Menu

Senin, 03 April 2023

HIKMAH DI BALIK PUASA RAMADHAN
(Bag 1)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Selasa, 13 Ramadhan 1444 H /4 April 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Kita sudah mengetahui bersama bahwa puasa Ramadhan itu diwajibkan bagi setiap muslim, yang baligh, berakal, dalam kondisi sehat, bermukim, serta suci dari haidh dan nifas.

Lalu apa hikmah di balik melakukan ibadah puasa ini? Hikmahnya begitu banyak. Sebagian dari kalam ulama mengenai hikmah tersebut, kami sarikan berikut ini :

1. Menggapai Derajat Takwa.
2. Hikmah di Balik Meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Dunia.
3. Mulai Beranjak Menjadi Lebih Baik.
4. Penutup,

1. Menggapai Derajat Takwa

Allah Ta’ala berfirman :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 183).

Ayat ini menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Hal ini dikarenakan dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah pengertian takwa. Bentuk takwa dalam puasa dapat kita lihat dalam berbagai hal berikut :

Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap yang Allah larang ketika itu yaitu dia meninggalkan makan, minum, berjima’ dengan istri dan sebagainya yang sebenarnya hati sangat condong dan ingin melakukannya. Ini semua dilakukan dalam rangka taqorrub atau mendekatkan diri pada Allah dan meraih pahala dari-Nya. Inilah bentuk takwa.

Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.

Ketiga, ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan. Dan ketaatan merupakan jalan untuk menggapai takwa. (Tafsir Karimir Rahman Abdurrahman Bin Nashir As Sa'di Hal 86). Inilah sebagian di antara bentuk takwa dalam amalan puasa.

2. Hikmah di Balik meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Dunia

Di dalam berpuasa, setiap muslim dianjurkan untuk meninggalkan berbagai syahwat, makanan dan minuman. Itu semua dilakukan karena Allah. Dalam hadits qudsi, Allah Ta'ala berfirman :

“Dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku ”.(Muslim No. 1151)

Di antara hikmah meninggalkan syahwat dan menikmati dunia saat berpuasa adalah :

Pertama, dapat mengendalikan jiwa. Rasa kenyang karena banyak makan dan minum, kepuasan ketika berhubungan dengan istri, itu semua biasanya akan membuat seseorang lupa diri, kufur terhadap nikmat, dan menjadi lalai. Sehingga dengan berpuasa, jiwa pun akan lebih terkendali.

Kedua, hati akan menjadi sibuk memikirkan hal-hal baik dan sibuk mengingat Allah. Apabila seseorang terlalu tersibukkan dengan kesenangan duniawi dan terbuai dengan makanan yang dia lahap, hati pun akan menjadi lalai dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah. Oleh karena itu, apabila hati tidak tersibukkan dengan kesenangan duniawi, juga tidak disibukkan dengan makan dan minum ketika dibungkus, hati pun akan bercahaya, akan semakin lembut, hati pun tidak mengeras dan akan semakin mudah untuk tafakkur (merenung) serta berdzikir pada Allah.

Ketiga, dengan menahan diri dari berbagai kesenangan duniawi, orang yang berkecukupan akan semakin tahu bahwa dirinya telah diberikan nikmat yang begitu banyak dibanding orang-orang fakir, miskin dan yatim piatu yang sering merasakan rasa lapar. Dalam rangka mensyukuri nikmat ini, orang-orang kaya pun gemar berbagi dengan mereka yang tidak mampu.

Keempat, dengan berpuasa akan mempersempit pendarahan. Sedangkan setan berada di jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam :

“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.” (HR. Bukhori No. 7171 dan Muslim No. 2174). Jadi puasa dapat menenangkan setan yang seringkali memberikan was-was. Puasa pun bisa menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian. (Disarikan dari Al Ma'arif Ibnu Rajab Al Hambali, Hal 276 - 277).

Bersambung Ke Bag 2...

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudara-Ku.....?

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...  Kami Mengetuk Pintu Langit-Mu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan Harapan dan Do'a.

"Yaa Allah... Berilah keberkahan pada kami di bulan Rajab, bulan Syaban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan." (HR Ahmad)

"Yaa Allah... Perlihatkanlah hilal itu kepada kami dengan keamanan dan keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, hilal petunjuk dan kebaikan." (HR.At Tirmidzi Hadis No 3451)

"Yaa Allah... Selamatkanlah aku untuk bulan Ramadhan dan selamatkanlah bulan Ramadhan untukku, serta selamatkanlah Ramadhan dariku demi amal ibadah yang diterima." (HR Thabrani dan Al-Dailami)

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب ال

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar