Menu

Senin, 28 Oktober 2024

PERBUATAN TERCELA

JAUHILAH DIRI KITA DARI PERBUATAN TERCELA INI

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Selasa 26 Rabi'ul-Akhir 1446 H / 29 Oktober 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mohon ridho dan ikhlasnya, bila dalam penulisannya ada yang terlupakan tolong ditambahkan dan bila ada yang salah tolong dibetulkan.

Saudaraku...!

Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

ويحك قطعت عنق صاحبك قطعت عنق صاحبك مرارا

Artinya : “Celaka engkau, engkau telah memotong leher saudaramu! Celaka engkau, engkau telah memotong leher saudaramu!” Nabi mengulanginya beberapa kali. (HR Bukhari dan Muslim)

Perlu diketahui khususnya bagi umat muslim bahwa dalam satu hadits disebutkan ada seseorang yang memuji orang lain berlebihan di hadapan orang yang dipuji, maka Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kepada orang yang memuji itu dengan hadits di atas.

Manusia sebagaimana fitrahnya memiliki hati yang baik, tetapi seiring kehidupan dan kondisi sekitarnya, akhlak mereka terpengaruhi oleh contoh-contoh buruk yang malah diikuti hingga menjadi kebiasaan yang bisa mencelakai diri sendiri.

Saat ini juga manusia sangat mudah terpancing emosi bahkan cenderung mementingkan egonya, daripada melihat kebaikan yang telah dia dapatkan.

Namun terkadang, dalam lingkungan sosial kerap juga dijumpai seseorang yang memiliki sikap penjilat, alih-alih bersikap ramah namun ternyata memiliki maksud atau tujuan licik dibelakangnya.

Penjilat adalah orang yang suka berbuat sesuatu untuk mencari muka (mendapat pujian). Islam, agama yang kami yakini, melarang umatnya menjadi penjilat.

Tentunya hal tersebut sangat bertentangan dengan ajaran islam atau sebagaimana Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam selalu memberikan contoh perilaku Akhlakul Karimah pada umatnya.

Tahukah bahwa, seorang penjilat adalah orang yang tidak akan segan melakukan berbagai cara agar menjadi lebih dekat dengan pihak yang dirasanya akan menguntungkan, misalnya atasan atau orang tertentu.

Bagi yang dijilat, pujian ini bisa menyebabkan dirinya terjatuh dalam Ujub bahkan tertipu dengan pujian. Apalagi dia tentunya menyangka bahwa dirinya begitu baik serta mulia seperti pujian tersebut, padahal pujian itu bukan pujian yang tulus untuknya.

Kemudian, perlu menjadi perhatian terutama bagi sang penjilat ini, perbuatan tersebut sangat berbahaya bagi agamanya. Perbuatan tersebut adalah bagian dari kesaksian palsu yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

 فَاجْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْأَوْثَانِ وَاجْتَنِبُوا قَوْلَ الزُّورِ

Artinya : “Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah Kesaksian-kesaksian dusta”. (QS. Al Hajj : 30).

Suka menjilat bukanlah termasuk karakteristik moral seorang mukmin. Penjilat termasuk dalam kategori orang munafik. Penjilat termasuk orang yang paling dibenci Allah.

Oleh karena itu, renungkanlah perkataan sahabat yang mulia Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu tentang kondisi orang yang gemar menjilat :

إن الرجل ليخرج من بيته ومعه دينه فيلقى الرجل وله إليه حاجة فيقول له: أنت كيت وكيت-يثني عليه-؛ لعله أن يقضي من حاجته شيئاً فيسخط الله عليه، فيرجع وما معه من دينه شيء

Artinya : “Sesungguhnya ada lelaki yang keluar dari rumahnya dan masih memiliki agama, kemudian dia bertemu seseorang yang dia punya keperluan dengannya. Lelaki ini pun berkata, “Sesungguhnya engkau itu begini dan begitu”, lelaki ini memuji orang tersebut sambil berharap agar mau menolong keperluannya. Maka Allah pun murka kepada lelaki itu, dia pun kembali ke rumahnya dalam keadaan tidak memiliki agama.” (HR Imam Ahmad dalam Al ‘Ilal dan Imam Hakim dalam Al Mustadrak).

Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat

-----------------NB----------------

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar