AMALMU BERGANTUNG PADA NIATMU
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بِسْــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Saudaraku....!
Hari ini Rabu 28 Dzulqaidah 1445 H /5 Juni 2024
Setelah Sholat Subuh sambil menunggu waktu pagi untuk beraktivitas, mari Kita NGOPI (Ngobrol Perkara Iman), Ungkapkan rasa Syukur Kita atas segala Nikmat yang Allah berikan, dengan memanfaatkan untuk memperbanyak Dzikir dan Sholawat sambil menikmati Santapan Rohani.
Saudaraku...!
Tulisan ini hanya sekedar berbagi atau sharing dan tidak bermaksud Menggurui, bukan berarti yang menulis lebih baik dari yang menerima atau membaca. Namun demikian saya mengajak pada diri saya pribadi dan Saudara-saudaraku Seiman, untuk sama-sama belajar dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.
Saudaraku...!
Sebagian besar umat muslim pasti pernah mendengar kalimat innamal a'malu binniyat. Kalimat ini menjadi salah satu kalimat populer di kalangan umat muslim karena sering dikutip oleh penceramah ketika menyampaikan materinya.
Innamal a'malu binniyat adalah kalimat yang merupakan potongan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya sebuah niat dalam melakukan ibadah, pekerjaan, dan kegiatan lainnya. Dengan niat baik dan dikerjakan dengan cara yang baik, maka Insya Allah akan mendatangkan kebaikan.
Kalimat innamal a'malu binniyat artinya adalah "sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya". Kalimat ini berasal dari penggalan Hadist Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Munculnya hadits ini dilatarbelakangi oleh peristiwa hijrah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dari Mekkah menuju Madinah. Dalam peristiwa ini, terdapat seorang laki-laki yang ikut hijrah bersama Rasulullah tetapi niatnya bukan karena Allah dan Rasul-Nya melainkan karena seorang perempuan.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah isi hadits tersebut secara utuh :
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Artinya : Dari Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah," (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa niat itu sangat penting. Sesungguhnya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengetahui segala niat yang ada pada hamba-Nya dan memperhitungkan niat tersebut.
Kedudukan niat dalam agama Islam sangat penting. Bahkan, niat itu lebih utama dari amalannya itu sendiri seperti dikatakan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi.
نِيةُ المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِ
Artinya : "Niat seorang mukmin lebih utama daripada amalnya."
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi AL-Haddad menjelaskan perkara tentang niat dalam kitabnya yang berjudul Risalatul Mu'awanah wal Mudzaharah wal Muwazarah. Beliau menjelaskan bahwa niat baik terbagi menjadi Tiga, yaitu :
1. Berniat Baik dan Melakukannya
Orang yang mempunyai niat baik dan melakukan amalan yang baik maka orang itu akan diberikan pahala yang berlipat-lipat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam.
"Dan apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu mengamalkannya, Allah 'azza wa jalla akan mencatat pahalanya di sisi-Nya sebagai perbuatan 100 kebaikan sampai 700, bahkan berlipat-lipat ganda banyaknya." (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berniat Baik tetapi Tidak Jadi Melakukannya
Seseorang yang memiliki niat baik dan mampu melakukannya tetapi tidak jadi melakukannya, maka orang itu akan mendapatkan pahala satu kebaikan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
"Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna."
3. Berniat Baik tetapi Tidak Mampu Melakukannya
Ketika seseorang memiliki niat yang baik namun tidak mampu melakukannya, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang mampu. Hal ini sebagaimana penjelasan dari Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
"Bagi orang seperti itu disediakan pahala seperti yang disediakan bagi si pelaku baik dalam hal kebaikan ataupun kejahatan."
Selain ketiga hal tersebut, ketika seseorang memiliki niat untuk melakukan sesuatu yang buruk tetapi tidak jadi melakukannya juga mendapatkan pahala dari Allah karena berhasil mengurungkan niatnya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya sebagai berikut :
"Dan bila seseorang berniat melakukan suatu kejahatan lalu ia tidak melaksanakan, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan sempurna, dan bila ia berniat melakukan suatu kejahatan kemudian melaksanakannya pula, maka Allah akan mencatatnya di sisi-Nya sebagai satu kejahatan."
Sesuai dengan kalimat innamal a'malu binniyat , kita memang harus selalu berusaha untuk melibatkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam kegiatan apa pun yang kita jalani. Baik itu kegiatan ibadah, belajar, bekerja, makan, minum, dan kegiatan lainnya.
Wallahu'alam Bishshowab
Barakallah ..... semoga bermanfaat
Saudaraku...!
Mari Kita tengadahkan tangan kita, memohon ampunan dan ridho Allah SWT. :
Yaa Allah... Kami Mengetuk Pintu LangitMu, dalam Kekhusyu'an do'a... Mengawali pagi ini dengan penuh harapan... Dengan sepenuh hati kami panjatkan harapan dan do'a.
Yaa Allah... Yaa Kaafii... Yaa Ghani.., Yaa Fattah... Yaa Razzaq... Jadikanlah hari ini Pembuka Pintu Rezki dan Keberkahan, Pintu Kebaikan dan Nikmat. Pintu kesabaran dan Kekuatan, Pintu Kesehatan dan Keselamatan, dan Pintu Syurga Bagiku, Keluargaku dan Saudara-Saudaraku semuanya.
Yaa Allah... panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaa Allah... sehat afiatkan kami dalam kenikmatan Istiqomah dan umur yang bermanfaat. Angkatlah stiap penyakit diri kami dengan kesembuhan yang cepat... dgn tidak meninggalkan rasa sakit & kesedihan, Sungguh hanya Engkaulah yang maha menyembuhkan.
ربنا اتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إنك أنت السميع العليم و تب علينا إنك أنت التواب الرحيم
آمين آمين آمين يا الله يا رب العالمين
وَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهْ
🙏🙏
Sumber : Aplikasi kumpulan tausiah Islam
Penulis : Abah Luki & Ndik
#NgajiBareng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar