Menu

Selasa, 08 Oktober 2024

Kematian (bagian 2)

KEMATIAN SUATU KENISCAYAAN DAN 15 HAL MENGHADAPINYA
(Bagian Kedua)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Rabu 6 Rabi'ul-Akhir 1446 H / 9 Oktober 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Selain dari beberapa ayat sebagaimana disampaikan pada Bagian Kesatu tulisan ini pada hari kemarin Kamis tanggal Selasa 5 Rabi'ul-Akhir 1446 H /  8 September 2024, berikut beberapa informasi penting menurut Hadits atau Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam terkait kematian dan hal yang perlu dipersiapkan dalam menghadapinya :

1. Kematian Bisa Datang Kapan Saja

Kematian bisa menghampiri kapan pun dan tidak akan pernah keliru dalam hitungannya. Maka dari itu jauhilah perbuatan dosa dari kesyirikan, bid’ah dan maksiat lainnya. Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata :

“Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati).

Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan tobat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertobat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.

2. Mengingat Kematian Dapat Melapangkan Dada

Dengan mengingat kematian, seseorang akan terus menambah frekuensi ibadahnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jika dekat dengan-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan melapangkan dada orang tersebut.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت، فإنه لم يذكره في ضيق من العيش إلا وسعه عليه، ولا ذكره في سعة إلا ضيقها”

Artinya : “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutuskan kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya.” (HR. Ibnu HIbban)

3. Mengingat Kematian Menjadikan Seorang Mukmin Yang Cerdas

Selain melapangkan dada, seorang muslim akan dianggap cerdas bila ia mengingat kematian dan menyiapkan bekal untuk di akhirat nanti. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abudullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhu :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاس

Artinya : “Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam lalu bertanya : Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling terbaik?

Beliau menjawab : Yang paling baik akhlaknya, orang ini bertanya lagi : Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas)?, Beliau menjawab : Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya setelah kematian, merekalah yang berakal.” (HR. Ibnu Majah).

4. Kematian Bagi Orang Beriman Hanyalah Istirahat.

Kematian sudah pasti menimpa seluruh makhluk hidup. Maka dari itu, Rasulullah menggambarkan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang mengerikan, kecuali bagi mereka yang kafir. Beliau bersabda :

موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر

Artinya : “Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir.” (HR. Ahmad)

5. Orang Yang Sudah Meninggal Tidak Dapat Beribadah Lagi

Bagi setiap manusia yang telah meninggal, saat itulah kiamat baginya. Artinya, ia tidak bisa lagi untuk beramal mencari pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut :

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ كَانَ الأَعْرَابُ إِذَا قَدِمُوا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سَأَلُوهُ عَنِ السَّاعَةِ مَتَى السَّاعَةُ فَنَظَرَ إِلَى أَحْدَثِ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ فَقَالَ «إِنْ يَعِشْ هَذَا لَمْ يُدْرِكْهُ الْهَرَمُ قَامَتْ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ

Artinya : “Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata : Orang-orang kampung Arab jika datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallaym, mereka bertanya tentang hari kiamat, kapan datangnya, lalu Nabi Muhammad shalylallahu ‘Alaihi Wa Sallam melihat kepada seorang yang paling muda dari mereka, kemudian beliau berkata : Jika hidup pemuda ini dan tidak mendapati kematian, mulai saat itulah kiamat kalian datang.” (HR. Muslim).

8. Warisan Adalah Yang Dibicarakan Ketika Seseorang Meninggal

Manusia yang masih hidup biasanya akan membicarakan harta warisan yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini :

وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ

Artinya : “Jika ada orang yang meninggal dunia malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan).” (HR. Imam Baihaqi)

9. Selalu Lakukan Amal Ibadah Sebelum Kematian Menjemput

Ali bin Thalib Radhiyallahu ‘Anhu berkata :

ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ

Artinya : “Dunia sudah pergi meninggalkan, dan akhirat datang menghampiri, dan setiap dari keduanya ada pengekornya, maka jadilah kalian dari orang-orang yang mendambakan kehidupan akhirat dan jangan kalian menjadi orang-orang yang mendambakan dunia, karena sesungguhnya hari ini (di dunia) yang ada hanya amal perbuatan dan tidak ada hitungan dan besok (di akhirat) yang ada hanya hitungan tidak ada amal.” (HR. Bukhari).

10. Mengingat Kematian Akan Dimuliakan Dalam Tiga Hal

Jika seseorang mengingat kematian dan mempersiapkan bekal untuk dirinya di akhirat, ia akan diberikan tiga hal, yakni Taubat, Puas Hati (Qana'ah), dan Semangat Ibadah. Ad Daqqaq Rahimahullah berkata :

“من أكثر ذكر الموت أكرم بثلاثة: تعجيل التوبة، وقناعة القلب، ونشاط العبادة، ومن نسى الموت عوجل بثلاثة: تسويف التوبة، وترك الرضا بالكفاف، والتكاسل في العبادة” تذكرة القرطبي

Artinya : “Barangsiapa yang banyak mengingat kematian maka dimuliakan dengan tiga hal; Bersegera Taubat, Puas Hati (Qana'ah), dan Semangat Ibadah, dan barangsiapa yang lupa kematian diberikan hukuman dengan Tiga Hal yaitu : Menunda Taubat, Tidak Ridha Dengan Keadaan dan Malas Ibadah.”

Bersambung ke bagian ke 3

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar