Menu

Senin, 25 November 2024

FADILAH AL-QUR'AN

PAHALA MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN MELIHAT / TANPA MUSHAF

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini Selasa 23 Jumadil-Ula 1446 H / 26 November 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Dari Utsman bin Abdullah bin Aus ats Tsaqafi r.a. dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Bacaan al Qur’an seseorang tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat (pahalanya), dan bacaannya dengan melihat mushaf adalah dilipatkan sampai dua ribu derajat.” (Hr. Baihaqi-Syu’abul Iman)

Berbagai keutamaan menghafal al Qur’an telah dijelaskan sebelumnya. Dan hadits diatas adalah menyebutkan tentang keutamaan membaca al Qur’an dengan melihat. Membaca al Qur’an dengan melihat mushaf al Qur’an, selain menambah konsentrasi dan pemikiran, masih banyak lagi keutamaannya dari segala ibadah, seperti al Qur’an, memegang al Qur’an dan sebagainya. Oleh karena itulah dikatakan bahwa membaca al Qur’an dengan melihat mushaf adalah lebih utama.

Pernyataan hadits diatas adalah menimbulkan perbedaan pendapat dikalangan alim ulama. Manakah yang lebih utama, orang yang membaca al Qur’an dengan hafalan atau yang membacanya dengan melihat mushaf? Berdasarkan hadits diatas, sebagian ulama berpendapat bahwa membaca al Qur’an dengan melihat mushaf adalah lebih utama, karena mata akan selalu melihat al Qur’an, sehingga terhindar dari kesalahan dalam pembacaan. Sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa membaca al Qur’an melalui hafalan itu lebih utama, karena akan lebih khusyu’ dan dapat terhindar dari sifat riya, dan itu adalah kebiasaan Rasulullah saw… Imam Nawawi rah.a. menyatakan kedua-duanya adalah baik dan ulama, bergantung pada keadaan si pembaca. Sebagian orang ada yang lebih konsentrasi jika membacanya dengan melihat mushaf, dan sebagian lainnya merasa lebih konsentrasi jika membacanya dengan hafalan. Hafizh Ibnu Hajar rah.a. menulis dalam Fathul-Bari bahwa penjelasan itulah yang dia setujui.

Diceritakan bahwa karena begitu seringnya Utsman r.a. membaca al Qur’an, maka dua mushaf al Qur’an telah sobek. Amr bin Maimun meriwayatkan dalam Syarh Ihya bahwa seseorang yang membuka al Qur’an setelah shalat Shubuh dan membacanya seratus ayat, maka akan ditulis baginya pahala seisi dunia ini. Disebutkan juga bahwa membaca al Qur’an dengan melihat mushaf sangat bermanfaat bagi penglihatan. Diriwayatkan dari Abu Ubaidah r.a. sebuah hadits musalsal yang setiap perawinya berkata bahwa mereka mengalami gangguan penglihatan. Lalu guru-guru mereka menasihati agar selalu membaca al Qur’an dengan melihatnya

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar