Menu

Kamis, 24 November 2022

5 KEDUDUKAN SEORANG GURU DALAM PANDANGAN ISLAM
(Momentum Hari Guru Nasional)



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Jum'at 1 Jumadil Awal 1444 H / 25 Nopember  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Guru identik dengan ungkapan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, namun sebaliknya Gurulah yang banyak memberi jasa dalam kehidupan manusia. Karena jasa Guru, banyak manusia menjadi orang yang mulia dan terhormat. Itulah kenapa Islam menempatkan Guru dalam Posisi Yang Sangat Mulia.

Guru memiliki makna universal, Guru bermakna seseorang yang mengajarkan ilmu dan menuntun pada kebaikan seperti Guru Ngaji, Guru Les, Guru Kesenian, Dosen, Ustazd, Ulama, dan sebagainya.

Mengapa Guru diposisikan sebagai profesi yang begitu Mulia? Karena Guru adalah seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah SWT dan dengan ilmunya itu dia menjadi perantara manusia yang lain untuk mendapatkan, memperoleh serta menuju kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.

Guru tidak hanya bertugas menyampaikan ilmu, tetapi juga mendidik muridnya untuk menjadi manusia yang beradab.

Seperti disebutkan dalam sebuah hadist yang artinya : “Sesungguhnya Allah, para Malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar semuanya bershalawat kepada Mualim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan pada manusia,” (HR. Tirmizdi).

Profesi Guru bukanlah profesi main-main, artinya sekali seseorang memilih profesi Guru maka ia harus bertanggung jawab untuk mendidik muridnya dengan baik. Karena itu Guru harus profesional atau mengupayakan diri menjadi profesional.

Profesionalisme seorang Guru telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Pasal satu ayat satu dinyatakan, Guru adalah Pendidik Profesional dengan tugas utama Mendidik, Mengajar, Membimbing, Mengarahkan, Melatih, Menilai, dan Mengevaluasi Peserta Didik Pada Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Pendidikan Formal, Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah.

Dengan demikian, untuk menjadi seorang Guru tidak mudah. Perlu keahlian, jiwa, keilmuan, ketelatenan, dan yang pasti kualifikasi pendidikan profesi yang sesuai.

Imam Ghazali menyebutkan beberapa Syarat Menjadi Guru yaitu Kasih Sayang dan Lemah Lembut, Tidak Mengharap Pujian, Ucapan Terima Kasih atas Balas Jasa, Jujur dan Terpercaya Bagi Murid-muridnya, Membimbing Dengan Kasih Sayang, Tidak Dengan Kemarahan, Luhur Budi dan Toleransi, Tidak Merendahkan Ilmu Lain Di Luar Spesialisasinya, Memperhatikan Perbedaan Individu.

Islam menempatkan Guru pada posisi yang Mulia karena pada posisi yang berbeda Islam juga menyuruh umatnya untuk menuntut ilmu sejak dalam buaian sampai pada liang lahat, sehingga logikanya jika tidak ada peran guru harus ke mana umat Islam menuntut ilmu.

Tentunya hal ini menunjukkan betapa besar dan mulianya kedudukan guru dalam Islam sebagai mana dirangkum dari berbagai sumber berikut ini :

1. Mendapat Derajat Yang Tinggi.

Sebagaimana dalam Firman Allah SWT, (QS. Al-Mujadilah : 11).

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian “luaskanlah tempat duduk” di dalam majlis-majlis maka luaskanlah (untuk orang lain), maka Allah SWT akan meluaskan untuk kalian, dan apabila dikatakan “berdirilah kalian” maka berdirilah, Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, Allah mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan." (QS. Al-Mujadilah : 11).

2. Memiliki Ilmu Yang Bermanfaat.

Seorang Guru akan senantiasa memiliki ilmu yang bermanfaat yang akan disebarluaskan kepada umat, karena ilmunya senantiasa diasah. Sehingga bukan gelar ahli yang mereka utamakan, namun lebih kepada dampak sosial bagaimana ilmu yang diajarkan akan dapat mengubah pola dan perilaku umat menuju jalan kebaikan.

3. Menjaga Diri

Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat berikut :

“Dan tidak sepatutnya orang-orang Mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”

4. Memperoleh Kebaikan Yang Melimpah

Hadis dari Sahl bin Sa’id RA, “Demi Allah, jika Allah SWT memberi petunjuk kepada satu orang melalui perantaramu maka hal itu jauh lebih baik dari pada kekayaan yang sangat berharga,” (HR. Bukhori dan Muslim).

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa seorang Guru derajatnya lebih baik dari pada harta kekayaan yang melimpah.

5. Sama Dengan Amalan Pahala Sedekah

Ilmu yang terpelihara atau amalan, nilainya sama dengan pahala atau amalan sedekah. Ketika tidak memiliki harta untuk disedekahkan, maka menyedekahkan ilmu sama nilainya dan pahalanya dengan bersedekah harta.

Dari Abu Musa Al-Asy’ari RA, dari Nabi SAW bahwa beliau telah bersabda : “Seorang muslim yang amanah yang dititipi harta oleh orang lain lalu dipelihara betul apa yang ditugaskan kepadanya lalu mengembalikan kepada yang berhak dengan tanpa menguranginya sedikit pun maka ia telah dicatat sebagai orang yang bersedekah.”

Wallahu 'Alam Bishshowab


Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar