Menu

Sabtu, 13 Agustus 2022

KEKUASAAN DAN JABATAN ADALAH AMANAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Ahad, 16 Muharam 1444 H / 14  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Allah SWT. Berfirman dalam QS Al Anfal : 27

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Artinya : ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui.'' (QS. Al-Anfal : 27).

Kekuasaan dan jabatan merupakan amanah, sehingga harus ditunaikan dengan baik. Jika tidak, maka bisa dianggap sebagai sebuah pengkhianatan. Sedangkan khianat merupakan salah satu ciri orang munafik. Dalam Islam, kekuasaan bukanlah suatu kemewahan ataupun ketenaran, melainkan beban berat yang harus dipikul. Dan tidak sembarang orang mampu untuk memikulnya. Jadi, tak pantas kiranya apabila kekuasaan dan jabatan itu menjadi barang rebutan. 

Kalau kita membaca sejarah kehidupan orang-orang terdahulu, dari kalangan para sahabat dan orang-orang sesudah mereka dari kalangan para ulama, mereka sangat menjauhi pintu penguasa. Sebab, mereka tahu betul risiko yang akan diterima bila tidak bisa menjalankan amanah kekuasaan dengan baik. Yaitu, diharamkannya surga bagi orang-orang yang khianat dalam menjalankan Kekuasaan dan Jabatan yang diberikan kepadanya.

Rasulullah SAW bersabda, ''Tidaklah seorang hamba dijadikan Allah sebagai pemimpin bagi orang-orang yang dipimpinnya, kemudian dia meninggal dalam keadaan dia menipu orang-orang yang dipimpinnya, melainkan Allah mengharamkan surga atas dirinya.'' (HR Muslim). 

Naudzubillah Tsuma Naudzubillah

Dalam riwayat Muslim juga disebutkan dari Ma'qil bin Yasar, dia berkata, ''Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Tidaklah seorang pemimpin menangani urusan orang-orang Muslim, kemudian dia tidak berusaha bagi kepentingan mereka dan tidak pula memberi nasihat melainkan dia tidak masuk surga bersama mereka'.''

Pernah suatu hari Abu Dzar RA berkata kepada Rasulullah SAW, ''Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mengangkatku menjadi Penguasa?'' Kemudian Rasulullah memukulkan tangannya ke pundak Abu Dzar dan berkata, ''Wahai Abu Dzar, sesungguhnya engkau ini lemah. Dan, sesungguhnya Kekuasaan dan Jabatan itu pada hari kiamat kelak adalah Kehinaan dan Penyesalan, kecuali orang yang berhak mendapatkannya dan mampu melaksanakan kewajibannya.'' (HR Muslim).

Rasulullah pun sangat membenci orang-orang yang meminta kekuasaan dan sangat bernafsu terhadapnya. Dari Abu Musa RA dia berkata, ''Aku masuk kepada Rasulullah SAW bersama dua orang dari suku pamanku. Kemudian berkata salah seorang dari mereka, 'Wahai Rasulullah, jadikanlah aku Penguasa atas sebagian apa-apa yang Allah telah berikan kepadamu'. Kemudian laki-laki yang lain berkata seperti itu juga.

Rasulullah pun berkata, 'Sesungguhnya kita, demi Allah, tidak akan memberikan pekerjaan ini kepada seorang pun yang memintanya dan tidak juga kepada orang yang sangat menginginkannya'. (Muttafaq 'alaih)

Karena itu, hendaknya kita bisa mengukur kemampuan masing-masing. Apabila kita tidak mampu untuk memikul suatu amanah, lebih baik kita tahu diri daripada menyesal belakangan, dan menyerahkan urusan itu kepada orang lain yang lebih mampu.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu : Karuniailah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan di Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar