Menu

Senin, 16 Mei 2022

MAKA, MENANGISLAH SETERUSNYA

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Saudaraku...!

Hari ini Selasa, 16 Syawal 1443 H / 17 Mei 2022. 

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Kalau saja Allah SWT mengabulkan permintaan Musa Alaihi Salam untuk bisa melihat wajah-Nya, kalau saja Allah menghapuskan keterbatasan yang dimiliki oleh sepasang mata manusia untuk bisa melihat semuanya tanpa batas ruang dan waktu, dan kalau saja Allah menghendaki setiap manusia bisa melihat jauh kebelakang dan menatap masa depan, tentulah semua manusia akan bertaqwa kepada-Nya. 

Tentu ada hikmah dibalik keterbatasan mata yang Allah berikan, tentu besar pula pelajaran yang diambil Musa saat Allah berniat mengabulkan permintaannya untuk melihat bentuk Tuhan semesta alam. Saat itu, cahaya kemilauan hampir saja membutakan mata Saudara Harun Alaihi Salam itu, padahal Allah baru sekedar berniat memperlihatkan wajah agung-Nya. 

Melihat jauh sampai ke ujung rel saat kita berada ditengah-tengah rel kereta api saja kita sudah tak mampu. Takkan kuat mata memandang terik sang surya secara terus menerus, sepasang mata ini pun takkan mampu menembus apa yang ada dibalik ruang, tak mampu menengok jauh ke peristiwa lampau dan takkan pernah sanggup menerawang kedepan sebelum kita benar-benar melalui masa tersebut. 

Tentu ada hikmah ketika Allah tak mengizinkan sepasang mata ini melakukan hal diluar keterbatasan itu. Bayangkan jika manusia bisa memandang wajah Allah yang maha Agung -nikmat ini hanya bisa didapati oleh mereka yang menempati surga Allah kelak- tentu tidak ada manusia yang sombong, merasa lebih besar, lebih hebat, dan lebih segalanya. 

Bayangkan pula jika manusia diberi kesempatan Allah untuk melihat masa lalu dengan segala apa yang pernah dilakukannya tanpa batas ruang dan waktu, tentu tidak ada manusia yang ingin hidup lebih lama menyaksikan tumpukkan dosa yang menggunung. 

Bayangkan pula jika manusia mampu menerobos ruang waktu terdepan kehidupan manusia, tentu tidak satupun manusia yang tertawa dalam hidupnya karena menyaksikan betapa menyayatnya sakaratul maut, pedihnya siksa kubur, panasnya api neraka Allah dan dahsyatnya yaumil akhir. Astaghfirullaahal adziim. 

Tentu, saat Allah tetap memberikan keterbatasan atas sepasang mata pemberianNya ini. Sungguh berbahagialah orang-orang yang tetap tunduk atas keagungan Allah yang Maha Besar. 

Sungguh berbahagialah mereka yang kerap menangis dalam mengingat mati, membayangkan pedihnya azab Allah seraya mengais agar Allah menyertakannya dalam golongan yang menerima nikmatnya surga, berharap Baginda Rasulullah mengenalinya sebagai ummatnya di akhirat kelak. 

Sungguh, titik-titik air mata yang kerap membasahi saat sujud kita, ia akan menjadi saksi betapa takutnya kita akan azab Allah, dan betapa berharapnya kita akan pertolongan-Nya. 

Wallahu'Alam Bishshowab


Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a :

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu :

Karuniakanlah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَمَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَتِلَاوَتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


🙏🙏

Sumber : eramuslim

Penulis : Abah Luki & Ndik

#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar