Menu

Jumat, 31 Maret 2023

TIGA MACAM NAFSU MANUSIA YANG DIABADIKAN
DALAM Al QUR'AN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Saudaraku....!

Hari ini  Sabtu, 10 Ramadhan 1444 H /1 April 2023.

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku....!

Sejak lahir manusia telah dibekali Allah dengan berbagai potensi. Potensi-potensi tersebut secara Fitrah cenderung menuju kearah positif, namun demikian sebagai manusia kita juga dibekali Hawa Nafsu yang juga potensial untuk mengarahkan kita kearah keburukan.

Perkara Jiwa dan Hati, pastilah hanya diri kita yang mengetahuinya. Jiwa merupakan sesuatu yang melekat dalam diri dan memerintah untuk melakukan sesuatu. Allah SWT telah mengabarkan, jiwa itu sebagai Ammarah, yaitu banyak memerintah.

Namun, tahukah Anda ada Tiga Sifat Jiwa dalam diri yang disebutkan dalam Al Qur'an? Berikut tiga sifat dalam Al Qur'an tersebut yang dirangkum dari buku Belajar Mudah Memahami Hikmah. karya Abinya Nasha.

1. Al Ammarah Bi Suu’, yaitu Suka Menyuruh Kepada Keburukan. Kata tersebut  bermakna bahwa jiwa pada dasarnya memiliki sifat yang cenderung melakukan keburukan. Maka dari itu, setiap orang pada dasarnya memiliki sifat untuk melakukan hal yang buruk.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an (QS Yusuf : 53) :

وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya : "Dan aku (Yusuf) tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada keburukan, kecuali jiwa yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Yusuf : 53).

2. Lawwamah, yaitu Menyesali Diri. Dalam sifat ini, manusia sangat diwajarkan ketika merasa menyesal atas diri sendiri dan cenderung mencela dirinya. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah dalam surah Al Qiyamah : 2, 

وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ

Artinya : “Dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).” (Al Qiyamah : 2)

Annafsullawwamah, yaitu suatu keadaan di mana jiwa menyesali keadaan diri karena merasa kurang melakukan kebaikan dan menyesal atas keburukan yang dilakukan. Dalam hal ini, jiwa memiliki kesadaran akan hal itu.

3. Muthmainnah, yaitu Sifat Jiwa Yang Memperoleh Ketenangan. Menurut Ibnu Qayyim dalam kitab Ighatsat al-Lahfan min Masyayidisy Syaithan, apabila jiwa merasa tenteram kepada Allah SWT tenang dengan mengingat-Nya, dan bertobat kepada-Nya, rindu bertemu dengan-Nya, dan menghibur diri dengan dekat kepada-Nya, maka ialah jiwa yang dalam keadaan Muthmainnah. 

Seperti firman Allah dalam QS al-Fajr ayat 27-30.

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ

27. Wahai jiwa yang tenang!

 ۚارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً

28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ

29. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,

 ࣖࣖوَادْخُلِيْ جَنَّتِي

30. dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Demikianlah sesungguh jiwa memiliki kecenderungan untuk berbuat buruk karena setiap jiwa punya Hawa Nafsu. Namun, permasalahannya adalah bagaimaan kita menahan diri utuk tidak dituntut oleh keburukan tersebut.

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudara-Ku.....?

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah...  Kami Mengetuk Pintu Langit-Mu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan Harapan dan Do'a.

"Yaa Allah... Berilah keberkahan pada kami di bulan Rajab, bulan Syaban dan sampaikanlah kami di bulan Ramadhan." (HR Ahmad)

"Yaa Allah... Perlihatkanlah hilal itu kepada kami dengan keamanan dan keimanan, keselamatan dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, hilal petunjuk dan kebaikan." (HR.At Tirmidzi Hadis No 3451)

"Yaa Allah... Selamatkanlah aku untuk bulan Ramadhan dan selamatkanlah bulan Ramadhan untukku, serta selamatkanlah Ramadhan dariku demi amal ibadah yang diterima." (HR Thabrani dan Al-Dailami)

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب ال

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar