Menu

Minggu, 10 Maret 2024

MARHABAN YA RAMADHAN

MARHABAN YA RAMADHAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin, 30 Sya'ban  1445 H /11 Maret 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Tak terasa, hanya dalam rengkuhan jam, kaum Muslim di seluruh dunia Menyambut 1 Ramadhan 1445 H, bulan penuh kemuliaan : Ramadhan. Bulan penuh keutamaan di dalamnya Allah SWT melipatgandakan pahala, menurunkan rahmat dan ampunan-Nya yang berlimpah-ruah bagi para hamba-Nya yang berpuasa di dalamnya dengan penuh keimanan dan hanya mengharap ridha-Nya. Rasulullah SAW. bersabda :

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap pahala-Nya, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR Muttafaq ‘alayh).

Dipenuhi Keutamaan

Allah SWT meletakkan banyak keutamaan pada bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan yang lain. Baginda Nabi Muhammad SAW. menyebut Ramadhan sebagai penghulu bulan. Sabda beliau : 

"Penghulu bulan adalah Ramadhan dan penghulu hari adalah Jumat". (HR Ibnu Abi Ad-Dunya’)

Di antara keutamaan dan kemuliaan bulan Ramadhan adalah : 

Pertama, Ramadhan adalah bulan ‘Pembakaran’ atau Penghapusan Dosa-dosa. Ramadhan, dari kata ‘ramadha’, bermakna panas. Para ulama menyebut Ramadhan sebagai bulan panas yang membakar/menghapus dosa-dosa orang-orang yang beriman. Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasulullah SAW. bersabda :

"Sungguh dinamakan Ramadhan karena ia membakar dosa-dosa". (Asy-Saukani, Fath al-Qadîr, 1/240)

Maknanya, dengan beribadah puasa Ramadhan, dosa-dosa yang ada dalam diri umat Islam akan hilang. Puasa Ramadhan akan menghapus dan menghilangkan dosa-dosa mereka. (Al-Mawardi, Al-Hâwi al-Kabîr li al-Mawardi, 3/854)

Hadist di atas sejalan dengan sabda Nabi SAW. yang lain :

"Shalat Lima Waktu, Jumat yang satu ke Jumat berikutnya dan Ramadhan yang satu ke Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar". (HR Muslim)

Kedua, Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Quran. Allah SWT berfirman :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya : "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur." (QS Al-Baqarah [2] : 185)

Al-Quran adalah wahyu Allah SWT sekaligus mukjizat terbesar untuk Rasulullah SAW. Al-Quran juga merupakan hujjah dalam berdakwah dan sumber hukum bagi kaum Muslim. Allah SWT telah memilih Ramadhan sebagai bulan turunnya Al-Quran pada malam yang penuh keberkahan.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ

Artinya : "Sungguh Kami telah menurunkan al-Quran pada suatu malam yang diberkahi dan sungguh Kamilah Pemberi peringatan". (QS. Ad-Dukhan [44]: 3)

Pada malam yang disebut Lailatul Qadar ini Allah SWT memerintahkan para malaikat yang dipimpin Jibril AS. untuk membawa keselamatan dan kebaikan sepanjang malam tanpa ada keburukan hingga terbit fajar. Demikian penjelasan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS (QS Al-Qadar [97] : 4-5))

(4)تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

Artinya : "Pada malam itu turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (QS Al-Qadar [97] : 4)

(5) سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ

Artinya : "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS Al-Qadar [97] : 5)

Ketiga, Ramadhan bulan yang di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Keadaan seperti itu tidak terjadi pada bulan-bulan lain. Hanya ada sepanjang Ramadhan dari awal hingga akhir. 

Nabi SAW. bersabda :

"Saat Ramadhan tiba pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu". (HR al-Bukhari dan Muslim)

Imam Ibnu Hajar menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan setan-setan dibelenggu adalah mereka tidak bebas mengganggu kaum Muslim sebagaimana bebasnya mereka pada waktu lain di luar Ramadhan. Ini karena kaum Muslim sibuk dengan puasa yang menahan syahwat mereka, juga karena kaum Muslim sibuk dengan membaca Al-Quran dan zikir.

Ulama lainnya menyebut bahwa yang dimaksud setan-setan dibelenggu adalah sebagian dari mereka, yakni kalangan pembesar dari para setan. Sebagian lagi menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan setan-setan dibelenggu adalah mereka dilemahkan sehingga tidak mampu mengganggu dan memperdaya syahwat.

Keempat, Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya pahala dilipatgandakan. Allah SWT berfirman dalam hadis qudsi : 

“Setiap amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan pahalanya dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.” Allah SWT berfirman (yang artinya), “Kecuali puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalaskan pahalanya. Hal itu karena orang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Menjaga Ketaatan

Bergembira dan bersemangat menyambut Ramadhan seharusnya mengisi rongga dada seorang Mukmin. Karena setiap Mukmin sejatinya paham betapa besar kemuliaan dan balasan kebaikan yang Allah limpahkan pada orang-orang yang beramal salih selama bulan Ramadhan.

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali berkata ; “Sebagian salaf berkata, ‘Dulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih selama Ramadhan yang lalu) mereka.’” (Ibnu Rajab, Lathâ’if al-Ma’ârif, hlm. 232).

Kegembiraan itu karena selama satu bulan mereka akan dinaungi keberkahan, yang di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya setiap doa dikabulkan, ampunan diberikan dan ganjaran amal dilipatgandakan. Orang-orang yang berpuasa selama Ramadhan juga dibahagiakan dua kali oleh Allah SWT, yakni saat berbuka puasa dan saat berjumpa dengan-Nya kelak di dalam surga-Nya.

Meski demikian, sikap mawas diri juga sepatutnya dimiliki. Sebabnya, Nabi saw. mengingatkan bahwa ternyata ada orang-orang yang justru merugi manakala Ramadhan tiba dan berlalu. Sabda beliau :

Jibril AS. berkata kepada diriku, “Sungguh sangat merugi seseorang yang masuk ke dalam bulan Ramadhan, lalu tidak diampuni dosanya.” Aku pun mengucapkan: Âmîn (Ya Allah, kabulkanlah).” (HR al-Bukhari)

Mereka yang merugi selama Ramadhan disebabkan dua hal. Pertama : Mereka mengerjakan ibadah shaum, tarawih dan beragam amal lainnya bukan karena iman dan mengharap ridha Allah SWT. Mereka beribadah dengan riya dan sum’ah, seperti untuk pencitraan. Saat demikian, gugurlah pahala-pahala dan kesempatan mendapatkan maghfirah Allah SWT. Sebabnya, syarat untuk meraih maghfirah-Nya adalah beramal semata-mata karena iman dan mengharap ridha-Nya. 

Rasulullah SAW. bersabda :
"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan semata-mata mengharap ridha Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR Al-Bukhari)

Kedua, mereka berpuasa hanya menahan lapar dan haus saja, sementara lisan dan badan mereka terus melakukan kemaksiatan. 

Rasulullah SAW. bersabda :
"Boleh jadi orang yang berpuasa itu ganjaran dari puasanya hanya rasa lapar dan dahaga." (HR al-Bukhari)

Dalam Hadis Nabi SAW. yang lain juga dinyatakan bahwa :

"Siapa saja yang tidak meninggalkan kedustaan dan tetap melakukan kemaksiatan, Allah tidak membutuhkan amalan (puasa)-nya yang di dalamnya dia meninggalkan makanan dan minumannya." (HR Al-Bukhari).

Termasuk kemaksiatan di sini adalah sengaja mencampakkan hukum-hukum Allah SWT Alloh Subhanahu Wa Ta'alla berfirman ; 

وَلَا تَرْكَنُوْٓا اِلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُۙ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ اَوْلِيَاۤءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ

Artinya : "Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan." (Lihat  QS Hud [11] : 113).

Karena itu sambutlah Ramadhan dengan Kesiapan Iman dan Takwa. Jadikan Ramadhan tahun ini sebagai kesempatan melakukan perubahan diri menjadi insan yang lebih baik di hadapan Allah SWT. Totalitas dalam ketaatan bukan hanya sesaat selama Ramadhan, lalu melupakan Allah SWT serta perintah dan larangan-Nya begitu Ramadhan usai. Sungguh, kita mengharapkan rahmat dan ampunan Allah SWT setiap saat agar diri ini layak melewati pintu Rayyan di Surga-Nya yang telah disiapkan bagi orang-orang yang berpuasa dengan penuh ketaatan.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar