السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Ahad 15 Jumadil-Ula 1446 H / 17 November 2024
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Saudaraku...!
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
سَيَأْتِى عَلَى أُمَّتِى زَمَانٌ يُحِبُّوْنَ اْلخَمْسَ وَيَنْسَوْنَ اْلخَمْسَ : يُحِبُّوْنَ الدُّنْيَاوَ يَنْسَوْنَ اْلآخِرَةَ وَيُحِبُّوْنَ اْلحَيَاةَ وَيُنْسَوْنَ الْمَوْتَ وَيُحِبُّوْنَ اْلقُصُوْرَ وَيَنْسَوْنَ اْلقُبُوْرَ وَيُحِبُّوْنَ الْمَالَ وَيَنْسَوْنَ اْلحِسَابَ وَيُحِبُّوْنَ اْلخَلْقَ وَيَنْسَوْنَ الْخَالِقَ
Artinya : “Akan datang suatu masa, dimana ummatku lebih Mencintai Kepada 5 Perkara dan Melupakan 5 Perkara lainnya, yaitu : 1. Lebih mencintai dunia dan melupakan akhirat, 2. Lebih mencintai hidup dan melupakan mati, 3. Lebih mencintai gedung-gedung mewah dan lupa kubur, 4. Mencintai harta benda dan lupa hisab, dan 5. Mereka Lebih Mencintai kepada sesama makhluk dan melupakan sang Khaliq, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.”
Perkara Yang Pertama, Lebih Mencintai Dunia dan Melupakan Akhirat.
Sungguh mencintai dunia dan melupakan akhirat akan melalaikan hidup serta membutakan hati. Cinta pada dunia akan mengakibatkan kerugian, diantaranya yaitu akan timbul keraguan di dalam hati secara terus-menerus, selalu merasa kekurangan, selalu disibukkan dengan berbagai masalah, dan selalu diganggu dengan keinginan-keinginan yang tiada henti.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
Artinya : “Hai kaum-Ku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Al-Mu’min : 39)
Perkara Yang Kedua, Lebih Mencintai Hidup dan Melupakan Mati.
Bagaimana seorang manusia bisa melupakan kematian? Padahal Allah sudah menerangkan dalam Al Qur'an, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda :
مَنْ قَالَ فِى كُلِّ يَوْمٍ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ مَرَّةً : اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِى فِى الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَ اْلمَوْتِ, ثُمَّ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ اَعْطَاهُ اللهُ اَجْرَ شَهِيْدٍ
Artinya : “Barangsiapa yang membaca اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِى فِى الْمَوْتِ وَفِيْمَا بَعْدَالْمَوْتِ (Wahai Tuhanku, berkahilah saya dalam kematian dan sesudahnya), setiap hari sebanyak 25 kali, kemudian ia mati diatas tempat tidurnya, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti pahala orang yang mati syahid.” (HR. Thabrani)
Perkara Yang Ketiga, Lebih Mencintai Gedung-gedung Mewah dan Lupa Kubur.
Mencintai gedung-gedung mewah dengan cara membangun rumah yang besar yang dibentengi dengan tembok, dan tinggal di rumah mewah tersebut tidak dilarang dalam Islam, namun hendaknya kita harus mengingat akan tempat tinggal kita ketika kematian telah menjemput, yaitu kuburan, yang merupakan tempat permulaan dari akhirat dan merupakan tempat terakhir di dunia.
Perkara Yang Keempat, Lebih Mencintai Harta Benda dan Lupa Hisab.
Banyak orang yang menganggap harta itu sangat berharga, namun perlu diketahui harta tidak lebih berharga dari pada keridhoan Allah, kemuliaan agama, dan kehormatan diri. Karena segala sesuatu yang kita miliki, termasuk harta akan dihisab (dimintai pertanggung jawaban) dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dari mana harta itu diperoleh dan untuk apa harta itu digunakan.
Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
اَلزُّهْدُ اَنْ تُحِبَّ مَا يُحِبُّ خَالِقُكَ وَاَنْ تُبْغِضَ مَايُبْغِضُ خَالِقُكَ وَاَنْ تَخْرُجَ مِنْ حَلَالِ الدُّنْيَا كَمَاتَخْرُجُ مِنْ حَرَامِهَا فَإِنَّ حَلَالَهَا حِسَابٌ وَحَرَامَهَا عَذَابٌ. وَاَنْ تَرْحَمَ الْمُسْلِمِيْنَ كَمَا تَرْحَمُ نَفْسَكَ وَاَنْ تَتَخَرَّجَ عَنْ الْكَلَامِ فِيْمَا لَا يَعْنِيْكَ كَمَا تَتَخَرَّجُ مِنَ الْحَرَامِ وَاَنْ تَتَخَرَّجَ عَنْ كَثْرَةِ اْلأَكْلِ كَمَا تَتَخَرَّجُ عَنِ الْمَيِّتَةِ الَّتِىْ اشْتَدَّ نَتْنُهَا وَاَنْ تَتَخَرَّجَ مِنْ حُطَامِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتِهَا كَمَا تَتَخَرَّجُ مِنَ النَّارِ وَاَنْ تُقَصِّرَ اَمَلَكَ فِى الدُّنْيَا فَهَذَا هُوَ الزُّهْدُ فِى الدُّنْيَا
Artinya : “Zuhud ialah mencintai apa-apa yang dicintai Allah dan membenci apa-apa yang dibenci oleh-Nya, meninggalkan harta yang haram, karena sesungguhnya halalnya dunia akan dihisab dan haramnya dunia akan disiksa, menyayangi orang-orang islam sebagaimana ia menyayangi diri sendiri, memelihara diri dari ucapan yang tidak bermanfaat sebagaimana memelihara diri dari ucapan yang haram, memelihara perut dari banyak makan sebagaimana memelihara diri dari memakan bangkai yang busuk, memelihara diri dari pecahan-pecahan dunia dan perhiasannya sebagaimana memelihara diri dari panasnya api neraka, memperkecil angan-angan (harapan) dalam urusan dunia.” (HR. Imam Dailani)
Perkara Yang Kelima, Lebih Mencintai Sang Makhluk dan Melupakan Sang Khaliq (Pencipta).
Apabila seseorang sudah berangan angan, maka ia akan melupakan mati, kesusahan kesusahan di akhirat, cinta kepada dunia dan bergaul dengan makhluk, hatinya akan menjadi keras, sehingga meninggalkan kewajiban, bermalas malasan untuk mencari bekal di akhirat dan mengulur ngulur pertaubatan. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, pernah melewati suatu majlis yang didalamnya terdengar suara terbahak-bahak, maka beliau berkata, yang artinya :
“Kamu harus mencampurkan majlis-majlismu dengan perkara yang mengeruhkan kelezatan kelezatan” Sahabat bertanya, apa itu mengeruhkan kenikmatan, Nabi menjawab : “Maut”.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar