Menu

Minggu, 14 Agustus 2022

BERATNYA SEBUAH AMANAH

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini Senin, 17 Muharam 1444 H / 15  Agustus  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Suatu ketika Khalifah 'Umar bin Khatthab RA, telah menyita seekor unta milik anak lelakinya sendiri, ketika dilihatnya unta itu berada di pasar. Beliau mengetahui benar bahwa unta itu menjadi gemuk karena digembalakan bersama-sama dengan beberapa ekor unta lain milik kaum Muslimin yang diurus oleh Baitul Maal.

Penyitaan tersebut dilakukan atas dasar alasan bahwa unta milik putera Amirul Mukminin itu, oleh penggembalanya digembalakan di suatu tempat penggembalaan yang paling baik. Hal itu oleh Khalifah 'Umar dipandang sebagai perbuatan menyalahgunakan kekuasaan negara karena unta itu bisa ditempatkan di tempat gembalaan yang paling baik disebabkan unta itu milik putra Amirul Mukminin. Karena itu beliau memerintahkan anaknya supaya segera menjual unta itu dan hanya diperbolehkan mengambil pokoknya. Sedangkan keuntungan dari penjualan tersebut diserahkan kepada Baitul Maal.

Karena tindakan hukum yang ketat itu, banyak para sahabat Rasulullah SAW, yang keberatan menerima pengangkatan sebagai pejabat negara, karena mereka paham betul bahwa jabatan tersebut memiliki konsekuensi yang sangat berat. Artinya, jabatan negara hanya layak diduduki oleh orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan jabatan tersebut dengan benar.

Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits yang berasal dari Abu Mas'ud Al-Anshariy, yang mengatakan sebagai berikut : Rasulullah SAW pernah mengangkatku sebagai petugas pengumpul zakat. Beliau berkata: "Hai Abu Mas'ud, berangkatlah, semoga pada hari kiamat kelak aku tidak akan mendapatimu datang dalam keadaan punggungmu memikul seekor unta sedekah yang meringkik-ringkik, yang kau curangi". Aku menjawab: "Jika demikian aku tidak berangkat!" Beliau menyahut: "Aku tidak memaksamu."

Demikianlah, para sahabat Rasulullah SAW telah memahami bahwa kedudukan atau jabatan pemerintahan adalah sebuah amanah yang berat. Pertanggungjawabannya tidak sebatas di dunia saja, melainkan juga di akhirat. Karena itu mereka tidak segan-segan menindak tegas orang-orang yang berbuat kecurangan, meski pelakunya berasal dari anggota keluarga mereka sendiri.

Mereka juga lebih memilih untuk tidak menjadi seorang pejabat, apabila khawatir tidak akan mampu memegang Amanah Kepemimpinan yang dibebankan di pundaknya. Kini orang bahkan berebut untuk meraih jabatan dan kedudukan dalam pemerintahan, dengan berbagai cara dan upaya. Hal itu dilakukan tanpa mempertimbangkan lagi amanah kepemimpinan yang harus dipertanggungkawabkannya di dunia dan akhirat kelak. Oleh karenanya, terjadilah banyak penyalahgunaan wewenang dan jabatan, hingga akhirnya rakyatlah yang menjadi korban.

Amanah itu berat seperti kata Allah dalam firman-Nya, Qs Al Ahzab ayat 72-73

Qs Al Ahzab ayat 72

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ

72. Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh, (Qs Al Ahzab ayat 72)

Qs Al Ahzab ayat 73

لِّيُعَذِّبَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقَتِ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُشْرِكٰتِ وَيَتُوْبَ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ

73. sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Qs Al Ahzab ayat 73.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Kami memohon KepadaMu : Karuniailah kami Umur Panjang yang Berkah...Iman yang Sempurna, Ilmu yang Bermanfaat, Rizki yang Halalan Thoyiban, Anak yang Sholeh dan Sholehah, Keluarga yang Bahagia, Do'a yang Mustajab, Kesehatan yang Berkesinambungan, Keselamatan dan Kesejahteraan di Dunia dan di Akherat serta Ridhailah Semua Ibadah Kami

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar