Menu

Jumat, 30 September 2022

HINDARI PERPECAHAN



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Sabtu, 5 Rabiul Awal 1444 H / 1 Oktober  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Di dalam Sirah (buku sejarah) Ibnu Hisyam, As-Siroh an-Nabawiyah, diceritakan, suatu ketika sekelompok orang Yahudi berusaha memecah belah persatuan kaum Muslimin setelah suku Aus dan Khajraj masuk Islam. Salah seorang dari mereka menyusup di antara kedua suku tersebut. Tujuannya, berusaha memancing (memprovokasi) mereka sehingga muncul permusuhan. Orang Yahudi itu kembali mengungkit-ungkit Perang But'ah, yaitu perang saudara di zaman Jahiliyah antara suku Aus dan Khajraj. Selain itu, sajak-sajak yang mengandung permusuhan juga dibacakan untuk memanasi mereka. Akibatnya, orang-orang Aus dan Khajraj pun tersulut dan nyaris berperang. 

Untungnya, kabar tersebut segera sampai kepada Rasulullah SAW. Di hadapan kedua suku itu, Rasulullah bersabda, ''Wahai orang-orang Islam, ingatlah Allah, ingatlah Allah. Apakah kalian akan bertindak seperti para penyembah berhala saat aku hadir di tengah kalian dan Allah telah menujukkan kepada kalian dengan Islam, yang karena itulah kalian menjadi mulia dan menjauhkan diri dari Paganisme (berhala), menjauhkan kalian dari kekufuran dan menjadikan kalian bersaudara.'' 

Dalam peristiwa lain diceritakan, pernah terjadi kesalahpahaman antara sahabat Abu Dzar dan sahabat Bilal bin Rabah. 

Abu Dzar berkata kepada Bilal, ''Kamu anak seorang budak hitam.'' Rasulullah SAW yang mendengar tentang hal ini sangat marah. Lalu, beliau mengingatkan Abu Dzar dengan sabdanya, ''Ini keterlaluan, Abu Dzar. Orang yang ibunya berkulit putih tidak memiliki kelebihan yang membuatnya menjadi lebih baik daripada seorang yang ibunya berkulit hitam.'' Peringatan tersebut sangat membekas pada diri Abu Dzar. Ia kemudian meletakkan kepalanya di atas tanah dan bersumpah tidak akan mengangkatnya sebelum Bilal menginjakkan kaki di atas kepalanya. Rasulullah memang terkenal sangat tegas menentang sikap Ta'ashub Ashabiyah. 

Yakni, Semangat Golongan dan Semangat Kelompok (kepartaian/lihat kamus al-Munawwir halaman 1005). Ashabiyah merupakan ikatan manusia atas dasar golongan, kesukuan, maupun nasionalisme sempit. Islam sebagai agama Rahmatan Lil 'Alamin tidak membeda-bedakan status, golongan, partai, atau warna kulit. Apakah itu kaya, miskin, berkulit putih atau hitam, semuanya sama di hadapan Allah SWT. Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan. Sehingga, tidak sepatutnya orang-orang Islam itu, karena persoalan sepele, terus saling membenci, memaki, apalagi sampai bermusuhan. Apakah kita lupa bahwa : 

Alloh Subhanahu Wa Ta'alla berfirman (QS. Al-Hujurat [49] : 10). 

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ

Artinya : "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.'' (QS. Al-Hujurat [49] : 10). 

Di sisi lain, Allah SWT memerintahkan agar umat Islam selalu bersatu dalam tali Allah, yakni agama Islam. Firman-Nya, ''Berpegang teguhlah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai-berai.'' (QS. Ali Imraan [3] : 103). Rasulullah SAW juga menegaskan, ''Bukan dari golongan kami orang-orang yang menyerukan ashabiyah, orang yang berperang karena ashabiyah, serta orang-orang yang mati membela ashabiyah.'' (HR Abu Dawud). Nah, partai boleh beda, tetapi Ukhuwah Islamiyah harus tetap diperkokoh. Jangan justru saling membenci, apalagi bermusuhan.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar