Menu

Kamis, 29 September 2022

IKHLAS RUH IBADAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Jum'at, 4 Rabiul Awal 1444 H / 30 September  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Sikap Ikhlas berkaitan erat dengan Niat. Niat merupakan keadaan atau sifat yang timbul dalam hati manusia yang menggerakkan atau mendorongnya untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan demikian, niat dan ikhlas merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam melakukan suatu pekerjaan. 

Ikhlas adalah melaksanakan suatu perbuatan taat atau ibadah karena menjalankan perintah Allah dan mengharapkan keridhoan-Nya. Sikap ikhlas dalam semua kegiatan, termasuk melaksanakan ibadah, merupakan misi kehadiran manusia di muka bumi ini. Oleh sebab itu, Allah memerintahkan manusia selalu ikhlas dalam beribadah dan dalam melakukan segala aktivitasnyam.  Alloh Subhanahu Wata Alla berfirman  (QS. Al Bayyinah [98] : 5). 

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

Artinya : Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar). (QS. Al Bayyinah [98] : 5). 

Sikap ikhlas sangat menentukan kualitas dan nilai ibadah di hadapan Allah. Isyarat ini ditegaskan Rasulullah bahwa ''Setiap amal tergantung kepada niat dan seseorang akan dibalas sesuai dengan niatnya''. (HR Bukhari-Muslim). 

Kualitas ikhlas seseorang dalam melakukan perbuatan taat dapat diketahui dengan memperhatikan motivasi atau niatnya. Dalam konteks ini, menurut ulama besar Imam Nawawi, niat seseorang dalam beribadah dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan. 

Pertama, melakukan suatu perintah atau perbuatan taat karena didasarkan rasa takut kepada Allah dan takut terhadap siksa-Nya. Hal ini dibenarkan karena cukup banyak ayat atau hadis yang mengisyaratkan perlunya rasa takut (khauf) dalam menjalankan perintah Allah dan dalam meninggalkan larangan-Nya. Ibadah seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang bertipe hamba sahaya. 

Kedua, melakukan kewajiban agama karena dilandaskan oleh upaya mencari keuntungan. Keuntungan yang dimaksud adalah balasan pahala dari Allah dan mendapatkan surga yang dijanjikan-Nya. Sikap seperti ini dibolehkan juga dalam beribadah. Cukup banyak ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi yang membenarkan sikap seperti ini. 

Ketiga, melaksanakan ibadah dan perintah Allah karena rasa malu kepada Allah, semata-mata menjalankan perintah-Nya, sebagai manifestasi dari syukur kepada-Nya dan disertai oleh perasaan bahwa dirinya rendah di hadapan Allah, serta hatinya dipenuhi rasa rindu (raja' )kepada Allah SWT. Inilah tipe ibadah yang dilakukan orang yang mengharapkan keridhoan Allah. 

Ini juga merupakan kualitas ikhlas tertinggi sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah SAW ketika ditanya oleh Aisyah RA, ''Ya Rasulullah, mengapa engkau selalu melaksanakan shalat malam hingga kakimu menjadi lecet? Bukankah Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu dan akan datang?'' 

Rasulullah SAW menjawab, ''Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang pandai bersyukur kepada Rabb-ku.'' Dengan demikian, kualitas ikhlas tertinggi dibuktikan oleh niat seseorang dalam beribadah dengan semata-mata mengharapkan keridhoan Allah yang disertai rasa syukur dan rindu kepada-Nya.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan PertolonganMU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar