Menu

Senin, 18 Oktober 2021

 DOSA KOLEKTIF


  السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini, Selasa, 12 Rabiul Awal 1443 H / 19 Oktober 2021.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Dari Abi Amr, Jarir Ibnu Abdillah Rodiyallahu Anhu, telah bersabda Rosullullah SAW: Barang siapa di dalam Islam berbuat amal kebaikan maka padanya balasan pahala, dan pahala orang yang mengikuti sesudahnya tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun, dan barang siapa di dalam Islam berbuat amal keburukan maka padanya balasan dosa, dan dosa orang yang mengikutinya sesudahnya tanpa mengurangi dosanya sedikit pun (Muslim). 

Keberkahan yang amat besar dan kenistaan yang amat besar pula bagi manusia, apabila benar-benar merenungi hadits ini. Betapa tidak, dalam kehidupannya manusia hanya diliputi oleh dua perbuatan, yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk. Tanpa kita sadari perbuatan baik kita dapat berimbas kebaikan bagi orang lain, tapi di lain pihak perbuatan buruk kita dapat berefek merugikan bagi orang lain. 

Seandainya kita masih dapat mengingat kembali dan menghitung perbuatan kita, kemudian dengan itu kita dapat mengetahui berapa keburukan dan kebaikan yang harus ditambahkan pada pahala dan dosa kita. Karena kebaikan yang telah kita lakukan telah banyak dicontoh orang lain sehingga membawa kemaslahatan bagi semua orang. Selain itu juga kita harus berpikir dari sekian ribu keburukan yang telah kita lakukan, berapa banyak keburukan yang telah dicontoh orang lain, sehingga menjadikan koleksi dosa yang harus di pertanggungjawabkan semakin banyak. Timbulnya contoh yang buruk dapat menyebabkan hancurnya tatanan keteladanan. 

Padahal Keteladanan adalah Kunci Utama untuk memperbaiki akhlak. Kekuatan keteladanan lebih dapat diterima orang lain daripada sekadar nasihat-nasihat kosong tanpa implementasi. Setiap orang yang dinasihati pasti akan mencoba menilai perbuatan orang yang menasihati sebelum menerima wejangannya. Keberhasilan Rosulullah SAW dapat kita jadikan landasan dasar dari sikap tersebut. Dalam berdakwah beliau tidak hanya melemparkan wacana kosong kepada orang yang di dakwahi. Lebih dari itu beliau langsung menjadikan nasihat-nasihat beliau sebagai cara kehidupan beliau. Sehingga tidak ada celah sedikit pun untuk menelaah sikap beliau yang tidak sesuai dengan perkataannya. 

Ketika beliau menyampaikan wahyu dari Allah Al Quran pastilah beliau sudah dapat melaksanakan apabila itu sebuah perintah dan sudah pasti sudah bisa meninggalkan apabila itu sebuah larangan. Inilah bukti kebenaran perkataan Aisyah Radiyallahuanha ketika ditanya perihal akhlak Rosulullah SAW, dan beliau menjawab bahwa akhlak rasulullah SAW adalah Al Quran.

Contoh keburukan yang terus diikuti akan menjadi suatu masalah yang kompleks. Satu orang yang melalukan kemudian diikuti satu orang lain sehingga menjadi kumpulan komunitas yang melakukan sebuah aktivitas yang sama. Terkadang kita tidak pernah tahu siapa yang memulai dan sampai kapan perbuatan itu akan berlanjut. 

Adalah Abu Al-hasan Alsy`ary salah satu penganut aliran Mu`tazilah yang sebelum akhir hayatnya bertaubat kemudian kembali berpedoman kepada sumber yang dapat dipercaya, yakni Al Quran dan As-Sunah. Beliau meniggalkan keragu-keraguannya dalam membela As-Sunah dan menjelaskan akidah yang baik. Di hari beliau meninggal atas jenazahnya di kumandangkan: "Hari ini telah meninggal seorang tokoh pendukung As-Sunah". 

Sikap Abu Alhasan Al-Asyary ini merupakan contoh dari pengakuan seorang terhadap kesalahannya. Dan diumumkan kepada halayak luas agar kesalahan yang telah diperbuat tidak diikuti orang lain, karena dapat menjadi sumber keburukan bagi orang lain. Beliau memutus rantai estafet yang beliau mulai dengan maksud menghilangkan dosa yang akan dibuat oleh para pengikutnya yang akan menjadi tanggung jawab beliau.

Seorang yang menjadi sumber kebaikan dan suri teladan bagi orang lain akan menerima balasan yang berlipat ganda. Begitu juga sebaliknya tanggung jawab seorang yang berbuat buruk kemudian perbuatan itu diikuti orang banyak, dosa dari semua yang mengikuti akan ditanggung oleh si sumber perbuatan, seperti ada pepatah yang berbunyi: Siapa yang menabur benih maka bersiaplah untuk menuai hasilnya kelak.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik

#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar