Menu

Sabtu, 06 Agustus 2022

HIDUP KAYA RAYA TIDAK SELALU BERARTI DISAYANG ALLAH
(Bag 1)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Ahad9 Muharam 1444 H / 7  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Hidup kaya raya di dunia tidak selalu berarti di sayang Allah, saudaraku. seringkali kita melihat dan memperhatikan, bahwa orang-orang non muslim, pelaku bisnis kotor, kok hidup didunia ini terlihat senang, kaya raya, bahkan terhormat. Sebaliknya, mengapa ummat islam yang sehari-harinya rajin ibadah, masih sangat banyak yang hidupnya serba miskin dan kesusahan. Pertanyaannya, apa rahasia Allah dibalik semua ini...? 

Mengapa seolah membiarkan yang jahat hidupnya lebih makmur dan berkuasa, bahkan menindas terus kaum lemah..? Mengapa para penjahat kelas hiu tetap terbebas dari hukum dunia, mereka bebas berkeliaraan dan beraktivitas secara normal bahkan dapat mengeruk terus kekayaaan dari bisnisnya..? Tentunya masih akan banyak lagi berbagai pertanyaan dari benak kita, yang terutama akan muncul dari sesama muslim yang hidupnya hingga saat ini masih dalam taraf kesusahan. Susah dalam mendapatkan penghasilan yang memadai, susah untuk menyekolahkan anak dengan layak, bahkan tidak sedikit yang kesusahan sekalipun untuk memenuhi makan sehari-hari, apalagi kalau ingin makan dengan syarat makan yang sehat, tentunya masih jauh sekali. 

Jika manusia ternyata lebih banyak berkeluh kesah dalam menyikapi perjalanan hidup ini, itu sangat wajar dan normal karena jelas jawabannya ada dalam Al-Qur'an sebagai Firman Allah yang Maha Tahu segalanya tentang kehidupan ini dari awal penciptaan hingga berakhirnya kehidupan di dunia kelak. Mari kita perhatikan petikan ayat Al-Qur'an berikut ini: "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir". (QS. Al Ma'arij : 19-21) 

۞ اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاۙ

19. Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.

۞ اِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوْعًاۙ

20. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,

۞ وَّاِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوْعًاۙ

21. dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,

Allah yang Maha Bijaksana, yang selalu menunjukkan jalan untuk kebaikan bagi manusia, pada ayat selanjutnya Allah memberikan jalan keluar agar manusia yang memiliki sifat dasar keluh kesah, kikir, tersebut dapat memilihnya. 

"Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat. Yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu. Bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan. Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya". (QS. Al Ma'arij : 22-27)

Wallahu 'Alam Bishshowab

(Bersambung...)

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu : Karuniailah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan di Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar