Menu

Kamis, 28 Maret 2024

Hari ke - 18

Hari ke - 18
KETEGUHAN IMAN YANG MENGAGUMKAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Jum'at, 18 Ramadan  1445 H /29 Maret 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku yang dirahmati Allah....

Hidayah bisa datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Seperti yang dialami oleh Jabbar bin Salma.

Jabbar bin Salma mengisahkan bahwa sebab keislamannya adalah ketika ia menikam salah seorang dari sekelompok kecil kaum muslimin yang diutus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk berdakwah. Pada peristiwa yang dikenal dengan nama bi’ru ma’unah.

____________________________________________________________________
Doa Romadhan Hari Ke- 18

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

Yaa Allah! Sadarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat di saat sahurnya. Dan sinarilah hatiku dengan terang benderangnya dan bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya. Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin.

_________________________________________________________________

Saudaraku yang dirahmati Allah....

Kisah Masuk Islamnya Jabbar Bin Salma

Waktu itu, ada sekitar tujuh puluh orang terbaik yang dipilih oleh Nabi. Mereka adalah para penghafal al-Quran. Diutus Nabi untuk mengajarkan al-Quran dan sunnah. Jabbar bin Salma yang sangat memusuhi Islam, menyerang kafilah dakwah tersebut. Dan ia berhasil membunuh salah seorang shahabat Nabi yang bernama Haram bin Milhan.

Jabbar menusuk Haram dengan tombak, tepat di antara kedua pundaknya. “Kusaksikan langsung dengan mata kepalaku, gerigi tombak menembus dadanya.” Kata Jabbar mengenang peristiwa itu.

Di saat itulah Jabbar mendengar korbannya berujar,

فُزْتُ وَرَبِّ الْكَعْبَةِ

Artinya : “Fuztu wa Rabbil Ka’bah. Demi Zat Yang memiliki Ka’bah, sesungguhnya aku telah menang.”

Di dalam benaknya, Jabbar bertanya-tanya kepada diri sendiri: apa makna dari kalimat ini? Apakah ia sedang bermimpi di siang bolong?

Bisa dipastikan bahwa manusia tidak akan berdusta saat sedang merenggang nyawa. Meskipun seseorang sering berbohong semasa hidupnya, saat sakaratul maut, dia akan berkata jujur. Apalagi yang berkata adalah orang Arab. Sejak dini, mereka dididik untuk tidak berbohong.

Hal inilah yang membuat Jabbar bin Salma terheran-heran. Baru kali ini ia melihat pemandangan yang benar-benar aneh. Ketika orang yang ia tujah berlumuran darah, tetapi malah mengucapkan kalimat, Fuztu wa Rabbil Ka’bah, di saat hembusan nafas terakhirnya.

Bukankah setelah kematiannya, maka istrinya akan menjadi janda, anaknya menjadi yatim, dan ia terputus dari segala bentuk kenikmatan duniawi. Apalagi jika mengingat di kubur nanti tidak ada makanan dan minuman. Tidak ada cahaya dan penerangan. Hanya ada liang lahad. Gelap dan senyap.

Jadi, pikir Jabbar kala itu, kemenangan macam apa yang dirayakan sampai harus mengucapkan kalimat Fuztu wa Rabbil Ka’bah dengan penuh rasa bangga? Karena merasa penasaran dengan teka-teki ini, maka Jabbar bertanya-tanya kepada sebagian kaum muslimin tentang apa yang ia alami.

Tidak lama kemudian, ia mendapati jawaban bahwa kemenangan yang dimaksud Haram bin Milhan adalah asy-Syahadah (kemuliaan mati syahid). Sesungguhnya, kemenangan itu hanya bisa dirasakan oleh kaum mukminin yang mengimani Allah dan hari akhir.

Orang yang mati syahid, seperti Haram bin Milhan ini, sudah pasti mendapat rida ilahi, meraih surga tertinggi, dan menemukan kebahagiaan hakiki. Semua imaji dan bayang-bayang tentang keindahan surgawi, tergambar jelas di detik-detik menjelang kematiannya. Maka, wajarlah apabila Haram melafalkan Fuztu wa Rabbil Ka’bah dengan penuh percaya diri.

Berawal dari sini Jabbar memulai pengembaraan spiritualnya. Ia merasa takjub dengan keteguhan korban serangannya. Jabbar kemudian bertobat dari kemusyrikan. Ia bersyahadat dan memeluk agama Islam. Cerita ini, nyata adanya. Diriwayatkan oleh Syaikhain dalam Shahih mereka; Imam al-Bukhari dan Imam Muslim.

Hikmah Kisah Keteguhan Iman Haram Bin Milhan

Ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari kisah indah ini. Di antaranya adalah,

Pertama, pelajaran berharga tentang keteguhan iman seorang da’i. Tentang mental juang yang mengagumkan. Tidak ada rasa gentar. Tidak ada penyesalan atas akidah yang selama ini dia yakini.

Bahkan dengan bangga, Haram bin Milhan merasa menang walau secara zahir telah kalah akibat serangan musuh. Tapi, siapa sangka, keteguhan imannya itulah yang menjadi jalan hidayah orang yang telah membunuhnya.

Kedua, kemenangan hakiki adalah ketika seseorang meraih surga dan dijauhkan dari siksa neraka.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Artinya : “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.”(QS. Āli ’Imrān: 185)

Ketiga, Jabbar bin Salma tersadar bahwa di balik setiap kenikmatan duniawi, terdapat kenikmatan yang jauh lebih agung, kesenangan dan kelezatan yang lebih kekal, lebih luas, lebih banyak dan tidak akan pernah ada habisnya.

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّآ اُخْفِيَ لَهُمْ مِّنْ قُرَّةِ اَعْيُنٍۚ جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya : “Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17)

Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

Keempat, kalimat Fuztu wa Rabbil Ka’bah. Kalimat yang sangat sederhana. Tetapi pengaruhnya lebih dahsyat daripada sihir.

Fuztu wa Rabbil Ka’bah. Keluar dari hati seorang mukmin. Diucapkan dengan lisan yang selalu membasahi bibir dengan zikir. Ia menjadi sebab yang mengantarkan orang kafir ke dalam pangkuan Islam.

Demikianlah. Sering kali, kata-kata orang beriman yang diucapkan dengan keikhlasan dan penuh keyakinan, dapat menciptakan keajaiban yang menakjubkan.

Kelima, dalam kisah ini juga terdapat pelajaran tentang keutamaan beberapa amalan, seperti; mengajarkan kebaikan, berdakwah, menghafal al-Quran, dan mati syahid di jalan Allah.

Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, jika ada yang baik itu datang dari Allah dan jika ada yang buruk itu datang dari diri saya pribadi. Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang benar.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم , فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Aqulu qawli hadza wa astaghfirallahi li walakum, fastaghfiruh innah hu huwal ghafur rahim)

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah......!! Sadarkanlah aku akan berkah-berkah yang terdapat di saat sahurnya. Dan sinarilah hatiku dengan terang benderangnya dan bimbinglah aku dan seluruh anggota tubuhku untuk dapat mengikuti ajaran-ajarannya. Demi cahaya-Mu Wahai Penerang hati para arifin.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi taujiah kultum Ramadhan
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar