Menu

Minggu, 24 November 2024

TAJASSUS

TAJASSUS
(Pengertian, Contoh dan Dampak Negatifnya)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Senin 22 Jumadil-Ula 1446 H / 25 November 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Tulisan ini sangat identik dengan keadaan kita saat ini, kita sedang berada di tahun politik banyak orang yang mencari-cari kelemahan dan keaiban orang lain. Mencari-cari kelemahan/kesalahan orang lain satu hal yang sangat tercela dalam agama Islam.

Tajassus adalah salah satu perbuatan yang dilarang dalam Islam. Sebagai sikap tercela, larangan mengenai tajassus ini termaktub dalam surat Al Hujurat ayat 12 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ  اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik padanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujurat: 12)

Larangan tajassus dalam surat Al Hujurat ayat 12 ditujukan kepada umat Islam, baik secara berkelompok maupun secara personal.

Lalu, apa maksudnya dengan Tajassus? Mengapa termasuk dalam perbuatan tercela dan terlarang? Berikut penjelasannya.

Pengertian Tajassus

Menurut buku Hormati Tamu dan Berbuat Baik Kepada Tetangga dan Menghindari Perselisihan karya Muhammad Abdul Azis Al-Khuly yang diterjemahkan oleh Miftahul Khairi, Tajassus erat hubungannya dengan mencari aib orang lain.

Abu Al-Ghifari melalui bukunya yang bertajuk Fiqih Remaja Kontemporer mengemukakan bahwa Tajassus diartikan sebagai mencari-cari kesalahan dari orang baik yang nantinya menjadi bahan gunjingan. Umumnya, orang yang memiliki sifat Tajassus akan bertanya-tanya kepada orang terdekat sasarannya untuk mencari info.

Sifat Tajassus bisa disebabkan oleh persaingan di kalangan remaja dengan cara menjatuhkan satu sama lain melalui berita-berita miring. Dalam bisnis atau jabatan tertentu tajassus juga bisa dilakukan demi mendapat jabatan tinggi melalui cara kotor.

Al-Ghazali mendefinisikan Tajassus (memata-matai) dengan mencari petunjuk yang dapat memperjelas suatu masalah. Padahal dalam sebuah hadits dijelaskan tentang larangan memata-matai, dalam sebuah hadist dijelaskan yang artinya :

"Hindarilah olehmu sangkaan, karena sangkaan adalah praktik berbohong yang paling besar. Janganlah kamu membuka kekurangan orang, janganlah kamu memata-matai, janganlah kamu saling berbuat najasy (menurunkan harga barang agar dilirik oleh pembeli, namun setelah itu datang juga memasukkan kembali), jangan saling membenci, jangan saling bermusuhan. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR Muslim dan Bukhari).

Contoh Perbuatan Tajassus

Mengutip dari buku Akidah Akhlak tulisan H Aminuddin dan Harjan Syuhada, ada sejumlah contoh sikap Tajassus dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja? Berikut pemaparannya.

  1. Mencari kesalahan tetangga untuk dibicarakan ke orang lain;
  2. Tidak percaya kepada teman dan mencari-cari kesalahannya;
  3. Seorang istri memata-matai ponsel suaminya atau sebaliknya karena curiga diselingkuhi.

Meski identik dengan konotasi negatif, ada juga sejumlah perbuatan Tajassus yang diperbolehkan dalam agama karena bertujuan baik, antara lain sebagai berikut :

  1. Polisi yang menyelidiki kasus pencurian, perampokan, dan kejahatan lainnya;
  2. Mengetes kejujuran seorang murid saat mengerjakan ujian;
  3. Menyelidiki musuh-musuh Islam dengan mengirim mata-mata.

Dampak Negatif Sikap Tajassus

Merujuk pada sumber yang sama, perbuatan Tajassus ini memiliki dampak atau akibat buruk. Khususnya kepada masyarakat sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud. Dari Muawiyah dia berkata :

“Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, ‘Jika kamu mencari-cari keburukan-keburukan orang, kamu telah merusak mereka atau kamu hampir merusak mereka’,” (HR Abu Daud).

Selain itu, Tajassus juga merugikan diri sendiri dan orang-orang sekitar. Oleh karena itu, kita harus mengedepankan sikap baik sangka sebelum memikirkan kesalahan dan mengejar orang lain.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berpesan kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat untuk dapat menjaga dan memelihara seluruh anggota tubuh seperti lidah, mata, telinga, tangan, kaki dan seluruhnya dari hal-hal yang menganggu orang lain yang pada akhirnya dapat merusak tali persaudaraan dan hubungan baik sesama muslim.

Mudah-mudahan kita dapat menjaga diri untuk tidak mencari-cari kesalahan orang atau aib orang lain, karena nabi berkata, “Barang siapa yang menutupi aib orang lain, niscaya Allah akan menutupi aibnya dan barang siapa yang membuka aib orang lain niscaya Allah akan membuka aibnya.

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar