Menu

Jumat, 05 Agustus 2022

DIMENSI KETAQWAAN SEORANG MUKMIN


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Sabtu8 Muharam 1444 H / 6  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Ada seorang alim dan orang-orang memanggilnya "Kyai", berpakaian seperti orang Arab bersurban berbaju ghamis, rajin ke masjid dan berlama-lama di masjid karena berdzikir/wirid dengan membaca kalimat/ayat beratus bahkan beribu kali. Setiap Ramadhan tak pernah batal puasanya dan sudah berhaji bahkan lebih dari 3 kali. Tetapi dia sering lupa kalau ucapan dan perilakunya kadang-kadang menyakiti orang lain dengan cemoohannya, seolah-olah dia yang paling baik. Apakah itu yang dinamakan Taqwa? 

Ada seorang miskin dan bersahaja, rumahnya di pinggiran dan jauh ke masjid/surau, sehingga ke masjid sepekan sekali setiap Jum'at saja begitu pula shalatnya biasa saja, puasa Ramadhan sering berhalangan karena kondisi yang tidak memungkinkan, tidak pernah berzakat, berhaji hanyalah impian. Namun tidak pernah menyakiti atau berprasangka buruk pada orang lain dan tidak berdusta bila bicara dan sangat santun, apakah itu yang dinamakan Taqwa?

Hamka mengatakan dalam taqwa terkandung cinta, kasih, harap, cemas, tawakal, ridha, sabar dsb. Rasulullah pernah bertanya kepada Abu Hurairah :" Pernahkah engkau bertemu jalan yang berduri? Bagaimana tindakanmu pada waktu itu?" Sahabat tersebut menjawab : "Apabila aku melihat duri, aku menghindar ke tempat yang tidak berduri atau aku langkahi, atau aku mundur". Rasulullah pun bersabda :"Itulah Taqwa". 

Untuk lebih jelas pengertian taqwa terutama aplikasinya dalam kehidupan, sebuah hadits dalam shahih Muslim meriwayatkan sebagai berikut, Sahabat Jabir R.A telah berkata : "Pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah. Tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak berpakaian layak dan kelihatan kotor, serta menenteng senjata. Kebanyakan mereka dari Bani Mudhar, bahkan dapat dikatakan hampir seluruhnya dari Bani Mudhar. Wajah Rasulullah kelihatan sangat prihatin menyaksikan penderitaan dan kefakiran yang menimpa orang-orang tersebut. Lalu Rasulullah saw keluar dan memerintahkan kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan. 

Sesaat kemudian shalatpun didirikan. Setelah selesai, Rasulullah menyampaikan khutbah :  Alloh Subhanahu Wata Alla Berfirman  (QS An Nisaa' : 1)

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Artinya : "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (QS An Nisaa' : 1).

Firman Alloh  (QS Al Hasyr : 17) 

فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَآ اَنَّهُمَا فِى النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيْهَاۗ وَذٰلِكَ جَزٰۤؤُا الظّٰلِمِيْنَ ࣖ

Artinya :  Maka kesudahan bagi keduanya, bahwa keduanya masuk ke dalam neraka, kekal di dalamnya. Demikianlah balasan bagi orang-orang zalim. (QS Al Hasyr : 17) 

Mendengar khutbah Rasulullah, banyak diantara para sahabat yang kemudian memberikan sedekah. Ada yang memberikan uang dirham dan dinarnya, ada yang bersedekah baju, gandum, kurma, bahkan ada yang memberikan separuh buah kurma dan ada seorang Anshar yang membawa sekarung bahan makanan sampai dia tak kuat mengangkatnya. Dan akhirnya banyak orang yang berdatangan memberikan sedekah untuk membantu penderitaan kawannya dari Bani Mudhar, sehingga Rasulullah merasa kewalahan. Lalu Rasulullah bersabda : "Barangsiapa membuat sunnah hasanah (perilaku yang baik) di dalam Islam, maka dia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang-orang yang mengikuti jejaknya tanpa harus mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa membuat sunnah sayiah (perilaku buruk) di dalam Islam, maka dia akan menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengikuti jejaknya tanpa harus mengurangi dosa mereka sedikitpun." 

Rasulullah pernah ditanya: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang cerdas?" "Orang yang berfikir (menggunakan akalnya)" Jawab Nabi. "Lalu siapakah yang baik ibadahnya?" tanya mereka. "Orang yang berfikir (menggunakan akalnya)" Jawab Nabi. "Lalu siapakah yang paling utama ?" tanya mereka selanjutnya. "Orang yang selalu berfikir (menggunakan akalnya)" Jawab Nabi kembali. 

Mereka berkata : "Wahai Rasulullah, bukankah orang yang berfikir itu sempurna akhlaknya, baik tutur katanya, pemurah tangannya dan tinggi kedudukannya?" Nabi SAW menjawab : "Semua itu faktor penyebab kepuasan di dunia, sedangkan di akhirat yang di sisi Tuhan itu hanya bagi orang yang bertaqwa, orang berfikir (menggunakan akalnya) itulah orang yang bertaqwa, sekalipun kelihatannya rendah hidupnya di dunia." 

Semoga dengan memahami makna kata taqwa dan penjelasan serta aplikasinya yang diuraikan pada dua hadits diatas, insya Allah kita akan mampu dan berusaha untuk mencapai Derajat Muttaqiin.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu : Karuniailah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan di Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

(Sumber : era_muslim)

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar