Menu

Senin, 11 Maret 2024

Hari - ke 1

Hari - ke 1
RAMADHAN DAN KETELADANAN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Selasa, 1 Ramadan  1445 H /12 Maret 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Yang membalas doa hamba-hamba-Nya, apabila kita berdoa dan mengingat-Nya.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji kehadiran Allah SWT yang mana telah mempertemukan kita dibulan Ramadhan 1445 H bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum Muslimin dan Muslimat, dengan keadaan sehat wal afiat. Aamiin....

Sholawat serta salam tak lupa mari kita junjung tinggi kepada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam bersama ahlul baitnya, juga kepada guru-guru kami, orang tua kami saudara kami, pemimpin-pemimpin kami, muslimin dan muslimat, yang terdahulu juga yang akan datang.


____________________________________________________________________
Doa Romadhan Hari Ke- 1

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صِيَامِيْ فِيْهِ صِيَامَ الصَّائِمِيْنَ وَ قِيَامِيْ فِيْهِ قِيَامَ الْقَائِمِيْنَ وَ نَبَّهْنِيْ فِيْهِ عَنْ نَوْمَةِ الْغَافِلِيْنَ وَ هَبْ لِيْ جُرْمِيْ فِيْهِ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ وَ اعْفُ عَنِّيْ يَا عَافِيًا عَنِ الْمُجْرِمِيْنَ

Yaa Allah....Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar melakukan ibadah malam. Dan jagalah aku dari tidurnya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah dosa-dosaku...Wahai Tuhan sekalian alam..Ampunilah aku....Wahai Pengampun para pembuat dosa.
____________________________________________________________________

Hadirin yang dirahmati Allah.

Rasanya sudah sekian kali kita memasuki bulan suci Ramadhan yang diakhiri dengan hari Raya Idul Fitri, kini pun bulan itu sedang kita jalani, sahur, Tarawih, dan berbuka puasa.

Agenda rutin seremonial orang yang sedang ibadah dengan tidak melupakan tilawah al-Qurʼan minimal khatam tiga puluh juz di akhir Ramadhan. Shalat malam walaupun dua rakaat di kala sebelum sahur, shalat Dhuha pun tidak dilupakan untuk membuka pintu-pintu rezeki Allah.

Terlalu merugi orang yang berpuasa tidak menggunakan peluang bulan ini untuk menumpuk pahala sebanyak-banyaknya, apalagi imbalannya berkali lipat dibanding hari lain. Pada bulan ini sediki sekali godaan yang mengajak untuk berbuat maksiat, sebab masing-masing figur memberikan contoh dan keteladanan kepada masyarakat, apalagi mereka yang terbilang pejabat dan orang yang terkemuka yang selama ini tidak pernah tampil ke masjid, tiba-tiba nampak wajahnya dengan kalem menyandang sajadah, berpeci hitam dan seakan-akan mereka adalah orang yang paling alim di dunia.

Allahi Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS. al-Ahzab: 21)

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ

Artinya : "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. al-Ahzab: 21)

Momen yang tepat bagi semua pihak untuk menampilkan figur terbaik kepada masyarakat melalui akhlaqul karimah atau keteladanan melalui wujud pergaulan sehari-hari: "Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang, lebih besar pahalanya dari orang yang bergaul dengan manusia dan tidak sabar menghadapi gangguan mereka." (HR. Ahmad)

Seorang mukmin harus bersosialisasi diri dengan masyarakat di sekitarnya apalagi di bulan Ramadhan ini banyak sekali amal-amal yang merupakan wujud kepedulian terhadap sesama seperti memperbanyak infak, sedekah, mengundang berbuka bersama, shalat Tarawih dan aktivitas lainnya.

Hadirin yang dirahmati Allah. Seorang ayah dan ibu bagaimana dia mampu menampilkan dirinya kepada anak dan keluarganya sebagai figur yang dapat diteladani, bagus kita menyuruh anak untuk shalat Tarawih ke masjid, membaca al-Qur'an, dan berinfak, akan tetapi didikan tadi akan membekas bila langsung orang tua mencontohkannya dengan mengajak anak-anak ke masjid menyemarakkan ibadah Ramadhan.

Tidak layak kiranya, bila orang tua melarang anaknya merokok sementara dia sendiri menghabiskan rokok berbatang-batang sehari, terlepas dari rokok itu makruh ataupun haram. Sementara asap rokok membubung tinggi ke udara, nikotinnya meresap ke paru-paru, abunya, bertebaran ke bumi, dan kerugiannya untuk Anda.

Allahi Subhanahu Wa Ta'ala berfirman (QS. at-Tahrim: 6)

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. at-Tahrim: 6)

Suatu ketika Hasan al-Bisyri didatangi oleh para budak, mereka mengharapkan agar beliau besok Jumat berkenan menyampaikan khotbah tentang pembebasan budak dan keutamaannya. Mereka sangat antusias sekali akan merdeka bila mendengar fatwa sang ulama sekaliber Hasan al-Bisyri.

Dua dan tiga minggu, dua dan tiga bulan hingga mendekati setahun belum juga terdengar fatwa itu, walaupun sang ulama sudah sering pula menyampaikan khotbah dengan tema lain. Tepat satu tahun permohonan pada budak itu dikabulkan oleh Hasan al-Bisyri dengan berapi-api disambut dengan kesadaran oleh para tuan untuk memerdekakan budaknya.

Tentu saja para budak bertanya, kenapa sekarang mereka bisa merdeka? Tidak setahun yang lalu? Sang ulama kharismatik itu menjawab: "Ketika kalian datang kepadaku pertama kali tentang itu, aku tidak berdaya dan tidak mampu menyampaikannya, sekaranglah baru saya punya uang, tadi pagi saya sudah memerdekakan seorang budak."

Itulah sebuah keteladanan yang dicontohkan oleh ulama kita dahulu, masih adakah ulama yang demikian? Kita berhadap di antara kebodohan umat dan kelemahan ulama masih ada ulama yang mampu tampil dengan uswatun hasanah yaitu keteladanan yang baik.

Hadirin yang dirahmati Allah. Sekarang sangat sulit mencari orang yang dapat diteladani, baik orang tua, guru, ulama, politisi, atau siapa sajalah, nampaknya keteladanan termasuk barang yang langka.

Walaupun satu ketika dia menampakkan keteladanan, tapi semu nampaknya, hanya sebatas mencari simpati dari masyarakat. Inilah keteladanan yang menipu.

Seorang sahabat menyatakan bahwa dia mengenal seseorang, maka Rasulullah menyatakan bahwa jangan mudah mengatakan kita kenal dengan seseorang sebelum nampak kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari: “Pernahkah engkau jalan bersama dengannya, makan bersama dengannya, dan tidur bersama dengannya?" Sahabat itu menggelengkan kepala, "Berarti kamu tidaklah mengenalnya." Lanjut Rasulullah.

Penampilan seseorang yang sekilas simpatik jangan terpesona dahulu, lihatlah ketika dia sedang makan, sedang dalam perjalanan atau sedang tidur, saat itulah nampak siapa sebenarnya orang yang kita kenal itu. Ada atau tidak ada keteladanan akan nampak pada tiga momen itu, sehingga layak atau malah banyak sekali hal-hal menyimpang dari syariat yang dia lakukan.

Hadirin yang dirahmati Allah. Ramadhan adalah saat yang tepat untuk menampilkan keteladanan kepada orang di sekitar kita apalagi anda seorang mubaligh, di samping itu banyak pula kesempatan kita untuk mencari keteladanan di sekitar kita melalui anak dan istri kita, tetangga, teman sekerja atau siapa saja yang layak untuk itu, terimalah kebenaran dari siapapun, meskipun dari tong sampah, tapi tolaklah kebatilan meskipun datangnya dari istana yang megah, keteladanan yang komplit hanya ada pada Rasulullah, kenapa cari yang lain, yuk kita tapaki jejak sang idola.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.

Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah, 

Semoga puasa Ramadan 1445 H /2024 M kita lancar, dan bisa memperbanyak bacaan Al-Qur’an serta bersedekah kepada sesama. Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadi ridha dengan amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 

Wallahu'alam Bishshowab
Semoga Berkah....

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah.... Jadikanlah puasaku sebagai puasa orang-orang yang benar-benar berpuasa. Dan ibadah malamku sebagai ibadah orang-orang yang benar melakukan ibadah malam. Dan jagalah aku dari tidurnya orang-orang yang lalai. Hapuskanlah dosa-dosaku...Wahai Tuhan sekalian alam..Ampunilah aku....Wahai Pengampun para pembuat dosa.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi taujiah kultum Ramadhan
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar