BERDOA DI KALA LAPANG
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku...!
Hari ini Sabtu, 3 Rabiul Akhir 1444 H / 29 Oktober 2022.
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku....!
Adalah merupakan sunatullah bahwa setiap manusia akan diberikan ujian dalam kehidupannya, baik berupa keburukan, bencana, ataupun kesenangan dan kebaikan, susuai firman Alloh Subhanahu Wa Ta'alla (QS. Al Anbiyaa [21] : 35).
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya : Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami. (QS. Al Anbiyaa [21] : 35).
Biasanya, manusia sangat mudah kembali dan mengingat Allah SWT ketika diuji dengan kesulitan dan bencana. Sebaliknya, manusia sering terlupa dengan Allah ketika diberikan kenikmatan dan kemudahan.
Sifat inilah yang Allah gambarkan dalam firman-Nya,
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهٗ مُنِيْبًا اِلَيْهِ ثُمَّ اِذَا خَوَّلَهٗ نِعْمَةً مِّنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُوْٓا اِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلّٰهِ اَنْدَادًا لِّيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ ۗ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيْلًا ۖاِنَّكَ مِنْ اَصْحٰبِ النَّارِ
Artinya : ".Dan apabila manusia ditimpa bencana, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali (taat) kepada-Nya; tetapi apabila Dia memberikan nikmat kepadanya dia lupa (akan bencana) yang pernah dia berdoa kepada Allah sebelum itu, dan diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah, “Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka.”(QS. Az Zumar [ 39] : 8).
Dalam ayat yang lainnya Allah menjelaskan pula, (QS. Yunus [10] : 12).
وَاِذَا مَسَّ الْاِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْۢبِهٖٓ اَوْ قَاعِدًا اَوْ قَاۤىِٕمًا ۚفَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهٗ مَرَّ كَاَنْ لَّمْ يَدْعُنَآ اِلٰى ضُرٍّ مَّسَّهٗۗ كَذٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِيْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya : ''Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.'' (QS. Yunus [10] : 12).
Sebagai seorang Muslim, sifat yang digambarkan pada kedua ayat di atas jelas harus dijauhi. Sifat yang harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah harus senantiasa terkait dan ingat pada Allah dalam setiap aktivitasnya, terutama dalam waktu diberikan kelapangan hidup. Rasulullah memerintahkan dalam sabdanya, ''Barangsiapa yang menginginkan doanya terkabul pada saat sedih dan susah, maka hendaklah memperbanyak berdoa pada saat lapang.'' (HR Tirmizi dari Abu Hurairah).
Hadits di atas jelas menunjukkan bahwa berdoa di kala lapang merupakan prasyarat agar doa kita terkabul di saat sedang ditimpa kesusahan. Tegasnya, doa kita pada saat kesusahan akan sangat sulit dikabulkan Allah jika kita sendiri lalai dalam keadaan lapang. Sedikitnya ada dua hal yang dapat dilakukan agar kita tidak terlena oleh kelapangan hidup. Pertama, mengingat keadaan ketika susah. Sikap ini bertujuan agar kita tidak lupa bagaimana keadaan kita sebelumnya. Sikap ini pula yang akan mengikis sikap sombong dan akan membuat kita semakin tawadhu.
Perhatikan peringatan Allah dalam firman-Nya, ''Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahim. Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan.'' (QS. At. Takatsur [102] : 1-8).
Kedua, menyadari bahwa kelapangan hidup merupakan anugerah dan kenikmatan yang Allah berikan. Sikap seperti ini mengajarkan kepada kita untuk mensyukuri semua fasilitas kelapangan tersebut.
Wallahu 'Alam Bishshowab
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah...
Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah...
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar