Akbar, Hari Haji Besar. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى
النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ
“Dan
(inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada
hari haji akbar.” (QS.
At-Taubah: 3)
Syekh
Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar, salah satu ulama pakar tafsir mengatakan di
dalam kitabnya Zubdatut Tafsir min Fathil Qadir,
“Yakni
di hari Iduladha. Allah menyebutnya dengan sebutan ‘besar’ karena pada hari itu
orang-orang yang melaksanakan haji berkumpul. Atau karena hari itu adalah hari
dikerjakannya sebagian besar manasik-manasik haji.”
Nabi
kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutnya
sebagai hari yang paling agung. Beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
إنَّ أعظمَ الأيَّامِ عندَ اللَّهِ تبارَكَ
وتعالَى يومُ النَّحرِ
“Hari
yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Iduladha).” (HR. Abu Dawud no. 1765)
Bagaimana
tidak? Hari ini adalah hari berkumpulnya dan bersatunya seluruh kaum muslimin.
Hari yang penuh dengan menyambung tali silaturahmi dan saling mengasihi. Hari
yang dipenuhi dengan kegembiraan dan wajah yang berseri-seri. Hari di mana
Allah Ta’ala ingin seluruh kaum muslimin berbahagia dan
bergembira.
Kaum
muslimin yang berbahagia.
Oleh
karenanya, salah satu ibadah yang paling besar dan paling utama di dalamnya
adalah menggembirakan hati-hati yang bersedih dan menolong orang yang
membutuhkan. Hari yang tepat untuk menyambung silaturahmi kepada sanak saudara
dan seluruh kaum muslimin. Hari yang harus dipenuhi dengan mengingat Allah,
berzikir kepada-Nya atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam mengatakan,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
وَذِكْرٍ لِلَّهِ
“Hari-hari
tasyrik adalah hari-hari (waktunya) makan, minum, dan berzikir kepada
Allah.” (HR.
Muslim no. 1141)
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ…
لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ.
Ucapan
Nabi ini bukan tanpa alasan. Mengapa? Karena semua kegembiraan, kebahagiaan,
dan keceriaan yang kita rasakan pada hari ini, itu merupakan salah satu bentuk
nikmat dan karunia yang telah Allah Ta’ala berikan kepada
kita. Nikmat dan karunia yang wajib kita syukuri. Salah satu caranya dengan
berzikir, mengingat Allah Ta’ala.
Kegembiraan
dan euforia yang kita rasakan hari ini juga merupakan bentuk pembuktian atas
benarnya firman Allah Ta’ala,
قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ
فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
“Katakanlah
(Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Yunus: 58)
Kaum
muslimin yang berbahagia.
Pada
hari yang mulia, hendaknya kita mengingat kembali dan mengingatkan keluarga
kita serta anak-anak kita bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga
bergembira ketika menyambut datangnya hari raya ini sebagaimana kita pun
bergembira. Ingatlah, bagaimana beliau bersiap-siap menyambutnya dengan
mengenakan pakaian terbaik yang beliau miliki, mengucapkan salam untuk setiap
sahabat yang beliau temui di jalan menuju tempat salat, menampakkan wajah yang
penuh dengan keceriaan dan senyuman, melaksanakan salat, kemudian menyembelih
sembelihannya.
Semuanya
itu tidak lain adalah bentuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala,
mengharapkan dan menginginkan pahala dari-Nya dan sebagai bentuk rasa syukur
beliau atas semua kenikmatan yang telah Allah limpahkan untuknya.
Semua
itu adalah tata cara serta petunjuk merayakan hari raya ini dengan penuh dengan
ketakwaan. Dicontohkan oleh generasi yang paling bertakwa, Rasulullah dan para
sahabatnya yang Allah telah rida kepada mereka semua.
Saat
mengingat kembali bagaimana Nabi merayakan hari raya ini, ingatlah juga firman
Allah Ta’ala,
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا
وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا
اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
“Daging
(hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah,
tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia
menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia
berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
berbuat baik.” (QS.
Al-Hajj: 37)
Allah Ta’ala menekankan
bahwa tujuan utama dari sembelihan yang kita lakukan adalah ketakwaan dan
keikhlasan. Kedua hal itulah yang harus diperhatikan oleh seorang muslim.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ…
لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ.
Jemaah
salat id yang berbahagia.
Haji
wadak adalah haji terakhir dan haji perpisahan Nabi kita yang mulia shallallahu
‘alaihi wasallam. Ini adalah tanda selesainya tugas beliau untuk
mendakwahkan agama Islam yang mulia ini. Haji wadak adalah detik-detik akhir
kisah Nabi kita setelah 23 tahun lamanya beliau mengemban tugas dakwah ini.
Allah Ta’ala sendiri yang menjelaskan bahwa agama ini telah
sempurna dan semua kenikmatan ini telah terpenuhi. Allah Ta’ala berfirman,
ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا
“Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam sebagai agama bagimu.” (QS. Al-Ma’idah: 3)
Sungguh
diutusnya beliau adalah tanda kasih sayang Allah Ta’ala kepada
umat manusia. Dengan diutusnya beliau, manusia dapat keluar dari jalan yang
gelap menuju jalan yang terang benderang. Dengan diutusnya beliau, manusia
akhirnya keluar dari kesempitan menuju kesuksesan, dari kesesatan menuju
hidayah yang penuh kebenaran. Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ
وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ
مُبِينٍ
“Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran: 164)
Pada
haji perpisahan beliau, di hari yang sangat mulia, yaitu hari Arafah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhotbah menyampaikan dan
memberikan wasiat kepada manusia perihal pokok-pokok ajaran Islam, menjelaskan
kepada mereka tujuan dan maksud yang mulia dari ajaran-ajaran tersebut.
Di
antaranya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan
bahwa seluruh kaum muslimin pada hakikatnya saling bersaudara, darah dan harta
mereka haram hukumnya untuk ditumpahkan dan dirampas hingga hari kiamat nanti.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajak umatnya untuk
menjaga amanah dan menjalankannya sebagaimana yang terdapat di dalam ayat,
يا ايها الذين امنوا لا تخونواالله والرسول
وتخونواأمنتكم وانتم تعلمون
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS: Al-Anfaal ayat 27)
Nabi
juga melarang kita dari menyembah setan dan mengikuti bisikannya, karena hal
itu merupakan biang kerok kerugian kita di dunia maupun di akhirat. Kemudian,
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan hak-hak istri
yang harus dipenuhi oleh suami dan juga mengingatkan hak-hak suami yang harus
dipenuhi oleh para istri. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ألا إنَّ لكم على نسائكم حقًّا . ولنسائكم
عليكم حقًّا
“Sesungguhnya,
kalian memiliki hak atas istri kalian, dan istri kalian juga mempunyai hak atas
kalian.” (HR.
Tirmidzi no. 1163)
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam juga bersabda dengan perkataannya yang sangat
membekas,
أيُّها النَّاسُ، اسمعوا قولي، فإنِّي لا أدري
لعلِّي لا ألقاكم بعدَ عامي هذا، بِهذا الموقِفِ أبدًا
“Wahai
manusia sekalian, dengarkanlah perkataanku ini, karena aku tidak mengetahui
apakah aku dapat menjumpaimu lagi setelah tahun ini di tempat wukuf ini.”
Sebuah
ucapan yang menyayat hati para pendengarnya, menghancurkan setiap hati dan
menjatuhkan pula setiap air mata. Karena para sahabat sadar bahwa waktu
perpisahan mereka dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah
dekat.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ…
لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ.
Wahai
kaum muslimin.
Ketahuilah
bahwa keluarga kita adalah amanah paling besar yang akan dimintai
pertanggungjawabannya. Jagalah istri-istri kita, anak-anak kita, semuanya tanpa
terkecuali. Jangan biarkan dan tinggalkan mereka terlena dengan gadget yang
berbahaya ini siang dan malam tanpa pengawasan dan pengarahan. Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka.” (QS.
At-Tahrim: 6)
Jauhkanlah
pintu-pintu setan dari keluarga kita, sering-seringlah menasihati dan
mengingatkan mereka. Didik mereka untuk mempelajari pokok-pokok ajaran Islam
dan akhlak yang baik. Ajarkan kepada mereka Al-Qur’an, karena itulah
sebaik-baik yang bisa kita ajarkan kepada anak kita. Sebagaimana yang dikatakan
oleh Ad-Dhahhak dan Muqatil rahimahumallah,
حَقُّ عَلَى المسْلِمِ أَنْ يُعَلِّمَ أَهْلَهُ،
مِنْ قُرَابَتِهِ وَإِمَائِهِ وَعَبِيْدِهِ، مَا فَرَضَ اللهُ عَلَيْهِمْ، وَمَا نَهَاهُمُ
اللهُ عَنْهُ
“Menjadi
kewajiban seorang muslim untuk mengajari keluarganya, termasuk kerabat, sampai
pada hamba sahaya laki-laki atau perempuannya. Ajarkanlah mereka perkara wajib
yang Allah perintahkan dan larangan yang Allah larang.” (HR. Ath-Thabari, dengan sanad sahih
dari jalur Sa’id bin Abi ‘Urubah, dari Qatadah. Lihat Tafsir Al-Qur’an
Al-‘Azhim, 7: 321)
Jangan
tinggalkan waktu anak-anak kita kosong, karena waktu kosong adalah sarana
kepada banyaknya kerusakan. Sibukkkanlah mereka dengan hal-hal yang bermanfaat.
InsyaAllah jika kita menjaga keluarga kita, maka kita akan berbahagia melihat
mereka di dunia dan di akhirat kelak. Keluarga kita akan bersama-bersama kita
masuk ke dalam surga. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ
بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ
مِّنْ شَيْءٍۗ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
“Dan
orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan
Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang
terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Tur: 21)
Selanjutnya,
marilah kita berdoa memohon kepada Allah agar menjadi salah satu hamba-Nya yang
bisa menjalankan wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan
sempurna, menjadikan kita salah satu hamba-Nya yang dapat menjaga dan
menjalankan seluruh amanah. Semoga Allah Ta’ala selalu menjaga
seluruh keluarga kaum muslimin dari kerusakan dan marabahaya, menghindarkan
mereka dari fitnah, dan memasukkan mereka semua ke dalam surga-Nya yang penuh
kenikmatan. Amiin ya Rabbal Aalamiin.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ وَاهْدِ الْمُسْلِمِينَ
إِلَى الْحَقِّ، وَاجْمعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الخَيْرِ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ،
وَاكْتُبِ السَّلامَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ يَا ذَا
الجَلالِ وَالإِكْرَامِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ بِكَ نَستَجِيرُ، وَبِرَحْمَتِكَ
نَستَغِيثُ أَلاَّ تَكِلَنَا إِلَى أَنفُسِنَا طَرفَةَ عَينٍ، وَلاَ أَدنَى مِنْ ذَلِكَ،
وَأَصلِحْ لَنَا شَأْنَنَا كُلَّهُ يَا مُصلِحَ شَأْنِ الصَّالِحِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا
وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ
العَالَمِينَ، اللَّهُمَّ أَسْبِغْ عَلَيْهِ نِعمَتَكَ، وَأَيِّدْهُ بِنُورِ حِكْمَتِكَ،
وَسَدِّدْهُ بِتَوفِيقِكَ، وَاحفَظْهُ بِعَينِ رِعَايَتِكَ.
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ
السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا
وَزُرُوعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَات،
المُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَات، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ
قَرِيبٌ مُجِيبُ الدُّعَاء
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
__________________
Penulis: Muhammad Idris, Lc.
Artikel: www.muslim.or.id
______________________
Penulis: Muhammad Idris, Lc.
Artikel: Muslim.or.id
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Artikel: Muslim.or.id
Edit: Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar