بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Sabtu 20 Jumadil-Ula 1446 H / 23 November 2024
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Saudaraku...!
Hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata yang mampu menaikkan derajat seseorang. Dinaikkannya derajat seseorang oleh Allah SWT dapat diamati dari tanda-tanda berikut.
Dikutip dari buku Sayangi Ibumu karya Ahfa Waid, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menaikkan derajat seseorang sesuai dengan apa yang manusia kerjakan. Sama yang dijelaskan pada QS. Al-An'am ayat 132 yang berbunyi :
وَلِكُلٍّ دَرَجٰتٌ مِّمَّا عَمِلُوْاۗ وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْم َلُوْنَ
Artinya : "Masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan". (QS. Al-An'am : 132)
Kata derajat pada ayat tersebut, dikaitkan dengan kata amal, yaitu berbuat atau melakukan. Dengan demikian, berarti menjadi jelas bahwa kedudukan atau derajat dapat diperoleh dengan cara melakukan atau berbuat.
Selain itu, ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala ingin dan berkehendak untuk memuliakan dan mengangkat derajat hamba-Nya, maka bisa saja Allah Subhanahu Wa Ta'ala melakukannya melalui cara-cara yang tak terduga.
Tanda-tanda Allah Subhanahu Wa Ta'ala Menaikkan Derajat Seseorang
1. Ditimpakan Musibah Kepada Seseorang
Abu Abbas dalam bukunya berjudul Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Shalat Tahajjud, menjelaskan bahwa musibah yang menimpa manusia dapat membawa berkah dan mengangkat derajat seseorang.
Terlebih lagi orang-orang yang memiliki derajat tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala yakni para Ulama, Wali dan Nabi, merekalah yang justru sering mendapat berbagai musik atau cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mulai dari dizalimi umat, dimusuhi ahli maksiat, dan lain sebagainya.
Pada hakikatnya, semua itu merupakan sarana kecintaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada hamba-Nya. Dengan cobaan itu, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengangkat derajatnya, melebur dosa-dosanya, memperbanyak pahalanya, meninggikan kemuliaannya, sekaligus mencintainya.
Setiap muslim diberikan cobaan berdasarkan kadar agama atau seberapa kuat imannya. Semakin kuat agamanya maka, cobaan akan semakin berat. Dan berlaku sebaliknya. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan pada sebuah hadits, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling dahsyat cobaannya?'
Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam menjawab, “Para Nabi, lalu orang yang paling mulia (di antara kalian), kemudian orang yang paling mulia lagi (di bawah mereka). Setiap orang akan diberi cobaan menurut kadar agamanya.
Sehingga, jika ia dalam hal agamanya kuat, maka beratlah cobaannya. Namun, jika dalam agamanya lemah, maka ia diberi cobaan sesuai kadar agamanya itu. Cobaan akan selalu menyertai seorang hamba sehingga memerdekakan hamba itu berjalan di bumi ini tanpa ada dosa lagi padanya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Dalam sebuah riwayat lain, dijelaskan juga bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan seseorang musibah melalui tubuhnya, hartanya atau anaknya. Jika mereka bersabar, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menaikkan derajat hamba-Nya tersebut.
Serupa sabda Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam yang berbunyi, “Jika seorang hamba telah mendapat ketetapan sebuah derajat dari Allah, namun ia tidak dapat mencapainya dengan amal ibadahnya, maka Allah akan memberikan cobaan pada raganya, atau hartanya, atau anaknya. Kemudian, Allah memberinya kesabaran sehingga Allah menyampaikannya kepada derajat yang telah menjadi ketetapan untuknya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala." (HR.Ahmad).
2. Diuji Dengan Rasa Sakit
Dijelaskan dalam buku Bimbingan Orang Sakit karya Saiful Hadi El-Sutha, ketika seorang muslim sedang sakit, hendaklah ia berbaik sangka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Pasalnya, sakit yang diderita tersebut bisa saja sebagai bentuk kepedulian dan tanda cinta-kasih Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada dirinya sekaligus sebagai sarana bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk memuliakan dan mengangkat derajat dirinya.
Dan memang begitulah kebenarannya, jaminan orang yang sakit tersebut menerima sakit yang dideritanya dengan penuh kesabaran, lapang hati, ridha dan berserah diri kepada-Nya. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam telah menegaskan dalam hadits yang berbunyi :
“Sesungguhnya orang-orang yang shaleh akan diberikan cobaan yang lebih berat kepada mereka, dan sesungguhnya tidaklah menimpa seorang mukmin suatu bencana, meskipun itu hanya berupa duri (yang menusuknya) atau sesuatu yang lebih dari itu, melainkan semua itu akan membuat terhapus satu kesalahan darinya. dirinya, dan diangkat satu derajat (tingkatan) di atasnya.” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Terdapat riwayat lain yang menjelaskan hal serupa, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Rasa pusing yang dirasakan oleh seorang mukmin, atau duri yang menusuk tubuhnya, atau sesuatu yang membuat merasa sakit, maka semua itu akan menjadikan Allah mengangkat derajatnya sebesar satu derajat (satu tingkat kemuliaan) dan Allah pun akan menghapuskan dosa-dosanya besok pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Abi Ad-Dunya)
Dari penjelasan kedua hadits tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa selain diangkatnya derajat seseorang yang sedang sakit juga dihapuskan segala dosa-dosanya.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar