KEUTAMAAN ZIKIR
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku...!
Hari ini Rabu, 14 Rabiul Akhir 1444 H / 9 Nopember 2022
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku....!
Zikir adalah kehidupan bagi Sang Hati. Tidak salah ketika Ibnu Taimiyyah, sebagaimana dikutip muridnya, Ibnu Qayyim al-Jauzi, mengatakan zikir sangat diperlukan oleh hati manusia, sebagaimana air diperlukan oleh ikan. Tanpa zikir, tanpa mengingat Allah, hati akan menjadi keras dan kemudian mati, sebagaimana ikan akan mati jika tidak mendapatkan air. Al-Qur'an menjelaskan bahwa zikir akan menjadikan hati manusia tenang dan tenteram, Firman Alloh Subhanahu Wa Ta'alla (QS. Ar-Ra'd [13] : 28).
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Ra'd [13] : 28).
Lebih lanjut, di dalam kitab Wabil ash-Shayyib, Ibnu Qayyim al-Jauzi menjelaskan ada seratus lebih keutamaan berzikir. Di antaranya, sebut Ibnu Qayyim, selama lidah kita sibuk berzikir, maka selama itu pulalah ia akan terhindar dari perbuatan sia-sia, berbohong, ghibah (gosip), sendau gurau, dan seterusnya.
Dengan berzikir, lidah tidak hanya berdiam saja tanpa ucapan apa pun, tapi sibuk berzikir. Dengan berzikir, itu artinya menyibukkan hati dengan cinta kepada Allah, karena jika hati tidak disibukkan dengan cinta kepada Allah, maka ia akan sibuk mencintai makhluk. Na'udzu billah. Zikir, dalam perspektif ajaran Islam, merupakan asas bagi amal saleh. Barangsiapa mengamalkannya dengan tekun, istiqomah, dan penuh keikhlasan, ia akan menjadi kekasih Allah. Itulah sebabnya, Rasulullah SAW selalu menyibukkan dirinya dengan mengingat Allah setiap waktu, juga menganjurkan umatnya agar jangan melalaikan amaliah zikir tersebut.
Diriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa suatu kali ada seorang laki-laki datang mengeluh kepada Rasulullah. Katanya, ''Wahai Rasulullah, hukum-hukum yang Anda tetapkan terlalu berat bagiku. Sudikah engkau memberitahuku tentang sesuatu yang mudah aku kerjakan?'' Apa jawab Rasulullah? Beliau berkata, ''Hendaknya lidahmu selalu sibuk dengan Zikrullah.'' (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Pada kesempatan lain, Rasulullah SAW menyampaikan kepada para sahabatnya, ''Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang amalan yang paling baik, paling suci dalam pandangan Tuhan kalian, mengangkat tinggi derajat orang-orang yang mengamalkannya, dan tak kalah bernilai daripada menafkahkan emas dan perak, bahkan tidak kalah utama dibanding bertemu dengan musuh di medan perang kemudian kalian saling berperang dan mati syahid? Para sahabat menjawab, ''Tentu, wahai Rasulullah! Kami sangat ingin diberi tahu.'' Nabi menjawab, ''Berzikirlah kepada Allah.'' (HR Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim).
Jadi, marilah kita mengamalkan zikir, kapan dan di manapun. Zikir tidak mengenal waktu maupun tempat. Di tengah kesibukan sehari-hari yang sangat padat, akan sangat mulia jika kita selalu mengagendakan zikir. Allah sendiri menganjurkan agar kita selalu mengingat-Nya, berzikir pada-Nya, baik ketika kita berdiri, duduk, ataupun terbaring Sesuai Firman Alloh Subhanahu Wa Ta'alla (QS. Ali Irman [3] : 191).
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS. Ali Irman [3] : 191).
Zikir juga amal yang paling mudah dilakukan, tetapi bukan berarti nilainya rendah di sisi Allah, bahkan sebagaimana disebut dalam hadits di atas, tidak kalah utama dibandingkan bersedekah dan berjihad. Selain itu, tidak sebagaimana amalan wajib, zikir tidak dibatasi jumlahnya. Kita bisa berzikir sebanyak-banyaknya selama kita mampu melaksanakannya. Alloh Subhanahu Wa Ta'alla berfirman (QS. Al-Ahzab [33] : 41).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, (QS. Al-Ahzab [33] : 41).
Wallahu 'Alam Bishshowab
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah...
Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah...
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar