Menu

Kamis, 01 Desember 2022

HIDUP MERAKYAT


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku...! 

Hari ini  Jum'at 8 Jumadil Awal  1444 H / 2 Desember  2022.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Rabi bin Ziyad mengunjungi kepala negaranya, Khalifah Umar bin Khattab. Usai dibuat heran dengan kesederhanaan rumah dan pakaian Umar, Rabi disuguhi makanan yang membuatnya sakit perut. Umar sering hanya makan roti dan kurma kering. 

Maka, berkomentarlah Rabi, ''Wahai Amirul Mukminin, Andalah yang lebih berhak memperoleh makanan enak, pakaian halus, dan kendaraan bagus.'' Umar menjawab, ''Demi Allah, saya hanya menginginkan itu supaya lebih merakyat. Kita ini seperti kaum musafir yang dibiayai orang banyak. Lalu, bolehkah kita meminta dan memanfaatkan uang itu semaunya?'' 

Memang, demikianlah hakikat uang negara dan rakyat yang dipakai menggaji, menyediakan fasilitas dinas dan kehidupan para pejabat. Mereka diupah dan dibiayai segala tugasnya untuk melayani sang pemilik sejati harta, rakyat, agar mereka makmur dan sejahtera. Tentu, tidak layak jika pakaian pelayan bagus, sementara pakaian majikannya lusuh, apalagi demi memuaskan pelayan si pemilik justru menderita. 

Hanya jika pemilik harta telah makmur, barulah pelayan pantas menikmati jerih payahnya, sebagaimana saat rakyat menderita para pemimpin ikut merasakannya. 

Sayang, kala penyelenggaraan urusan rakyat jauh dari hukum dan petunjuk Allah, menjauh pula para pembesar dari gaya hidup yang seperti rakyat. Bahkan, belum jadi pejabat pun sudah berlaku mewah saat di rumah, kantor, belanja, atau berolahraga. Padahal, mereka tidak dituntut hingga seperti Umar yang misalnya menolak disuguhi kue lezat warga Uzbekistan hanya karena itu bukan makanan rakyat jelata. Juga tak sampai diminta menjahit pakaian dan mengesol sepatu sendiri, sebagaimana Rasulullah SAW. 

Yang dituntut sebatas menegakkan kewajiban dan meninggalkan keharaman, tidak sampai didesak memperbanyak yang sunnah, serta meninggalkan semua yang makruh dan sebagian besar yang mubah. Misal, segera menyantuni fakir miskin, anak yatim, dan telantar dari kas negara, serta tidak memanfaatkan negara demi kepentingan usaha keluarga. Umar pernah menyita ternak anaknya ke kas negara dan hanya mengembalikan modalnya. 

Gaya hidup mewah para pembesar, apalagi gara-gara itu rakyat makin susah mencari biaya hidup, membiayai sekolah anak dan sebagainya, adalah tanda datangnya siksa-Nya. Alloh Subhanahu Wa Ta'alla berfirmal (QS Al-Israa [17] :16).

وَاِذَآ اَرَدْنَآ اَنْ نُّهْلِكَ قَرْيَةً اَمَرْنَا مُتْرَفِيْهَا فَفَسَقُوْا فِيْهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنٰهَا تَدْمِيْرًا

Artinya : ''Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku perkataan (siksa Kami), lalu Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (QS Al-Israa [17] :16).

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...

Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah...

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani .. Yaa Fattah ... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar