Menu

Selasa, 19 Oktober 2021

 DARI FAKIR KE KAFIR


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku...!

Hari ini, Rabu, 13 Rabiul Awal 1443 H / 20 Oktober 2021.

Setelah Sholat subuh, sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas mari kita ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Suatu hari, Abdullah bin Mubarak, seorang perawi Hadist dari kalangan Tabiin, melakukan perjalanan haji bersama kafilah dari negerinya. Di sebuah pasar di Irak, karena lelah terpaksa ia berpisah dari kafilahnya untuk berhenti dan istirahat sejenak.

Di pasar itu, ada kejadian yang sangat mengusik perasaannya. Seorang perempuan dengan menggendong bayinya yang masih kecil, terlihat memungut bangkai burung. Abdullah langsung mendekati si perempuan dan bertanya, ''Wahai Ibu, akan engkau apakan bangkai itu?''

''Aku akan memasaknya, untuk kemudian kami santap,'' jawab perempuan itu. Betapa terkejut Abdullah. ''Tidakkah engkau tahu, bahwa bangkai haram untuk dimakan?'' ''Anda benar. Bangkai haram dimakan. Namun, bagi manusia seperti saya, yang tak mempunyai sesuatu pun untuk dimakan, maka yang Haram menjadi Halal.''

Jawaban perempuan itu sungguh mengiris hati Abdullah, sehingga ia meneteskan air mata. Akhirnya, semua bekal hajinya ia serahkan kepada perempuan miskin itu. Abdullah kemudian bekerja beberapa hari di pasar tersebut, untuk memperoleh bekal sekadarnya buat perjalanan pulang ke kampungnya. Ia batal menunaikan ibadah haji.

Kasus Abdullah bin Mubarak barangkali tidak berbeda dengan yang kita lihat di zaman kini. Ribuan Muslim kaya menunaikan ibadah Haji setiap tahun atau Umrah setiap ada kesempatan, sementara di sekeliling mereka banyak Orang Miskin dan Lapar. Untuk bertahan hidup, ada di antara mereka yang mengemis, mengais sisa makan, atau bahkan berbuat kriminal. Dan, mereka melakukan itu semua bukan karena pilihan hidup, yang didasarkan pada persepsi hati nurani, tapi karena disudutkan kenyataan: mereka sedemikian miskin sehingga harus susah-payah untuk mencari makan.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Kada al-faqru an yakuna kufran (hampir saja kefakiran menjadikan kekufuran)." Hadist ini bisa kita apresiasi dalam dua sudut pandang. 

Pertama, Kebahasaan. Di sini Nabi SAW seolah sedang menunjukkan sebuah permainan bahasa yang berkaitan dengan filosofi keserumpunan suatu kata. Faqr hanya memerlukan dua langkah untuk menjadi Kufr. Langkah Pertama, huruf Fa dan Qof berganti posisi, lalu Langkah Kedua, gantilah Qof dengan Kaf, jadilah ia Kafr atau Kufr. 

Kedua, Makna. Bertolak dari logika kebahasaan tersebut, kita akan mendapati sebuah makna sepintas yang menggelitik bahwa menjadikan Kefakiran sebagai Kekafiran bukan hal yang susah (sebagaimana halnya proses transformasi dari Faqr ke Kufr yang hanya butuh dua langkah). Artinya, Kemiskinan yang dialami sangat berpotensi menggiringnya pada Kufur (Kafir), baik Kufur dalam makna terminologis, yakni keluar dari Islam alias Murtad, maupun Kufur dalam makna generik, yakni sikap atau tindakan mengingkari dan menentang kebenaran.

Sampai di sinilah kita sampai pada pemahaman bahwa alih-alih melakukan hal-hal yang diharamkan, seperti menyantap bangkai, bertindak kriminal, bahkan murtad pun barangkali merupakan pilihan yang bisa dimaklumi ketika seseorang dihimpit oleh kemiskinan yang dahsyat (Faqr). Karena, sekali lagi, bukanlah semata-mata salah mereka jika harus menjatuhkan pilihan pada Kufr (mengingkari kebenaran, murtad). Kesalahan ada pada kita, khususnya para Muslim kaya, yang kurang tergerak hatinya untuk peduli pada kesejahteraan mereka.

Wallahu'alam Bishshowab

Saudaraku...!

Awali  Pagi Dengan Do'a dan Hati Yang Ikhlas.😊

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Semoga Allah Ta'ala melimpahkan anugetah, berkah, rahmat, taufik, hidayah, bimbingan dan lindunganNya pada kita semua serta mengijabah setiap doa-doa Kita

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a

Yaa Allah... Selamatkanlah tubuhku ini (dari penyakit yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat yang tidak kuinginkan).

Yaa Allah... Selamatkanlah penglihatanku, dari pandangan dan maksiat yg tidak kuinginkan

Yaa Allah... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari Kekufuran dan Kefakiran... Sungguh aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Ilah kecuali Engkau.

Yaa Allah... Muliakanlah yang membaca tulisan ini... Lapangkanlah hatinya dan bahagiakan keluarganya ... Luaskanlah rezkinya, mudahkan segala urusannya jauhkan ia dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji dan mungkar serta terimalah semua amal ibadahnya dan kelak jadikanlah ia sebagai penghuni surga-MU.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik

#NgajiBareng 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar