السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Selasa 6 Rabi'ul-Awal 1446 H /10 September 2024
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.
Saudaraku...!
Kemarin Senin 5 Rabi'ul-Awal 1446 H /9 September 2024, kita baru sampai pada Renungan Keeempat dan Kelima. Hari ini kita lanjutkan beberapa renungan yang saya coba rangkum dari berbagai sumber ketika kita sedang diberi Nikmat Sakit :
Renungan Keenam
YANG DIPEROLEH KARENA SAKIT (bagian 1)"
Abdi kata orang yang sakit dapat memperhatikan faidah sakitnya dan kebajikannya, niscaya Dia tidak akan mengharapkan lenyapnya penyakit itu.
Di samping sakit itu dapat menghapuskan kesalahan, meninggikan derajat, dan dituliskan pahala amal-amal shaleh yang biasa dilakukannya, sakit juga berisikan peluang yang besar bagi siapa yang diberikan Taufik untuk memanfaatkan waktu... Orang yang sakit pada saat sakitnya mendapatkan waktu-waktu yang luang yang tidak diperoleh di luar itu.
Karena itu, berkeinginananlah --Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala tetap menjagamu-- untuk memanfaatkan waktumu dalam perkara yang mendekatkan dirimu kepada Allah., yaitu membaca Al-Qur'an dan menghafalnya, menuntut ilmu, menambah amalan sunnah, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan menyeru kepada agama Allah.
Renungan Ketujuh
KENIKMATAN YANG MENIPU
Tidak ada yang mengetahui Kadar Nik'mat Allah Subhanahu Wa Ta'ala melainkan orang yang kehilangan nik'mat tersebut.
Seakan-akan saat penyakit melemahkan fisikmu dan penyakit menghilangkan kegembiraanmu, aku melihatmu menyadari sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya : "Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya adalah Nik'mat Sehat dan "Nik'mat Waktu Luang." (HR. Al Bukhari)
Kesehatan adalah nik'mat terbesar yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada Kita, tiada yang bisa menilainya kecuali orang yang ridho.
Betapa banyak kenikmatan yang telah kita lalaikan, dan berapa banyak kenikmatan yang telah kita lalaikan kewajiban bersyukurnya?
Nik'mat yang terbesar diantara nik'mat nik'mat itu, adalah nik'mat Iman dan Hidayah.
Betapa banyak orang yang tertipu karenanya, sehingga tidak bisa melaksanakan kewajiban bersyukur atas nik'mat, dan bermalas-malasan dari Istiqomah di atasnya.
Ketika engkau mendapatkan isyarat tentang kesembuhan yang segera datang, dan engkau bergembira dengan permulaan hilangnya bala itu, maka hargailah nik'mat-nik'mat dengan penghargaan yang sebenarnya.
Perhatikanlah keadaanmu, ketika kehilangan nik'mat atau nik'mat itu berkurang, lalu maklumatkanlah hal itu sebagai taubat nasuha karena kelalaianmu dalam mensyukuri segala nik'mat dan kelalaianmu dalam menggunakannya dalam perkara yang diridhai oleh Dzat yang memberikan karunia dan nik'mat.
Ali Radhiyallahu 'Anhu berkata, "Bala tidaklah turun melainkan karena suatu dosa dan tidak diangkat kecuali dengan taubat. Sekalipun tidak ditentukan untukmu kesembuhan dari penyakitmu, tapi sebaik-baiknya penutup usia adalah Taubat yang Jujur.
Renungan Kedelapan
"SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA"
Pada Renungan Kedelapan ini terbagi dalam beberapa bagian, semoga tetap menyimak terus...
Saudaraku...!
Diantara Rahmat Allah bahwa meskipun penyakit itu mencapai keparahan dan kesusahan sedemikan rupa, dan Allah menghendaki kesembuhan bagi hambanya, maka Allah memudahkan baginya obat yang mujarab dan kesembuhan yang bermanfaat.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
Artinya : "Tidaklah Allah menurunkan penyakit melainkan Allah juga menurunkan obatnya." (HR. Muslim)
Termasuk diantaranya, ialah kesempurnaan tawakal pada Allah Ta'ala, berlindung kepada-Nya dan berbaik sangka kepada-Nya.
Inilah Khallil Ar-Rahman (Nabi Ibrahim 'Alaihis Sallam) yang berucap dengan penuh keyakinannya :
وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
Artinya : "Dan apabila Aku sakit, Dia lah yang menyembuhkan Aku." (QS. Asy Syu'araa : 80)
Tiada yang memberi kesembuhan kecuali Allah dan tiada yang menghilangkan ujian kecuali Dia.
Raaqi (Peruqyah) dan Ruqyah, Tabib dan Obat, adalah sebab-sebab yang dengannya Allah memudahkan kesembuhan.
Karena itu, jadikanlah tawakalmu pada Allah dan ketergantunganmu kepada-Nya untuk mendapatkan kesehatan dan afiyah di dunia, keselamatan dan keberuntunganmu di Akherat.
Jika engkau diberi ujian, maka percayalah kepada Allah dan ridholah kepada-Nya, karena yang menghilangkan ujian hanyalah Allah. Dia-lah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui, Dia tidak melakukan sesuatu yang sia-sia, dan Dia Maha Penyayang dengan beragam rahmat-Nya, Dia tidak memutuskan ketentuan melainkan itu menjadi kebaikan bagi hambanya.
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
عَجِبْتُ لِلْمُؤْمِنِ، إِنَّ اللهَ لاَ يَقْضِي لِلْمُؤْمِنِ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ
Artinya : "Aku begitu takjub pada seorang Mukmin! Sungguh Allah tidak menetapkan ketentuan untuknya kecuali itu menjadi yang terbaik baginya." (HR. Ahmad 3 : 117).
Diantaranya, adalah berobat dengan Ruqyah Syar'iyyah dari Al Qur'an dan As Sunnah.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ...
Artinya : "Dan Kami turunkan dari Al Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman..." (QS. Al Israa : 82)
Karena itu, berkeinginanlah --Semoga Allah Ta'ala menyembuhkanmu-- untuk meruqyah dirimu sendiri dengan Al Qur'an dan apa yang di sinyalir Sunnah Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam. Ini adalah sebab paling bermanfaat untuk menghilangkan penyakit dan menghilangkan kesusahan.
Caranya, semisal membaca Surat Al Fatihah, Al Baqarah, Al Ikhlas, Al Muawwidzatain (Al Falaq dan An Naas), dan selainnya. Al Qur'an sepenuhnya adalah Obat dan Rahmat.
Bersambung...... ke bagian kelima...
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
-----------------NB----------------
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar