Menu

Jumat, 01 Maret 2024

HIKMAH ITU ANUGERAH

HIKMAH ITU ANUGERAH YANG BESAR

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

سْــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــمِ

Saudaraku....!

Hari ini Sabtu 21 Sya'ban  1445 H /2 Maret 2024

Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.

Saudaraku...!

Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Saudaraku...!

"Dia menganugerahkan al-Hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa yang dianugerahi al-Hikmah, maka ia benar-benar telah diberi anugerah yang banyak. Dan hanya Ulu al-Albab yang dapat mengambil pelajaran."

"Ambillah hikmah itu di manapun kamu menekannya. Karena ia milik kaum mukmin yang hilang."  (Al-Hadis).

Ayat sebelum ayat di atas menjelaskan dua jalan yang terbentang, jalan Allah dan jalan setan. Sungguh berbahagia lagi bijak yang mengetahui dan menerapkan yang baik dan benar. Akal sehat menetapkan bahwa jalan yang baik dan benar adalah jalan Allah karena yang menelusurinya mendapat ketenteraman serta meraih peningkatan. Itulah pilihan yang bijaksana; sayang tidak semua orang menelusurinya. Memang hanya yang dianugerahi hikmah yang dapat memahami dan mengambil pilihan yang tepat.

Kata ahli tafsir, hikmah terambil dari kata (حكم) hakama, yang pada mulanya berarti menghalangi. Dari akar kata yang sama dibentuklah kata yang bermakna kendali, yakni sesuatu yang fungsinya mengantar kepada yang baik dan menghindarkan dari yang buruk. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan pengetahuan dan kemampuan menerapkannya.

Secara sederhana, saya biasa memahaminya dengan ungkapan-ungkapan bijak. Tidak salah, karena ungkapan bijak ini menghalangi kita dari keburukan, dan mengantar kita kepada kebaikan. Kata Inayat Khan, kata-kata yang bijak (hikmah) lebih berharga ketimbang intan berlian. Di Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pernah ada kajian kitab Al-'Amad 'ala al-'Abad  yang diasuh oleh R. Mulyadhi Kartanegara berisi ungkapan-ungkapan hikmah dari (masa) filosof Yunani hingga Islam.

Hikmah kemudian  dipahami dalam arti pengetahuan tentang baik dan buruk, serta kemampuan menerapkan yang baik dan menghindar dari yang buruk. Sekali lagi, ayat sebelum ini menjelaskan dua jalan, jalan Allah dan jalan setan. Siapa yang dianugerahi pengetahuan tentang kedua jalan itu, mampu memilih yang terbaik dan melaksanakannya serta mampu pula menghindar dari yang buruk, dia telah dianugerahi hikmah. Tentu saja siapa yang dianugerahi al-Hikmah itu, maka ia benar-benar telah diberi anugerah yang banyak. Sayang, tidak semua menggunakan potensinya mengasah dan mengsuh jiwanya sehingga tidak semua yang diberi anugerah itu, bahkan tidak semua mau menggunakan akalnya untuk memahami pelajaran tentang hakikat ini, hanya Ulu al-Albâb yang dapat mengambil pelajaran. 

Di dalam kitab-kitab tafsir dijelaskan, kata  Ulu al-Albab terdiri dari dua kata ulu yang berarti pemilik atau penyandang, sedangkan albâb sebagaimana dijelaskan dalam ayat 179 surah ini adalah bentuk jamak dari  lubb, yaitu saripati sesuatu. Kacang misalnya, memiliki kulit yang menutupi isinya. Isi kacang dinamai lubb. Ulu al-Albab adalah orang-orang yang memiliki akal murni, yang tidak diselubungi oleh “kulit", yakni kabut ide, yang dapat melahirkan kerancuan dalam berpikir. Yang memahami petunjuk-petunjuk Allah, merenungkan ketetapan-ketetapan-Nya, serta melaksanakannya, itulah yang telah mendapat hikmah, sedangkan yang menolaknya pasti ada kerancuan dalam cara berpikirnya, dan dia belum sampai pada tingkat memahami sesuatu. Ia baru sampai pada kulit masalah. Memang fenomena alam mungkin dapat ditangkap oleh yang berakal, tetapi fenomena dan hakikatnya tidak terjangkau kecuali oleh yang memiliki saripati akal..

Wallahu 'Alam Bishshowab

Saudaraku...!

Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :

Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.

Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa  Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.

Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. 

Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit &  kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.

Yaa Allah... Yaa Robbana...! Ijabahkanlah Do'a-do'a kami, Tiada daya dan upaya kecuali dengan Pertolongan-MU, karena hanya kepada-MU lah tempat Kami bergantung dan tempat Kami memohon Pertolongan.

ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم

آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين

وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ

🙏🙏

Sumber : Aplikasi Tausiyah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar